Matahari bersinar terang diatas sana, angin berhembus sepoi-sepoi menerpa wajah ke tiga gadis yang kini dengan anggunnya...... Ehhhh kok jadi puitis ya? Mereka bertiga kini sedang berjalan jalan disekitar taman, berencana buat pergi ke cafe didekat perumahan mereka. Menghabiskan waktu yang sayang kalo habis tanpa dimakan, makanya mereka habisin nihh sore bareng bareng."Kira kira ntar ada cogan nggak ya?" Tanya jussina memecah keheningan di antara mereka bertiga, membuat Oki melepas earphone yang ia pakai.
"Gue harap ada barang satuuu aja cogan nangkring di sana" harap Oki sambil menyatukan kedua tangannya.
"Cihhhhh cogan...... Ajussi mah banyak" sinis Oliv, ya mau gimana lagi? Cogan sekarang mahh kere kere. Palingan tuhh cogan pada makan di warteg, bukan di cafe. " Mending kita ke sekolah aja, nontonin anak OSIS pada ekskul renang" ajak Oliv lagi yang ditolak Mateng Mateng sama kedua temannya.
"Boro boro nontonin, disuruh bersih bersih sihh iya"
"Tapi ABS nya Lo suka kan!!"
"Iya sihhh" kikik Oki sambil menggandeng dan menyeret Oliv buat masuk kedalam cafe. Lo tau? Menurut dua temennya, kikilnya Oki tuhh sebelas dua belas Ama kuntilanak.
"Pelan pelan njing!" Kesal jussina yang hampir aja jatuh, kesalnya nggak nanggung nanggung. Langsung aja dia ngejitak palanya Oki.
"Ini dahh pelan setan!"
"Lahhh itu Lo muncrat kena muka gue Dugong!" Semprot Oliv, menarik atensi beberapa pengunjung. Dan hebatnya, mereka bertiga pada nggak peduli. Biasa.... Orang kalo urat malunya udah putus mahhh emang gitu# sang author yang agung
"Lahhh bukannya yang Dugong tuhh elo!"
"Udah udah diem..... Bikin malu aja Lo pada" lerai jussina yang lebih milih duduk duluan, lagian dia juga kan harus jaga image....... Kebetulan ada cogan duduk dipojokkan sana, berempat lagi.
"Cihhhhh! Nggak usah malu! Tohhh biasanya Lo juga yang malu maluin" sungut Oliv, memilih duduk disamping jussina.
"Selamat datang di Dejavu cafe, boleh saya tulis pesanan anda?" Ucap seorang pelayan dengan senyum ramahnya.
"Nomor saya nggak mau mas?" Goda Oki.
"Ini saya gratis lohh ngasih nomernya" ikut jussina membuat si mas nya jadi salting sendiri.
"Boleh kok" ucap nya malu malu anjing.
"Catet ya mas....... 45" ucap Oki cepat.
"Hahhh?"
"45..... Mau saya eja? E- M- P- A- T L- I- M- A" Jelas Oliv malas.
"Itu nomer apaan dek?" Tanya nya heran sambil mengerutkan kening.
"Nomor......." Ucap Oki mengambang, "keberuntungan!!" Seru mereka bertiga, membuat si emasnya jadi kesel sendiri sambil mengelus dadanya.
Pelanggan adalah raja, pelanggan selalu benar...... Sabar demi gaji bulanan- jerit hati emasnya yang merasa tersakiti.
"Saya pesen anak boleh nggak mas? " Tanya Oliv tapi sayang nggak ditanggapi.
"Yahhh emasnya ngambek" ucap jussina dengan muka sedih yang dibuat buat, tapi cuman sebentar. Karena setelah itu mereka ketawa lagi, lagi dan lagi.
"Itu ngapa dahhhh, kek orang kesurupan"
"Panggil para normal sana!"
"Halo ini dengan RSJ?, pasiennya lepas! Tolong dijemput"
KAMU SEDANG MEMBACA
TBF (triple bobrok friends)
Randomini bukanlah kisah cinta fiksi remaja yang bikin kalian teriak teriak kebaperan, tapi ini kisah biasa tentang kebobrokan tiga sekawan yang bakal bikin kalian ngelus dada sambil bilang..... ASTAGA NI BOCAH DARI PLANET MANA DAHH???..................