6 | Selamat Datang Ben

2.5K 489 128
                                    

_____

He's my Iron Man -Kimi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

He's my Iron Man
-Kimi

_____

Ben Padraic

Sebuah nama itu terlontar dari mulut Ayah tiga puluh menit yang lalu. Ketika ia menggendong bayi yang baru saja lahir ke dunia lewat rahim Ibu. Gue melihat ekspresi Ayah yang tersenyum haru, seakan-akan mendapat anugerah terindah yang ia terima dengan kedua tangan.

Tangan kecil, kulit berwarna kemerahan, mulut kecil yang terbuka karena menangis. Gue baru kali ini punya adik bayi, mungkin ini memang agak terlambat untuk punya seorang adik ketika umur gue sudah mencapai 20 tahun, dan adik gue yang baru berumur tiga jam.

Tapi tetap saja gue menangis haru melihat Ibu yang terbaring tidak berdaya di atas tempat tidur, mempertaruhkan nyawanya demi melahirkan seorang bayi kedunia.

Beberapa jam setelahnya Zacky dan keluarganya datang ke rumah sakit, menengok Ibu dan adik bayi yang sudah diselimuti oleh kain dan tertidur pulas di box tempat tidur bayi. Gue yang masih berbinar menatap adik kecil, lantas tersenyum lebar melihat Zacky datang.

"Namanya siapa?" Tanya cowok itu sambil menatap wajah Ben dengan sangat dekat.

"Ben Padraic" Ucap Ayah.

Zacky tersenyum menampilkan gigi kelincinya, melambaikan tangannya di depan wajah Ben. "Halo Ben, 10 tahun kemudian Lo bakalan jadi teman gulatnya Ijah" Bisiknya kecil yang hanya bisa di dengar oleh gue.

Lantas gue mencubitnya kecil, menyuruhnya menutup mulut mengoceh sembarangan.

"Ih lucu ya adek bayi, jadi pengen punya" Ucapnya nyaring yang sontak terdengar ke seluruh ruangan.

Ayah dan Ibu tertawa sedangkan orang tuanya berdeham dengan intensitas yang banyak, sambil menyenggol lengan gue.

Gila apa.

Masa gue disuruh bikin bayi sama Zacky.

"Lima tahun lagi kali ya?" Kini giliran Ayah ikut-ikutan menjodohkan kami. Ibu tertawa di tempat tidurnya sedangkan gue hanya diam tidak berkata apa-apa berpura-pura sibuk dengan adik bayi.

Awas aja Zacky, jangan harap pulangnya bisa selamat.

"Ih ngelahirin tuh perjuangan banget ya" Ucap gue mengalihkan topik pembicaraan.

"Loh memang Kinan masuk waktu Mamah ngelahirin?" Tanya Ibu Zacky. Ibu gue mengangguk mengiyakan. "Iya, Kinannya mau, nggak apa-apa deh biar tau perjuangan seorang Ibu karena kelak nanti dia bakalan jadi Ibu juga"

Gue meringis, tiba-tiba merasa berdosa sebanyak gunung karena suka mengabaikan panggilan Ibu kalau mau disuruh.

"Tapi cuma sebentar, Kinannya ngilu katanya jadinya saya masuk habis itu" Tambah Ayah lagi. Memang awalnya yang di perkenankan masuk hanya satu orang, gue mengajukan diri dan disetujui oleh Ayah.

Random CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang