[✔️] NATURAL [YNWA AU]

Malam Minggu Intan

Aji berdecak sambil membaca chat terakhir dari Intan. Kalau nggak dibales ya berarti Intan udah jalan sama Juna. Satu dari sekian kebiasaan Intan yang Aji suka, kalau dia lagi jalan ya jalan, nggak akan sibuk sendiri sama ponsel apalagi sosmed. She really cherishes the bonding moment with every person she hangs out with.

Aji mendial nomor Juna yang baru diangkat setelah tiga kali percobaan.

"Apa Mas?" Jawab Juna dari seberang sana tanpa embel - embel salam dulu.

"Si Gembul! Assalammualaikum dulu!"

"Assalammualaikum Mas, ngapain?"

"Walaikumsalam. Lo lagi sama bini gue?"

"He eh. Tapi Mbak In lagi ke toilet."

"Terus lo dimana?"

"Juna antri tiket, mo nonton nih."

"Ah si Malih! Kenapa lo tinggalin si Intan?"

"Ya Allah Mas Tejo, Mbak In ke toilet doang jaraknya cuma berapa meter ini." Kentara nada jengkel terdengar dari Juna.

"Kalo Intan lecet jajan lo gue potong ya!"

"Juna masih bisa minta Mbak In weeeek!"

Aji tersenyum kecil. Bukannya kesal Aji malah bersyukur Juna dan Intan suka kompak jailin dia. Itu tandanya, Juna punya sandaran lain selain Aji dan Bu Ana kalau. . Naudzubillah, kalau yang tidak diinginkan terjadi pada Aji, dan sebaliknya Intan juga punya Juna dan Bu Ana.

"Eh Mbul. ."

"Kenapa Mas?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Intan tersenyum kecil saat mendapati wajah - wajah teman - teman Juna yang sudah berdiri berjajar dihadapannya sambil menunggu giliran untuk salaman.

"Wah jarang - jarang nih jalan sama yang cantik," Celetuk teman Juna yang Intan yakini bernama Syahid. . Atau Onta(?) karena dari tadi teman - temannya manggil dia begitu.

"Hush! Jangan ganjen lo Nta!" Sembur yang namanya Bayu.

"Eh. . Aku teh belom ijin nih ikut sama kalian, nggak apa - apa nih? Nanti aku malah ganggu acara ngecengin cewe - cewenya?" Tanya Intan.

"Santai aja Mbak. Kadang saya capek juga jagain mereka sendirian, udah bener ada orang dewasa yang jalan bareng kita." Yang auranya keliatan paling dewasa diantara teman - teman Juna itu namanya Gama.