(6)

3.7K 341 49
                                    

[Yerim]

04.50 KST, Velvet Cafe
Sejak pertemuan siang tadi antara nenek dan juga eommonim aku sedikit merasa canggung dengan eommonim. Karena sejak tadi sepertinya ia memikirkan sesuatu yang mengganggu pikirannya. Ia yang tak fokus pada pekerjaan dapur, ia yang tak fokus pada berkasnya, ia yang tak fokus diajak biacara Jungkook soal cafe, yang kuajak bicara tapi responnya yang ngelantur, dan yang pasti ia terus-menerus melamun. Sekarang eommonim berada di depanku di salah satu meja cafe dengan laptop yang menyala didepannya.

"Eommonim, gwaenchanayo?" Aku tidak betah terus menerus canggung dengannya memberanikan diri bertanya lebih dulu.

"Gwaenchana, Yerimmie. Wae?"

"Ani, hm ijinkan aku bicara dengan Jungkook ya?" Lalu eommonim mengangguk mengijinkanku dan kemudian melanjutkan pekerjaannya sambil sesekali melamun. Ah sudahlah akan aku tanyakan pada Jungkook saja.

Aku berjalan menuju dapur lalu menemukan Jungkook yang sedang membantu pelayan lain dengan sangat baik. Jujur saja ada rasa aneh setiap aku bertemu Jungkook. Setiap kali aku berbicara dan melihatnya tersenyum didepanku aku rasa seolah ada kupu-kupu yang terbang di perutku. Ayolah perasaan apa ini.

Tak sadar karena aku terlalu asik dengan pikiranku sendiri aku hampir terpeleset karena alas kakiku yang sedikit licin ditambah lantai cafe yang selalu dibersihkan membuat lantai terasa licin. Lalu dengan sigap Jungkook menggenggam kedua tanganku untuk tidak terjatuh.

"Gwaenchana Yerimmie?"

"Gwaenchana Jungkook-ah, gomawo"

"Aku lebih tua darimu panggil aku oppa Yerimmie."

"Cie ngaku tua cie" Aku tertawa, puas rasanya menjaili Jungkook merupakan hobiku sejak pertama aku bertemu di kafe ini. Lalu Jungkook mengelitikiku karena telah menjailinya.

"Ampun ampun Jungkook-ah. Aku minta maaf oke? Aku lelah tertawa." Ucapku dan menjauhi Jungkook meskipun hanya 4 langkah darinya.

"Tidak sampai kau memanggilku oppa Yerimmie." Dia mendekatiku dan mengelitikiku lagi.

"Nee oppa mianhae, jeongmal mianhae, hahaa cukup aku tak kuat." Ucapku yang sedikit ngos-ngosan karena terus menerus tertawa. Lalu ia berhenti dan aku mengatur nafasku terlebih dahulu sebelum bertanya dengannya.

Blush.
Aku baru menyadari jarakku dengannya hanya beberapa centi saja, jika dilihat dari samping mungkin akan terlihat seperti aku dipelukan pria ini. Lalu dengan segera aku menjauh darinya dan merasakan ada hawa panas diwajahku.

"Kau mencariku?" Tanyanya.

"Nee, ada yang inginku tanyakan padamu."

"Mwoya?"

"Dulu kau mengatakan jika aku akan terkejut saat sampai dirumah eommonim itu apa?"

"Apa kau tidak menyadari sesuatu? Dulu saat aku mengunjungi rumahnya aku menemukan ada foto gadis mungkin berumuran 16 tahunan yang mirip denganmu di ruang tengah."

"Mirip denganku?"

"Nee, tapi saat aku tanya eommonim bilang itu foto dirinya saat remaja."

"Aku tidak menemukannya, mungkin karena rumah saat weekend penuh dengan member Blackvelvet."

"Ah teman-teman eommonim." Aku mengangguk sambil tersenyum padanya. Lalu, Jungkook mengalihkan pandangannya pada lenganku yang hanya memakai baju berlengan pendek. Dan betapa bodohnya lebam itu terlihat jelas di tempat yang sangat terang seperti ini.

Yours [Bae Joohyun x Kim Junmyeon] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang