Me After You

1K 182 99
                                    

Recomended bgm:
- Me Before You Orchestral Version
- Is that alright? - Lady Gaga
- Me After You - Paul Kim

.
.
.
.
After I met you
I've been happy with small changes
In the dazzling morning
I open my eyes by thinking of you

.
.
.
.
.
.
.

"Bu, kita jalan dulu ya."

Aji memperhatikan Intan yang sedang menyalami Bu Ana sambil mencium tangannya.

"Hati - hati kalian. Mas kamu tho! Jangan ngebut - ngebut ke Bandungnya. Istri kamu sekarang berdua." Bu Ana untuk ke seratus kalinya mengingatkan.

"Iya Nek. . iya! Mas nggak akan ngebut." Sekarang giliran Aji yang menyalami Bu Ana.

"Salam buat Papah sama Mamah ya, Nak." Bu Ana mengantar dua anaknya itu sampai ke pintu.

"Mas. ."

"Kenapa? Hmm?"

"Ac nya teh boleh Ntan matiin? Mual." Aji mengangguk. Maklum dia tuh, istrinya lagi hamil muda kan, jadi lagi banyak tingkah ajaib - ajaibnya. Biasanya Intan mana tahan panas - panasan, boro - boro matiin ac, biasanya juga di setel paling kenceng walau ujan - ujan.

Jadiii. . Pasangan Tuan dan Nyonya Sutejo ini sedang dalam perjalanan menuju Bandung dalam rangka Intan ulang tahun.

Masih besok sih ulang tahunnya, cuma biasanya Intan selalu ngabisin ulang tahunnya di Bandung, keluarganya suka ngumpul waktu itu soalnya. Sebenernya nggak cuma ulang tahun Intan sih, kalau Kang Agung, Teh Vela, sama Kemala ulang tahun mereka pasti pulang dan Intan juga akan datang ke Bandung.

"Kamu masih lemes?" Tanya Aji.

"Lumayan, Mas."

"Ya udah, tiduran aja."

"Terus kamu teh gimana? Nanti kamu ngantuk juga?"

"Kan ada radio Nyonya Sutejo."

"Bener nih ya? Ntan tidur ya?"

"Iya! Bawel ih! Tidur sana."

Aji melirik sekilas istrinya yang baru memejamkan mata berusaha istirahat. Kasian dia tuh. Tadi sebelum berangkat muntah dulu dia mah. Dan tentu saja hal ini membuat Aji tidak pernah absen menyebut Intan dalam doa usai shalatnya. Semoga istrinya itu diberi kekuatan untuk berjuang sampai akhirnya dan semoga anak mereka yang baru berusia empat bulan itu diberkahi umur panjang agar bisa membalas jasa ibunya hingga hingga amal jariyah sudah diminta nanti.

.
.
.
.
.
.
.
.

Sesampainya di Bandung, mereka berdua disambut hangat oleh Papah, Mamah dan Kemala. Si bungsu keluarga Rasyid.

"Duh kamu teh repot - repot bawain makanannya." Mamah berujar senang sambil menyalin rawon dan kue bolu buatan Bu Ana ke wadah masing - masing.

"Nggak apa - apa Mah, kan jarang - jarang juga Mamah sama Papah makan rawon Ibu hehe," Timpal Aji yang sedang leyeh - leyeh di ruang tamu dengan Intan dalam sandaran. Abis muntah lagi Intan rupanya.

[✔️] NATURAL [YNWA AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang