18. Jealous

177 36 3
                                    

Pagi menyambut SinB yang baru saja bangun dari tidurnya. Teman sekamarnya –Yerin– sudah tidak ada di sampingnya. Semalam setelah SinB tertidur, Jungkook langsung mengubah posisi gadis itu untuk berbaring dengan sangat perlahan agar yeoja itu tidak terbangun, kemudian menyelimutinya sampai batas leher.

SinB melihat jam di layar ponselnya. Pukul 7.30 KST, lalu ia menatap pintu kaca balkon dan disambut dengan langit yang sedikit mendung di luar sana.

cklek

Seseorang membuka pintu kamar membuat SinB mengalikan perhatiannya dari pintu kaca balkon dengan cepat. Jelas terlihat kepala Jungkook yang menyembul masuk dari celah pintu.

"Hei, kau sudah bangun?"

Jungkook melebarkan pintu untuk masuk lalu menghampiri SinB yang masih terduduk di atas ranjang, mengecek suhu tubuh yeoja itu dengan menempelkan punggung tangannya di atas kening SinB.

"Suhu tubuhmu kembali normal, ruam merahnya juga sudah berkurang, merasa lebih baik?" tanya Jungkook.

"Lumayan, hanya masih sedikit pusing dan gatal" SinB menggaruk pipinya.

plak

"Jangan digaruk! Ayo sarapan dan minum obatmu lagi"

Jungkook memukul pelan tangan kanan SinB yang menggaruk pipinya, ia tidak akan segan untuk memarahi SinB ketika yeoja itu sakit.

"Tapi pasti di sana dingin, aku mau makan di sini saja, Jungkook" rengek SinB merapatkan hoodie yang Jungkook pinjamkan semalam.

Namja itu menghela nafas panjangnya.

"Hoseok hyung sudah membuat bubur untukmu kau tau? Semalam dia sangat mengkhawatirkanmu" jelas Jungkook.

SinB terkejut, hampir saja ia melupakan kekasihnya itu.

"Baiklah, ayo gendong aku!" SinB merentangkan kedua tangannya.

Setelah itu Jungkook menggendong SinB di punggungnya menuju lantai bawah.

🍫

🍫

🍫

"Aku mau duduk di sofa saja" pinta SinB saat Jungkook akan membawanya ke meja makan.

"Aish menyebalkan! Kau itu berat!" Jungkook emosi.

Tanpa aba-aba SinB berontak di punggung Jungkook karena dibilang berat, membuat namja itu terkejut bukan main.

"Hei bodoh, mau apa sih? Bagaimana kalau kau jatuh?"

"Biarkan saja! Aku sudah bisa jalan sendiri, minggir!"

Sabar. Jungkook hanya bisa bersabar menghadapi SinB. Teman-teman SinB menyambutnya di ruang tengah. Sangat ramai karena kedatangan SinB dengan wajah cemberut.

"SinB?"

Hoseok yang melihat kekasihnya berjalan dengan tergesa langsung menghampirinya untuk menuntunnya duduk di sofa.

"Bagaimana keadaanmu hm? Kau butuh sesuatu?" Namja itu berlutut di hadapan SinB.

"Lumayan, sebentar lagi juga sembuh. Ku dengar kau memasak untukku, aku mau mencicipinya" ucap SinB penuh harap.

"Tentu saja"

Hoseok segera bangkit dan beranjak ke arah dapur untuk menyiapkan semangkuk bubur yang ia sudah buat untuk SinB. Selagi Hoseok sibuk di dapur, Eunha datang duduk di samping SinB.

"SinB kau baik-baik saja kan? Sudah lebih baik? Maafkan aku ya SinB, aku benar-benar tidak tau" Eunha memberikan SinB selimut.

"Iya iya iya Eunha, jangan minta maaf terus! Itu bukan salah mu oke?" kekeh SinB membungkus dirinya dengan selimut tersebut.

[HIATUS] My Promise? (SINKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang