5 | Anggota Keluarga Baru

2.5K 491 83
                                    


_____

Hari ini Ibu dan Ayah mengajak gue berkumpul di ruang keluarga. Bu Imah selaku asisten rumah tangga membawa secangkir kopi untuk Ayah, sath gelas susu coklat untuk gue, dan dua canhkir teh hangat untuk Ibu dan dirinya sendiri. Gue tersenyum sopan lantas mengajak Bu Imah duduk bersama soalnya katanya Ibu punya berita baik.

"Jadi, ada apaan nih?" Gue yang memang nggak suka basa-basi ini bertanya terus terang.

Ibu dan Ayah tersenyum lebar, bahkan sesekali Ayah mencium punggung tangan Ibu. Bikin gue iri aja.

"Mamah hamil" Ucap Mamah dengan senyum haru yang sontak membuat kedua mata gue membulat lebar. Gue menutup mulut dengan kedua tangan lantas berteriak kegirangan dan saling berpelukan dengan Bu Imah.

"Iya, kita punya anggota baru di rumah ini" Ayah menambahkan.

AKHIRNYA GUE PUNYA ADEK. Setelah sekian lama Ayah dan Ibu mendamba-dambakan punya bayi, serta gue yang bosan jadi anak tunggal. Nggak kebayang punya anak kecil di rumah, gue sendirian aja udah rusuh apalagi ditambah adek bayi.

"Mah fix ini, harus beli peralatan bayi dari sekarang! Kita beli dua macam sekaligus untuk laki-laki sama perempuan!" Gue semangat empat lima.

"Daripada boros kalau nggak kepake salah satunya, nanti kita cek dulu bayinya perempuan atau laki-laki" Tambah Ayah.


"OH IYA BENER"

Nggak kebayang punya adek perempuan. Bisa gue ajak salon-salonan, gue dandanin kayak princess, dan gue kepangin.  Terus nanti kalau udah ABG bisa curhat ke gue soal berbagai macam cowok fakboy yang nggak boleh di dekati, nanti gebetannya harus tes uji dulu alias di mos.

Kalau cowok, bisa gue ajak main bola, gue ajak gulat, smackdown, main sama Jaki, gue ajak ke toko mainan cowok ah gila seneng banget. Nanti kalau udah gede bisa gue suruh-suruh ke warung.

Setelah kabar gembira itu gue buru-buru lari ke rumah Zacky. Membawa berita baik bak burung beo pada keluarganya. Orang tua Zacky turut seneng, sedangkan gue sama Zacky udah loncat-loncat sinting di ruang tamu.

"Ki, bayangin kalau adek cowok, bisa gue ajak gulat!" Kalimat gue membuat Zacky melayangkan jitakannya. "Adek bayi mau lo ajak gulat langsung semaput dong Jah!"

"Yaudah nanti kalau udah gedean dikit"

Sekarang gue berada di kamar Zacky, dengan cowok itu yang bermain game di Play Station miliknya. Udah enggak main PUBG pakai infocus, udah enggak kok, lagian nanti kalau gue main kesini terus bercanda eh infocusnya mati, terus nanti gelap-gelapan malah kepergok orang tuanya.

Males banget, kejadian lama terulang lagi. Gue kalau inget konyol banget.

"Terus ya Jak, nanti kalau adek cewek mau gue ajak salon-salonan. Soalnya dulu masih kecil gue nggak pernah main salon-salonan. Diajak ngebolang mulu sama si bleki"

"Kan dulu Lo sama Aluna tumbuh bersama emang nggak pernah main salon-salonan sama dia? Anjay bahasanya tumbuh bersama" Dia konyol sendiri, ngakak sendiri.

Gue menggeleng pelan. "Enggak, soalnya dulu kalau salon-salonan mainan gue dibawa pulang mulu sama dia"

Zacky selesai dengan permainannya. Dia memasukan last game yang lain, namanya CTR. Semacam game balapan gitu, tapi konyol tokohnya binatang ada serigala gila lah, pinguin lah, beruang lucu lah. Cara mainnya juga agak gampang, jadi gue bisa ngerti. Bisa lempar bom-bom juga, pokoknya mainannya rusuh deh, cocok untuk gue yang rusuh ini.

Random CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang