"Itu milikmu, dari Changmin Oppa."
"Itu baru setengah bayaran."
Kyuhyun menghela nafas kasar mengingat ucapan Hyemi beberapa jam lalu. Kata-kata yang sama sekali tidak ingin dia dengar, tidak untuk saat ini. Disaat dia sedang sibuk-sibuknya dengan pekerjaan, tidak dia sangka hal ini justru terjadi dan menambah beban pikirannya.
Namun, dia bisa apa? Semua sudah terjadi.
Tidak ada yang bisa dia lakukan selain memikirkan bagaimana cara mendapatkan Hyemi secepatnya. Dia tidak mau menyia-nyiakan waktu bermainnya dengan kekasihnya yang masih bocah itu.
"Kau belum tidur?" Kim Yesung.
Kyuhyun hanya melirik sekilas pada lelaki yang kini duduk di sampingnya, lalu kembali menatap sejumlah uang di meja di depannya dengan pandangan menerawang.
"Hei ada apa denganmu? Bukankah seharusnya kau senang?" tanya Yesung sambil menyikut pelan lengan Kyuhyun.
Kim Yesung ini, percayalah, dari semua teman dekatnya, sebenarnya Kyuhyun bersyukur memiliki teman seperti Yesung. Pria ini selalu paling peka terhadap dirinya. Tapi... "Bukan urusanmu."
Terkadang Kyuhyun juga risih dengan mulut cerewetnya.
"Hei! Aku hanya bertanya!"
"Aish pelankan suaramu!" geram Kyuhyun yang membuat Yesung langsung menyengir lebar.
Yesung meneguk sekaleng bir yang sudah terbuka di meja, "Sudahlah, katakan saja. Ada apa denganmu? Apa kau tidak suka Changmin membayar hutang Min Jihyun dengan dicicil? Atau kau merasa tidak enak karena sudah membuat Changmin bekerja sangat keras?"
"Apapun itu, aku berharap Changmin tidak akan pernah melunasinya." Gumam Kyuhyun.
"Ah, karena kau tidak mau berpisah dengan Hyemi?" tebak Yesung, membuat Kyuhyun tersenyum sebelah bibir yang juga menular padanya. "Sepertinya kau sangat mencin-"
"Bagaimana hasil penyelidikanmu?" sela Kyuhyun cepat, berusaha mengalihkan pembicaraan.
Yesung berdecak pelan sebelum menjawab, "Apa itu masih penting huh?"
"Tentu saja, bodoh!"
"Tapi kasusnya sudah ditutup, kau sudah aman untuk melanjutkan profesimu menjadi rentenir."
"Tapi tetap saja aku harus tahu siapa dalang dibalik semua ini, Kim Yes-"
"Ah sudah, sudah! Aku tidak mau tahu! Yang penting sudah kupastikan pihak kepolisian tidak akan memeriksa kantormu!" jawab Yesung dengan kedua tangan yang sibuk memainkan ponselnya, mengabaikan Kyuhyun yang terlihat sangat kesal dengan sikapnya.
Baru saja Kyuhyun ingin melempar bantal sofa ke kepala Yesung yang besar itu, namun dengan cepat Yesung sudah menjaga jarak lebih dulu sambil menunjukkan layar ponselnya.
Kyuhyun mengernyitkan keningnya, bingung. Namun saat dia benar-benar memperhatikan, ternyata Yesung sedang menunjukkan note yang tampak di layar ponselnya.
Aku belum yakin, tapi akan kuberitahu setelah semuanya pasti! Jangan mendesakku lagi, rentenir-bodoh-yang-sangat-sialan!
Bugh!
"Akhh.. Hei.." rintih Yesung kesakitan, mengusap-usap perutnya yang ditinju Kyuhyun.
"Sudah kubilang, jangan menyebutku rentenir saat di rumah." Ujar Kyuhyun dengan acuhnya, mengabaikan ringisan Yesung dan malah sibuk meneguk birnya.
-o0o-
"Itu dia! Itu dia! Anak pemilik Skyz Night!"
"Cih, lihat tampangnya yang pura-pura polos itu! Aku yakin, dia pasti sudah sering bermain dengan banyak Ahjussi di Skyz Night!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Time With You
FanficSupport me with Follow, Comment, and Vote! Big thanks for you, readers 💕 "Kau tahu hatiku, hanya kaulah senyumku satu-satunya. Itu akan menjadi indah, itu adalah kesungguhanku. Kebersamaan kita... tidak bisa digantikan dengan uang." -Cho Kyuhyun- ...