12 | Asu dan Asi

2.4K 380 115
                                    

***

HARI minggu ini Zacky membawa dua binatang berbulu yang menurut gue imut sekali, namanya kucing. Menurut gue, kucing adalah binatang paling imut yang pernah gue temui. Jangan menyanggah, kalau masih ngotot sini berantem aja sama gue.

Jadi begini ceritanya. Teman Zacky yang bernama Julian yang kerap kali gue panggil Jin Botol memilik banyak kucing yang pada kawin di musim kawin kucing kemarin. Cowok itu kewalahan lantaran setiap kucing perempuan di rumahnya melahirkan hingga menghasilkan 15 anak kucing. Akhirnya, Zacky memutuskan untuk mengadopsi salah keduanya.

Dan, hari ini kami masih berdebat mengenai nama kedua makhluk lucu itu.

"Namanya yang bagus aja kek, mereka kan pasangan boleh jadi Romeo dan Juliet!" Itu usul gue.

Zacky segera menggeleng cepat. Tidak setuju. "Apa-apaan terlalu romansa! Romeo dan Juliet kan akhir kisahnya mati! Lo mau mereka mati sebelum merasakan kawin?"

Sontak saja kepalan tangan ini melayang di kepalanya dengan mulus. Kampret, gue kira bakalan ada sanggahan bermutu yang berfilosofi gitu, ujung-ujungnya malah ngomongin kawin. Bikin gue naik darah aja.

"Yaudah deh kita ambil trend aja. Kita namain Jang Man Weol sama Ku Chan Seong." Ucap gue semangat menyebut dua karakter dalam drama korea yang sukses membuat gue nangis bombay.

Zacky kembali sewot, oh bahkan lebih sewot lagi. "He elu ponakan tomcat! Lu kira kucing cukup cerdas buat nengok kalau kita panggil sepanjang itu, gue aja puyeng dengernya gimana kucing?!"

Gue menghela nafas menatap dua anak kucing yang sibuk bermain-main dengan Zacky yang menggser-geser lidi, membuat mereka bergerak lincah saling menangkap lidi.

"Ya terus apa dong! Lo tuh serba salah ya kayak cewek. Kayaknya kodrat kita ketuker deh"

Zacky bergidik, namun sedetik kemudian merubah ekspresinya menjadi sok manis dan memukul pelan bahu gue dengan gaya feminim. "Ih jangan gitu sama eike!"

Gue nyaris meludahinya.

"Zacky Adyaksa! Fokus dong!" Gue menatapnya tajam. Zacky menghela nafas sewor sebentar. "Namanya yang gampang aja. Asu sama Asi"

Gue langsung melongo. Selain bermakna umpatan, yang satunya lagi bermakna air susu ibu. Dapat referensi dari mana ini bocah?!

"Astaga Jaki" gue berdecak-decak prihatin, menatap dua makhluk lucu ini dinamai asal dari mulut pemuda itu.

"Nih si biang kerok si kucing oren namanya Asu, dia kan cowok. Kalau ini si abu loreng kita namain Asi karena dia cewek"

Gue menghela nafas menatapnya. "Zacky lo serius?"

"Serius lah! Gue sama kucing aja serius gimana sama lo"

Gue melengos kembali menatap dua kucing yang kini sudah bosan dengan lidi dan beralih naik-naik hingga ke paha gue.

GEMAS.

"Asu! Nggak boleh naik ke paha, papah nggak ngajarin kamu modus!" Zacky berdecak mengambil so kucing oren dari atas paha gue dan menaruhnya di pahanya sendiri.

"Oh my god!" Gue terhenyak kaget. "Jadi yang menghamili kucingnya Jin botol itu elo!" Gue menunjuk-nunjuk wajahnya yang berubah datar.

"Pantesan lo suka main di rumah Jin Botol, jadi lo diem-diem main di belakang gue?" Gue menggeleng-gelengkan kepala, layaknya seorang gadis yang di selingkuhi sejak hari pertama jadian.

Zacky berdecak lantas tertawa sarkas dan bertepuk tangan. "Bagus aktingnya, pantes dulu kepilih jadi putri salju"

Anjir, menolak lupa.

Random CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang