(15)

3.3K 273 50
                                    

[Author]

Dini hari di Indonesia, Joohyun terbangun dengan keadaan memeluk Junmyeon tanpa sehelai kain ditubuh mereka. Joohyun menatap wajah damai Junmyeon dengan sesekali mengusapnya dengan jari. Junmyeon yang memang sudah terbangun sedari tadi cukup merasakan sentuhan yang Junmyeon rindukan.

"Apa wajahku ada cahayanya sampai kau tidak mau mengalihkan pandanganmu Irene-ah." Ucap Junmyeon dengan mata tertutup dan membuat kaget Joohyun hingga membuat Joohyun memukul lengan Junmyeon.

"Kau selalu mengagetkanku." Ucap Joohyun sambil menatap sinis Junmyeon.

"Morning kiss dong." Aegyo Junmyeon pada Joohyun.

"Enggak ah badan kamu lengket mendingan aku balik kamar. Daah." Joohyun yang hanya memakai kaos kebesaran milik Junmyeon pun memunguti pakaian yang Junmyeon lempar asal semalam lalu ia berlari menuju pintu kamar Junmyeon.

"Menikahlah denganku Joohyun-ssi." Ucap Junmyeon saat melihat Joohyun akan memutar knop pintu.

Lalu Joohyun memutar badannya dan menatap sinis Junmyeon.

"Selalu saja, mengajak menikah tidak asal Junmyeon-ah! Kau selalu melamarku dengan keadaan aneh." Ucapnya diakhiri dengusan kesal.

"Salah satunya?" Tanya Junmyeon.

"Kau melamarku dengan keadaan telanjang bodoh." Ucap Joohyun dan berlari menuju kamarnya. Sedangkan Junmyeon hanya tertawa setelah melihat Joohyun yang merona karena ulahnya.

Saat masuk ke kamarnya, Joohyun terus menerus merutuki kejadian semalam. Kejadian dimana dirinya dan Junmyeon kembali melakukan semuanya karena rasa nafsu dan rindunya. Kemudian ia menuju kamar mandi untuk berendam menenangkan pikirannya.

Beberapa jam kemudian Joohyun menyelesaikan acara berendamnya dan memakai bajunya. Joohyun mencari ponselnya dan membuka beberapa SNS miliknya. Sampai suara ketokan pintu dan teriakan mengalihkan atensinya.

"Eomma! Apa kau masih tidur?!" Teriak anak gadis bernama Yerim itu pada Joohyun.

Lalu Joohyun membuka pintunya dan melihat Yerim dengan pakaian santainya yang ia pakai semalam. Sedangkan Joohyun memakai dress selutut tanpa lengan.

"Wae Yerimmie?"

"Aku lapar" Ucapnya sambil memasang aegyo.

"Mandilah, Kajja kita makan makanan khas Indonesia."

Lalu Yerim mengangguk cepat. Sebelum beranjak pergi Yerim memandang leher Joohyun yang terdapat kissmark yang Junmyeon buat.

"Eomma, lehermu kenapa? Mengapa beberapa tempat seperti lebam?" Joohyun yang menyadari kemana arah pertanyaan Yerim pun bingung untuk menjawab.

'So stupid! Junmyeon benar-benar membuatku terlihat bodoh didepan Yerim karena ulahnya.' Batin Joohyun.

"Uhm, itu mungkin eomma salah pakai body lotion." Tungkasnya dengan gagap.

"Oh" Ucap Yerim santai, umur Yerim sudah lebih dari 17 tahun tentu saja dia mengerti itu apa dan kenapa.

Lalu Yerim pergi dari kamar Joohyun menuju kamarnya. Lalu dengan bernafas lega Joohyun melangkah kakinya mengikuti Yerim dan menyiapkan pakaian milik Yerim. Setelah itu ia menuju kamar Junmyeon untuk membangunkannya. Ia sangat yakin, Junmyeon kembali pada acara tidurnya. Saat Joohyun akan membuka knop pintu kamar Junmyeon, pintu itu terlebih dahulu terbuka dan menampakan Junmyeon dengan kaos putih polos dan celana selutut.

"Morning babe." Ucap Junmyeon dan mencium bibir mungil Joohyun sekilas kemudian dihadiahi pukulan kecil dari Joohyun.

"Kenapa memukulku?" Tanya Junmyeon.

Yours [Bae Joohyun x Kim Junmyeon] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang