15 | Klub

1.9K 334 85
                                    

Ada visualisasi David di bawah gaes.

***

"Jak, elo dimana? Bisa anterin gue nggak?"


Gue berdiri di depan gerbang kampus sambil melihat-lihat motor dan mobil lewat, maupun anak kuliahan yang baru pulang, atau anak kostan yang sedang keluar cari makan malam. Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, dan gue harus segera ke tempat si darah tinggi David kalau nilai gue nggak mau C.

Masalahnya ya anjir, tempatnya ini tuh klub hits anak ibukota, dunia malam deh. Nggak cocok banget sama gue, lagian gue juga nggak pernah ke sana.

"Gue rapat nih Jah sampe malem, ada proker yang harus direalisasiin pas liburan nanti. Lo pulang sendiri dulu ya?"

Gue menghela nafas pasrah. "Nggak minta di anter rumah sih, gue mau ketemuan sama dosen ngumpulin tugas."

"Emang ketemuan dimana? Kok tumben lo ngirimin tugasnya telat?"

"Nggak tau deh belakangan ini gue nggak bisa fokus. Yaudah lo lanjut rapatnya deh, jangan keasikan sampe lupa makan. Kalau lo sakit yang ngurusin tuh gue bukan BEM."

Terdengar kekehan senang di balik telepon. "Lucu ih galak tapi perhatian."

Gue hanya tersenyum geli mendengarnya. Walau dalam hati merasa kecewa, huft liburan semester ini Zacky akan lebih sibuk dengan proker BEMnya, kegiatan bakti sosial dan volunteer. Yah gagal deh mau liburan bareng.

"Eh Jah belom di jawab tuh pertanyaan gue, emang ketemuan nya mau dimana? Jauh?"

"Oh iya lupa."

"Yeee, makanya makannya ikan dong jangan kebanyakan cilor."

"Di Limited VIP."

Tak ada jawaban di sana selain suara keramaian di dalam ruangan. Tak lama kemudian Zacky bersuara heboh. "Anjir! Di klub?! Si David ngajakin lo ketemuan di klub? Wah mencari perkara tuh orang!"

"Huhuhuhu gila kan, dia ngajak ketemuan di depannya sih. Makanya gue minta antarin lo."

"Yaelah dah, gue mau bolos tapi ada alumni sama kating yang hadir di rapat ini buat ngarahin. Anjir gue bolos apa gimana ya?! Tapi kan gue ketua gue yang musti laporan! Ya Gusti!" Zacky terdengar kalut di seberang sana sedangkan gue tertawa lebar karena dia terdengar lebih lawak 10 kali lipat.

"Santuy sih, gue minta temenin Daniel aja atau engga June." Ujar gue bersuara membuatnya tenang.

"Yaudah, mau lo yang ngehubungin tuh curut apa gue nih?"

"Gue lah, kan gue yang butuh ngapain jadi elo."

Terdengar helaan nafas dari mulutnya. "Ya nggak apa-apa gue merasa harus bertanggungjawab aja sama lo."

Random CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang