(8)

3.8K 346 108
                                    

Ps: scroll kebawah ampe habis jangan sampe ke skip.

[Author]

Beberapa hari kemudian keadaan Yerim membaik meskipun begitu Joohyun tidak mau mengungkit masalah hari itu. Dan urusan hubungan kerja yang lalu Joohyun tetap melanjut kerjasamanya. Joohyun tidak meninggalkan Yerim selama Yerim sakit.

"Eomma." Panggil Yerim berulang-ulang, Yerim mencarinya sejak ia bangun. Sejak Yerim sakit Yerim mengubah panggilannya untuk Joohyun, ia berpikiran untuk menjadikan Joohyun sebagai ibunya semakin besar.

Suara pintu terbuka mengalihkan atensi Yerim. Terlihat Joohyun membawa totebag lumayan besar berwarna kuning yang ia bawa dari luar.

"Eoh baru bangun? Kenapa? Lapar ya?." Ucap Joohyun dan meletakkan totebag nya di meja makan. Lalu Yerim turun menuju dapur dan untuk mengeluarkan barang-barang dari totebag yang Joohyun bawa.

"Eomma ini dari siapa?"

"Ah dari teman eomma. Dia memberikannya untuk eomma dan anak eomma."

"Anak eomma? Nugu?" Ucap Yerim polos pada Joohyun, sedangkan Joohyun sudah mencebikan bibirnya.

"Kau anak eomma?" Yerim mengangguk.

"Berarti itu untuk?."

"Untukku?" Joohyun menganggukan kepalanya.

"Jinja?! Waaah indah sekali." Ucapnya pada Joohyun dan menunjukan baju dan beberapa aksesoris yang couple dengan Joohyun.

"Tapi apa eomma pernah menikah?." Joohyun menghentikan aktivitas masaknnya lalu menggeleng.

"Eomma tidak pernah menikah."

"Lalu mengapa teman eomma memberikan hadiah untuk anak eomma."

"Mau mendengarkan cerita lama eomma Yerimmie?" Yerim mengangguk cepat dengan pertanyaan Joohyun.

"Dulu eomma bertemu dengan seorang pria dari keluarga kaya raya. Eomma sebenarnya adalah berasal dari keluarga yang sama tapi sayangnya eomma sering menyembunyikan identitas eomma sebagai keluarga yang berada. Dia dengan eomma sebenarnya saling mencintai, sampai eomma melakukan kesalahan dengannya. Eomma mengandung anaknya, sampai kejadian dimana eomma harus benar-benar pergi darinya. Eomma menyerahkan anak eomma pada pria itu setelah melahirkan, dan bodohnya lagi eomma tidak memberikannya nama satu katapun pada anak eomma.

Eomma menyerahkannya melalui perantara, eomma menyerah pada takdir yang eomma jalani dulu. Eomma kembali di Daegu dengan penuh harapan suatu saat akan bertemu dengan anak eomma meskipun eomma tidak tau bagaimana anak itu." Joohyun menghela nafasnya dan mengembalikan pikirannya menuju peristiwa 17 tahun lalu.

/Flashback on/





Eh gajadi ndeng sekalian nanti deh.
Cie yang kepooooo wkwkw
Hiyaaa ketipuuuuuuu wkwk





/gajadi flashback deh wkwk/

"Lalu eomma sudah menemukannya?."

"Sudah, eomma menemukannya dengan cara yang sederhana. Eomma menemukan separuh hidup eomma yang hilang dulu. Meskipun eomma tidak bertemu ayah anak eomma, eomma tetap bersyukur sudah dipertemukan dengannya. Eomma menyayangi anak itu, meskipun eomma sendiri belum siap mengatakan hal yang sebenarnya pada anak itu."

"Lalu bagaimana eomma tau itu anak eomma sedangkan eomma sendiri tidak mengetahui namanya?"

"Dari keluarga anak itu sendiri. Awalnya eomma percaya tidak percaya sampai suatu ketika mereka memberikan bukti pada eomma." Joohyun menghela napas berat dan mencoba menahan air mata yang sewaktu-waktu bisa pecah karena pembahasan masa lalu ialah topik yang ia hindari beberapa tahun ini.

Yours [Bae Joohyun x Kim Junmyeon] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang