24 : Ji- News

3.8K 558 149
                                        

Prepare your heart and emotion.
'
'
'

Ruang tengah lengang, Matt hanya diam memandang Jungkook dan Ji yan. Ia ingin segera menyampaikan, tapi sepertinya Ji yan tidak boleh tau. Ditambah lagi, Matt tidak tau bagaimana caranya menyuruh Ji yan untuk
tidak mendengarkan dulu.

Ia mahir soal wanita, tapi masalahnya Ji yan kan milik Jungkook. Untungnya, Eir paham. Ia mengajak Ji yan untuk membeli obat di apotek. Mengingkari ucapannya sendiri mengenai jasa lebihan, dasar.

"Ada apa hyung?" Jungkook benar-benar terlihat bingung. Ia menghormati Matt, sangat. Tapi interaksi mereka diluar pertemuan crip itu jarang sekali. Jadi dipikirannya pasti ada hal yang amat mendesak. Sampai Matt harus datang langsung.

"Aku ingin memberitahu, kalau Ben sedang pergi ke Jepang. Lalu sesuai misi berikutnya kau yang harus memberi tantangan untuk Keta." kini pria bernama asli Namjoon itu, duduk di kursi dekat nakas. Seraya mengambil tisu, mengusap keringatnya yang masih menetes. Kenapa AC disini di matikan sih?

Jungkook hanya membalas ucapan Namjoon dengan nada yang biasa, ia tau betul ini gilirannya. Namun kali ini ia harus memberi tantangan untuk kakak tirinya sendiri. Bukan hal yang besar menurut Jungkook. Namjoon kini membuka hp nya. Ia lupa, sepertinya ada pesan yang harus disampaikan pada Jungkook.

"Aku tidak tau ini penting atau tidak, tapi Keta menyuruhku datang langsung padamu untuk menyampaikan ini juga." Matt menunjukkan layar ponselnya pada Jungkook yang berisi pesan masuk dari Keta.

Keta (C) : Hyung, aku ingin minta tolong padamu. Bisa tidak hyung ke rumah Jungkook sekarang, soalnya ia sama sekali tidak membaca pesanku ataupun mengangkat teleponku. Aku sedang dijalan menuju rumahnya, tapi bersama Hyo Ra.

Mata Jungkook membulat membaca kalimat terakhir. Ia segera menelepon Keta untuk memastikan. Sejujurnya nomor hp pria itu sedang Jungkook Blokir. Namun setelah membuka blokiran dan menelepon panggilannya tak kunjung di jawab oleh orang disebrang sana. Ia tampak sangat panik, terbaca cepat oleh Matt.

"Aku masih tidak percaya kau benar-benar menyukai bocah target--"

"Ji yan. Namanya Ji yan. Jeon Ji yan." Jungkook memotong cepat, ada nada tidak suka disana. "Terima kasih sudah memberi tahu, dan maaf merepotkan. Hyung boleh pulang," Jungkook mencoba menelpon Ji yan. Namjoon juga lekas meninggalkan apartemen Jungkook.

"Ji? Ah iya ini aku. Kau tidak usah pulang dulu ya? Bagaimana kalau pergi makan dan sekalian belanja bulanan?"

"Ehh? kenapa tiba-tiba? Tapi, Kau yakin-- maksudku biasanya kau tidak memperbolehkanku sendirian."

"Tidak ada yang menyuruhmu pergi sendiri. Minta antar Eir saja ya? Coba berikan ponselmu padanya."

Setelah berkata panjang lebar, akhirnya Eir mengerti maksud Jungkook, "Ckk, sudah ku duga akan begini." Ia menutup panggilannya secara sepihak. Pria itu bahkan sudah mengeluh sebelum Jungkook meminta. Tapi tentu saja tidak menolak, Eir itu pengertian. Hanya saja caranya yang memang menyebalkan.

Semoga Jungkook sedang tidak dalam masalah...

[]

Di tempat lain.

"Hyo, omong-omong ada perlu apa kau bertemu dengan Jungkook?" tanya Taehyung yang terus fokus pada kemudi di tangannya. Ia juga memerhatikan sekilas wanita di sebelahnya yang beberapa waktu lalu datang ke apartemennya dan meminta untuk diantarkan ke tempat Jungkook.

Sebenarnya ia bisa saja menolak permintaan wanita ini atau sekedar memberinya alamat dan memanggil taksi. Tapi rasa penasarannya membuat Taehyung mau menurut. Ingat dengan model yang dibicarakan Taehyung saat Ji yan menginap di apartemennya? Dialah wanita yang sekarang duduk di sebelah Taehyung.

Hopeless.  'J.J.K'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang