Chapter 37

129 13 2
                                    

Jennie mematung ketika Bambam mengecup singkat bibirnya.

"Hey__kenapa kau terdiam?"kata Bambam sambil menatap Jennie"oh__jangan bilang kau minta lebih"kata Bambam sambil tersenyum mesum.

"Apa maksudmu?"kata Jennie pura-pura kesal"dasar__otak mesum"kata Jennie sambil memalingkan wajahnya dengan senyum yang terukir di bibirnya.

"Memangnya kenapa?__kau bisa memberikanmu lebih dari itu"kata Bambam.

"Hey__sebenarnya apa isi otakmu itu?__tidak heran kau tidak pernah masuk dalam peringkat siswa pintar di sekolah__karena dalam otakmu itu sudah di penuhi dengan hal-hal yang tidak penting"kata Jennie sambil memukul pelan kepala Bambam.

"Iya__sayangku,aku akan belajat dengan tekun untuk membuatmu takluk dan memohon padaku di ranjang nanti"kata Bambam dan mendapat tinjuan yang lumayan kerasa di lengannya dari Jennie sehingga ringisan kecil keluar dari mulutnya"kau kasar".

"Tapi,orang yang kasar ini bisa membuatmu bertekuk lutut"kata Jennie sambil tersenyum miring.

"Ingatkan aku kenapa aku bisa jatuh cinta kepadamu".

"Memangnya kenapa kau bisa jatuh Cinta kepadamu?"kata Jennie sambil melihat Bambam.

"Coba tebak"kata Bambam.

"Karena aku Cantik".

"Tidak".

"Sexy".

"Tidak".

"Mengagumkan".

"Tidak".

"Mempunyai banyak fans penggemar".

"Tidak".

"Manawan".

"Tidak".

"Anak orang kaya".

"Tidak".

"Pintar"

"Hey___lihat siapa yang mengaku dirinya pintar"kata Bambam.

"Setidaknya aku hanya sedikit berdeda jauh darimu".

"Terserah apa katamu"kata Bambam sambil memutar bola matanya.

"Lalu apa jawaban pertanyanmu?".

"Karena tidak ada alasannya aku mencintaimu___semua yang ada padamu selalu membuatku terpesona,hanya dengan pergerakkan kecil saja__kau sanggup menggetarkan hatiku__aku jadi berpikir kalau kau menyihirku,apa jangan-jangan yang kukatakan itu benar,kau memang menyihirku?".

"Kau tahu kenapa banyak gadis uang jatuh cinta sekaligus membencimu?".

"Karena aku tampan".

"Tidak".

"Berkharisma"

"Tidak".

"Menarik".

"Keren".

"Tidak"

"Anak orang kaya".

"Tidak"

"Hebat"

"Lihat siapa yang menyebut dirinya yang selalu ceroboh dalam segala hal,hebat___aku heran kenapa ketika kau mempersiapkan acara untuk menjadikanku pacarmu berjalan dengan mulus__ah,aku tahu__kau pasti sudah menyiapkannya jauh-jauh hari__3 bulan,4 bulan"kata Jennie sambil meluruskan tiga jarinya dan menekuk dua jari lainnya dan ketika menyebut "4 bulan" Dia meluruskan salah satu dari dua jarinya yang di tekukkan"ah__aku tahu kau pasti menyiapkan nya 6 bulan sebelumnya"kata Jennie sambil menatap Bambam.

"Kau benar aku menyiapkannya selama 7 bulan penuh__kau tahu kenapa?"kata Bambam yang juga menatap Jennie"karena aku tidak ingin momen itu rusak hanya karena kecerobohanku__aku ingin ini menjadi salah satu momen terindah yang tidak kau lupakan seumur hidupmu,bukan sebagai momen terburuk dan memalukan bagiku".

"Dasar.Kau selalu berkata-kata manis yang mampu membuat semua wanita jatuh cinta kepadamu,tapi itu semua hanya sekedar kata-kata bukan kata-kata yang akan menjadi perbuatan"kata Jennie sambil memalingkan wajahnya"karena itu mereka juga membencimu".

"Kau tahu kenapa aku melakukan itu?".

"Hanya untuk memuaskan kesenanganmu?"kata Jennie dengan nada bertanya.

"Tidak.Karena hanya kau satu-satunya perempuan yang akan menjadi pendamping ku sampai aku mati".

Dan tidak tahu kesadaran dari mana kedua tangan Jimin segera mendorong tubuh membeku Teahyung ke samping sehingga mereka terjatuh dan sedikit berguling di aspal.

Mobil itu berhenti dengan jarak beberapa meter dari tempat Jimin dan Teahyung terjatuh.

Sementara Jimin dan Teahyung masih berbaring di aspal dengan rasa terkejut yang belum hilang dari hati dan pikiran mereka.

"Astaga___sakit sekali"kata Teahyung sambil bangkit berdiri dan memandang banyak luka goresan yang memanjang dari pergelangan tangannya sampai ujung siku nya karena ia memakai lengan pendek.

"Kau tidak apa-apa,Teahyung?"kata Jimin sambil bangkit berdiri tapi saat hendak menunpukan bebanya pada kaki kanannya sebagai tumpuan untuk bangkit berdiri rasa sakit tiba-tiba menjalar ke seluruh kakinya sehingga ia kembali terduduk di aspal dengan ringisan kesakitan dari mulutnya"akhhhh__sakit sekali"kata Jimin sambil memegang kakinya.

"Kau kenapa,Jimin?"kata Teahyung sambil melihat Jimin yang menahan rasa sakit di kakinya.

"Sepertinya__kakiku terkilir saat jatuh denganmu tadi"kata Jimin yang masih memegang kakinya.

"Kurang ajar"kata Teahyung dengan marah dan dengan cepat ia menoleh pada mobil yang menabrak mereka yang berhenti tidak jauh dari mereka lalu berjalan menghampiri mobil itu"apa kau tidak punya otak?__sudah tahu menabrak orang,kenapa tidak keluar dari mobil?__lebih baik langsung kabur saja kalau hanya mobil diberhentikan tanpa mau keluar dari mobil__dasar pengecut!hanya bisa berlindung pada sebuah mobil!hanya bisa melakukan sesukanya saja tanpa mau bertanggung jawab!ayo keluar jangan jadi anak mami yang hanya bisa bersembunyi di ketiak mamimu saja!!"kata Teahyung sambil memukul kaca jendela mobil itu,Teahyung sudah tidak peduli lagi kalau kaca itu akan pecah nanti.

"Jisoo,bagaimana ini?"kata Rose dengan nada panik ketika melihat Teahyung yang memukul kaca jendela di samping Jisoo.

"Apa?kita harus melakukan apa?kalau orang tuaku tahu aku tidak akan hidup lagi"kata Jisoo dengan nada yang lebih panik.

"Hey__Jisoo!sadarlah!__kenapa kau menabrak mereka?__lihat!ini adalah akibat dari kecerobohanmu!"kata Rose sambil menunjuk Teahyung"dan aku"kata Rose sambil meletakkan tangannya di depan dadanya"adalah korban dari kecerobohanmu__dan lagi kalau sampai orang tuaku tahu aku terlibat dalam urusan ini,aku tidak akan tinggal di Korea lagi aku akan pergi ke luar negeri,ke desa terpencil,tempat yang tidak ada listrik,jaringan internet,air bersih,makanan yang enak,baju yang bagus,mall dan lain sebagainya__kau tahu kan aku lebih baik mati dari pada harus kehilangan semua fasilitas ku dan aku tidak mau pegi ke luar Korea untuk di asingkan__kau paham itu,Jisoo!!!"kata Rose yang mulai marah.

"Astaga,Rose__ini juga bukan sepenuhnya salahku,andai kau waktu itu tidak mengajak aku bicara pasti aku akan lebih fokus lagi memperhatikan jalanan dan tidak akan berakhir seperti ini__dan jaga mereka juga salah,kenapa mereka tidak memperhatikan jalan?aku juga sudah memgklakson mereka dengan kuat sekali,tidak mungkin kan mereka tidak mendengarkannya?lalu mereka juga tiba-tiba muncul di depan mobil aku juga jadi kaget dan panik itu mengakibatkan aku tidak bisa berpikir dengan jernih"kata Jisoo membela diri.

"Astaga__aku tidak tahu lagi"kata Rose sambil memegang kepalanya"apa kau berpikir hanya dengan penjelasanmu kita bisa terhindar dari masalah?mereka pasti akan meminta pertanggung jawaban,lalu setelah kita melakukan apa yang mereka inginkan,mereka akan meminta terus dan terus dengan ancaman akan melaporkan kita ke kantor polisi dan mau tidak mau kita akan menuruti keinginan mereka sampai kita kehabisan uang dab berujung kedua orang tua kita tahu dan di situlah akhir dari kita berdua"kata Rose.

Internasional Athlecit And Academik School (Bts×Bp)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang