🥀 08:00-Jessy (End)

2K 279 21
                                    

Jessy POV

Hasil Penilaian Ulangan Harian Bahasa Inggris
Hanyang Senior High School
Kelas 11-1
1. Kim Minhee : 98
2. Shin Ryujin : 95
3. Lee Felix : 94
4. Jung Jessy : 91
5. Song Yuqi : 90
...

Aku menghela nafas dengan kasar.

Lagi, untuk yang kesekian kalinya nilai bahasa Inggrisku kembali menurun. Aku yakin pasti setelah ini aku akan dimarahi habis-habisan oleh Mami. Sungguh menyedihkan.

Kenapa di dunia ini harus aku yang terlahir sebagai anaknya? Kenapa bukan orang lain? Aku sungguh muak dengan semua ini.

Aku muak dengan keegoisan Mami yang selalu memikirkan kebahagiaannya sendiri tanpa memikirkan penderitaanku, rasanya aku ingin pergi saja menemui Papi. Mungkin dengan cara ini aku bisa membuat Mami jadi sadar apa kesalahannya selama ini.

"Jessy, kamu gapapa kan?" Yuqi menghampiriku lalu menanyakan keadaanku.

Yuqi sahabatku, dia mengetahui segalanya tentangku dan juga keluargaku. Terutama sifat kekejaman Mami kepadaku.

Aku tersenyum. "Biasa aja, lagian aku juga udah berusaha semampuku kok. Kenapa aku harus sedih? Seharusnya aku bersyukur dong dapet nilai segitu" jelasku sambil berjalan keaarah mejaku.

"Kamu emang bener, tapi gimana kalo nanti Mami kamu marah lagi? Aku gak mau ya kalo kamu sampe kenapa-kenapa lagi" ucap Yuqi yang berjalan mengikutiku. "Semoga aja enggak, yaudah ayo kita pulang, udah bel dari tadi juga tapi kita masih disini aja. Aku mau ke perpustakaan kota dulu sebelum ke tempat les"

Yuqi mengerutkan kedua alisnya. "Mau ngapain? Aku ikut ya?"

"Gak usah, kamu langsung ke tempat les aja, aku cuman mau ngembaliin buku aja kok" kataku sambil memasukkan barang-barangku ke dalam tas. "Yaudah kalo gitu aku duluan ya? Awas lohh kalo sampe telat" ucap Yuqi memperingatiku sebelum ia pergi meninggalkan kelas.

"Iya iya" jawabku singkat.

***

Author POV

Jeno berdiri tepat didepan gedung perpustakaan kota sambil sesekali melihat kearah jam tangannya yang saat ini sudah menunjukkan pukul lima sore. Jeno masih menunggu seseorang yang sudah berjanji kepadanya untuk menemuinya di perpustakaan kota sore ini, Jessy.

Hingga akhirnya orang yang ditunggu-tunggu pun datang sambil berlari membawa paperbag hitam digenggamannya. Sangat terlihat jelas bahwa Jessy sedang terburu-buru untuk melakukan sesuatu yang harus ia lakukan.

"Annyeong" sapa Jeno ramah kepada Jessy."Ahh Annyeong, maaf lama. Ini jaket kamu, makasih banyak ya?" ucap Jessy yang kemudian memberikan paperbag hitamnya kepada Jeno.

"Sama-sama, ngomong-ngomong ka—"

"Maaf Jeno, aku harus pergi sekarang. Sampai ketemu nanti, dahh Jeno" pamit Jessy langsung setelah ia melihat kearah jam tangannya dan melambaikan tangannya kearah Jeno.

Jeno bingung. "Dahh, t-tapi tau dari mana nama-Hei!! Kita belum kenalan!!" Teriak Jeno kepada Jessy yang saat ini sudah lumayan jauh pergi dari keberadaan Jeno. "Aku harap setelah ini aku tau nama kamu" lanjut Jeno bermonolog.

⸙⸙⸙

Tok tok tok...

"Jessy, ini Mami. Buka pintunya" panggil Mami sambil mengetuk pintu kamar Jessy. "Jes—"

Cklekk...

"Apa?" Tanya Jessy dingin. "Mami mau ngomong sama kamu" bales Mami sambil menatap tajam mata Jessy.

08:00 | Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang