33 | Pergi

1.7K 349 268
                                    


Cerita ini akan dilanjut jika kolom komentar mencapai 250

Cerita ini akan dilanjut jika kolom komentar mencapai 250

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


E N J O Y


"Eh lo pada udah ngajuin judul skripsi?" Leta memecah keheningan. Saat ini kami sedang duduk berbaris di kursi depan ruang dosen. Mau mengumpulkan tugas.


"Hilalnya aja belom keliatan gue, gimana mau ngajuin." Kenzo berujar santai sambil memain-mainkan paper di tangannya.

"Eh buru-buru ajuin tau, soalnya setiap judul ada maksimalnya jadi nggak boleh banyak orang yang ngambil judul itu." Sahut Meisie.

Gue menghela nafas.

Perasaan gue kuliah haha hihi doang tiba-tiba udah semester atas yang satu langkah lagi dipusingin sama skripsi.

"Lo gimana Kinan?" Tanya Kenzo.

"Ha? Belom nih. Musti bersemedi semingguan nih biar ada cahaya-cahaya idenya."

"Eh jangan saling ngasih tau judul dah ya. Kita kan konsen matkulnya sama nih berlima. Gue nggak mau ada drama tikung-menikung judul skripsi." Ujar Leta lagi.

Kita berempat ngakak.

"Gue udah ngajuin semalem." Tiba-tiba Aksel bersuara.

"Hah?" Gue auto nganga, langsung ditutup paksa sama Kenzo. "KURANG LEBAR!"

"Wah lo tipe yang diem-diem cepirit ya Sel?!"

Goblok banget Meisie.

"Judul nya apaan?" Tanya gue.

"Ntar aja gue kasih tau kalau udah di acc sama prodi."

Gue memukul kecil bahunya. "Kok lo nggak bilang-bilang sih mau ngajuin judul? jadi segini aja Sel pertemanan kita? Kita kan temen seperjuangan di lelahnya dunia kampus ini? Lo nggak merasa bersalah sama gue?"

Aksel menatap gue najis.

Leta langsung menyentuh bahu gue. "Lo ada masalah apa cuk? sini cerita sama kita."

"Tentang cowok lo ya?! Emang ya pacaran sama orang ganteng tuh bikin nyeri hate! Batin hati!" Meisie tiba-tiba jadi curhat, dan Kenzo langsung menoleh merasa bersalah.

"Maaf ya karena gue ganteng, lo jadi harus melalui semua ini." Ujarnya pada Meisie.

Dan kami semua langsung mendorong Kenzo menjauh hingga dia terbangun dari posisi duduknya.

"Jadi gimana? Hubungan lo sama si anak teknik baik-baik aja?"

"Dih? Kok jadi gue?! kita kan lagi mojokin nih orang?!" Tunjuk gue pada Aksel.

Random CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang