(7)

4.2K 359 90
                                    

Ps: anggep aja udah beberapa hari kemudian

[Joohyun]

Jika mungkin pikiran kalian setelah kejadian dimana Yerim memintaku menjadi ibunya kami akan merasa canggung itu salah karena hari-hari selanjutnya Yerim semakin dekat denganku. Entahlah dia semakin meminta ini itu padaku. Menghubungiku setiap hari. Menceritakan apa saja yang ia kerjakan hari ini dari mulai yang penting sampai tidak penting.

Biasanya Yerim akan menghubungiku atau menemuiku di kafe dan memintaku mengirim bekal hasil masakanku untuknya tapi kemarin dan hari ini ia hanya mengirim pesan singkat dan bahkan ia tidak memintaku untuk mengirim bekal sekolah untuknya. Aku yang merasa Yerim memiliki masalah di sekolahannya memutuskan untuk menemuinya dan bertemu kepala sekolahnya yang merupakan sahabatku sendiri.

Setelah bertemu klien dan kembali sebentar ke kafe. Ada sedikit drama disana membuatku sedikit lama setelah selesai aku segera menuju sekolahan Yerim dan menuju ruang kepala sekolah untuk menemui Moonbyul -KepSek-  diruangannya. Bersamaan dengan turunnya aku dari mobilku ternyata suami Moonbyul pun datang kemari.

"Ya Jung Hoseok!" Panggilku pada pria itu. Dan menoleh kaget mendapatiku memakai setelan jas dan kemeja.

"Bae Joohyun?! Apa kabarmu?"

"Aku baik-baik saja. Bagaimana kabarmu dan anakmu? Jung Eunha dan Jung Yerin?"

"Kau masih mengingatnya Joohyun-ah"

"Anak-anakmu sangat cantik dan baik oleh karena itu aku mengingatnya. Hm, tunjukan dimana ruangan istrimu Hoseok-ssi."

"Bukankah seharusnya kau sudah tau posisinya Joohyun-ssi"

"Aku sedikit lupa, tunjukan saja apa susahnya."

"Ikuti aku, aku juga akan menemuinya."

"Arraseo"

Selama perjalanan menuju ruangan Moonbyul, kami berdua ah bukan-bukan tapi hanya Hoseok yang terus menerus bercerita dan sayangnya itu benar-benar membuatku tertawa. Saat melewati toilet siswa aku mendengar suara kegaduhan dari toilet perempuan. Aku meminta untuk Hoseok jalan terlebih dahulu dengan alasan aku ingin pergi ke toilet sebentar. Hoseok mendahuluiku dan aku menuju toilet siswa itu dengan pelan. Mungkin terjadi pembullyan dan kekhawatiranku pada Yerim semakin besar sekarang.

Byur.
"Jebal!"

Suara itu aku mengenalnya. Astaga, itu suara Yerim. Aku langsung membuka toilet siswa itu secara paksa dan saat terbuka terlihatlah dua siswa yang sangat aku kenal yang menjadi korban pembullyan dan 3 siswa yang merupakan pelaku pembullyan.

"KIM YERIM?! LALISA?!"

Ya Kim Yerim dengan keaadan basah kuyup sedangkan Lisa dengan luka memar pada pipi.

"Mengapa kalian melakukan ini pada anak-anak saya?!" Sebagai seorang ibu pasti akan marah jika anaknya menjadi korban pembullyan.

"Ini bukan urusan anda nyonya!" Gadis itu mungkin kakak kelas Yerim sedikit membentakku.

Ah anak ini tak punya sopan santun sama sekali dan saat ku baca nametag siswi itu aku ingat data diri siswa ini. Aku melepaskan jasku dan memakaikannya pada Yerim dan kubantu untuk berdiri begitupun dengan Lisa yang sedikit kesusahan saat berdiri. Sekarang aku merangkul dua anak korban pembullyan ini. Aku benar-benar geram sekarang.

"Nona Kim Jiho yang terhormat, saya tau anda anak donatur terbesar sekolahan tapi bisakah kau sopan sedikit dengan orang yang lebih tua darimu?." Mungkin orang lain akan mengatakan aku sangat dingin karena ucapanku kali ini.

Yours [Bae Joohyun x Kim Junmyeon] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang