1. Girl(?)

8.3K 535 77
                                    

Nana... tolong -HN

⸙⸙⸙

"Hhh~" aku menghela nafas dengan kasar. Sudah berapa kali aku mendapatkan sticky note seperti ini, dan tulisannya pun masih sama seperti yang sebelum-sebelumnyaku dapatkan.

Siapa dia sebenarnya? Kenapa dia selalu melakukan ini dan menempelkannya di dalam lokerku? Apa dia sedang bercanda denganku? Ayolahh, aku tidak suka orang-orang seperti ini. Jika dia memang berniat untuk meminta tolong padaku, kenapa dia tidak langsung saja menemuiku dan bicara langsung padaku? Kalo seperti ini kan justru malah membuatku semakin jengkel dengan perlakuannya itu, Sudahlah lupakan saja.

"Na?" panggil seseorang tiba-tiba yang kemudian berjalan menghampiriku dari arah samping. "WAHH!" kagetku kepada orang itu yang tidak lain adalah kakak sepupuku sekaligus teman sekelasku, Jeno.

"Ishh ngagetin aja sih Jen!" Yang dimarahin bukannya minta maaf tapi malah menertawakanku yang sedari tadi aku sendiri pun hanya terdiam saja didepan loker sekolah. "Hahahaha maaf, lagi ngapain sih?" Tanya Jeno alih-alih melihat sticky note yang sedangku pegang ini.

"Surat cinta ya? Ciee, dari siapa?" ejek Jeno dengan muka konyolnya. "Apaan sih Jen, tau lah nih pegang" aku mengangkat tangan kanan Jeno lalu menempelkan sticky note tersebut keatas telapak tangannya.

Setelahnya aku menutup kembali pintu lokerku lalu berjalan meninggalkan Jeno berniat untuk pergi menuju pelataran sekolah. "Na! Nana tunggu!" Aku menghentikan langkah kakiku sejenak sebelum akhirnya aku menoleh kearah Jeno yang sedang berlari menghampiriku. "Apalagi sih Jen? Udah deh aku mau pulang, ngantuk, capek" ucapku dengan malas.

"Bentar, kamu dapet ini udah dari kapan?" tanya Jeno penasaran. "Dapet apa?" tanyaku balik. "Sticky note-nya sayang" ucap Jeno yang kemudian aku hadiahi cubitan kecil dilengan kirinya.

"Aawww sakit Na" ringisnya kecil. "Makanya jangan genit, aku udah dapetin itu dari beberapa hari yang lalu. Tapi selalu aku diemin, karna-"

"Kamu harus cari tau siapa yang nulis ini" potong Jeno langsung. "W-what? Buat apa? Kurang kerjaan banget tau gak?" Bantahku pada Jeno. "Palingan itu cuman orang jail doang"

"Ini bukan kurang kerjaan Na, tapi ini beneran serius. Kamu harus bantuin dia yang nulis sticky note ini" ujar Jeno serius. "Ya ampun, aku aja gak tau siapa yang nulis ini. Gimana aku bisa bantuin dia? Udah dehh jangan bikin aku badmood, ayo mending sekarang kita pulang aja, nanti keburu sore!" pintaku memaksa.

"Ya makanya itu kamu harus cari tau siapa yang nulis ini Nana, biar kamu bisa bantuin dia. Kan kasian kalo dia udah beberapa kali minta bantuan sama kamu tapi kamunya malah diem terus, emang kamu mau didiemin?" Yang dikatakan Jeno memang benar, seharusnya aku mencari tau siapa orang yang telah menulis sticky note ini. Bahkan dia menulis bantuan ini bukan hanya sekali saja, tapi sampai beberapa kali juga. Seharusnya aku bergerak, bukan diam saja.

"Yaudah iya nanti aku coba cari tau, sekarang ayo kita pulang. Aku udah capek nihh" ucapku dengan sedikit lemas. Seketika Jeno pun langsung mencubit pipiku dengan pelan sambil berkata. "Nahh gitu dong, yaudah ayo kita pulang" Lalu ia menarik tanganku dengan cepat sambil mengajaku kembali berjalan menuju pelataran sekolah.

"Jen, nanti kalo aku gak ngerti sama tugas sekolahnya kamu bantuin aku ya?" kataku sambil naik keatas sepeda Jeno dengan tangan memegang pundak Jeno dengan erat. "Liat nanti, emang hari ini tugasnya apa?"

Aku terdiam sejenak sambil mengingat kembali tugas apa yang diberikan hari ini. "Kayaknya biologi deh, kamu pahamkan?" Jeno tertawa kecil sambil mulai mengayunkan pedal sepedanya. "Kalo biologi kayaknya gak terlalu paham deh, Renjun yang paham tuh"

08:00 | Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang