22 : Ji -Home

4.2K 660 196
                                    

Your warm hand, eagle eyes, soft skin, dry lips, sharp nose, fresh parfum- i like it.
'
'
'

Sepatah kata yang mengultimatum diriku beberapa menit lalu membawaku duduk dalam mobil bersama dengan Taehyung yang tampak susah ditebak, seperti biasa. Ia tidak bisa dibilang senang, tapi juga tidak terlihat marah.

Sudahlah, wataknya memang seperti itu. Lebih baik membalas pesan dari Tuan Ben. Kenapa ia meminta bertemu? Aku kesal pada pria satu ini sebenarnya, ia berkali-kali membuatku dan Jungkook bertengkar. Meski bukan sepenuhnya salahnya, tapi setiap habis bertemu pasti akan ada pertengkaran setelahnya.

Ayah sudah kabur, tentunya tak membayar hutang pada Tuan Ben. Apa karena itu ia menghubungiku? Untuk meminta ganti rugi? Bagaimana aku menggantinya? Jungkook memaafkan ku saja tidak bisa ku pastikan.

Aku membalas dengan kata maaf karena tidak bisa menemuinya. Semoga saja ia mengerti dan tak menghubungiku lagi. Aku tidak perduli lagi dengan kenyataan Jungkook membeliku atau tidak. Jungkook memanfaatkanku atau tidak. Yang jelas, aku ingin segera bertemu dengannya.

Harus ku akui, aku begitu merindukannya. Aku rindu suaranya, senyumnya, cara dia memperlakukanku, dan semua yang ada pada dirinya. Bahkan wangi tubuhnya yang khas juga. Rasanya seperti sudah sangat lama.

Ting! Ada pesan masuk.

Penting katanya? Aku bingung harus menjawab apa, tidak mungkin hari ini atau besok aku pergi menemuinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penting katanya? Aku bingung harus menjawab apa, tidak mungkin hari ini atau besok aku pergi menemuinya. Lebih baik tidak usah ku jawab, aku sudah tidak memikirkan hal lain. Jantungku rasanya mencelos keluar, karena sekarang aku dan Taehyung sudah sampai apartemen Jungkook. Persis didepan pintunya, memandang takut.

Taehyung memencet bel, dan detik berikutnya pintu terbuka. Wajah Jungkook terlihat kurang tidur, kantung matanya menghitam dan sedikit bengkak. Rambutnya tampak lebih memanjang tetapi begitu berantakan.

"Kau ini terlihat seperti gembel tau tidak?" Taehyung memukul bahu Jungkook, tapi belum sempat mengenainya, sudah lebih dulu ditepis oleh sang empunya. Sangat terlihat kalau Jungkook merasa risih.

"Hahaha hei, tidak usah sok galak. Wajahmu yang begini itu tidak cocok tau." Taehyung tertawa sendiri. Lalu ia melanjutkan, "Ngomong-ngomong, seharusnya kau berterima-kasih padaku, dasar bocah tidak tau terima kasih!"

Aku menahan tawa, rasanya sangat kontas sekali wajah Taehyung saat ini dan Jungkook yang hanya diam tidak menanggapi sama sekali. Mereka lebih seperti anak sekolah dasar yang berselisih karena berebut mainan, atau seperti sepasang kekasih yang bertengkar karena lupa tanggal jadian. Haha, kekanakan.

Karenanya, mungkin Taehyung lelah sudah berbicara sepanjang itu tapi jangankan diajak masuk, ditanggapi saja tidak. Akhirnya ia berhenti, berdehem pelan dan ekspresi wajahnya berubah lagi. Menjadi sedikit lebih serius.

Hopeless.  'J.J.K'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang