“Kerja bagus, Choi Siwon.”
Kedua mata Siwon membulat melihat orang itu, tubuhnya terasa kaku seiring langkah orang itu yang semakin mendekat. Demi Tuhan, Siwon tidak tahu harus bagaimana, memberi penjelasan pun rasanya sudah percuma. Namun satu yang pasti, Siwon sangat siap jika dia harus dimarahi atau dihajar saat ini.
Siwon akui, dia sudah mengkhianati pertemanan mereka yang bagai keluarga.
“Ayo, kita bicara di rumah.” Kata orang itu setelah berdiri di hadapan Siwon, lalu menepuk sebelah bahu temannya itu sebelum berbalik pergi menuju Penthouse.
“Hei Hyung,” Siwon mengejar orang itu, pria pendek cerewet yang tak lain adalah Yesung, “Kau tidak marah?”
Yesung berhenti sejenak dan berpura-pura ingin memukul Siwon, “Tentu saja aku marah! Aku sudah tahu akan begini tapi rentenir sialan itu tetap saja keras kepala!”
“What do you mean? Dan juga, kenapa kau kembali secepat ini? Dimana Kyuhyun? Bukankah kau menemaninya menagih hutang?”
“Itu hanya alasan, bodoh. Kyuhyun akan sampai sebentar lagi. Sudahlah, bicarakan di rumah. Aku haus.”
Ya, dan akhirnya disinilah mereka, di ruang tengah Penthouse dengan posisi saling berhadapan. Yesung duduk di sofa single sambil meneguk sekaleng bir, sedangkan Siwon berlutut di depannya dengan wajah memelas. Tidak, bukan Yesung yang menyuruhnya begitu, tapi Siwon sendiri yang melakukannya sebagai pengakuan diri bahwa dia bersalah.
“Kenapa kau melakukannya?” tanya Yesung sambil meletakkan kaleng birnya yang sudah kosong, “Apa kau cemburu? Kau benar-benar menyukai Hyemi? Karena itukah kau membantu Changmin memisahkan mereka?”
Siwon melotot, “Apa yang kau bicarakan, Hyung?! Aku tidak kekanak-kanakan seperti itu! Aku hanya tidak mau Kyuhyun mempermainkan Hyemi, gadis itu masih terlalu muda!”
“Hei atas dasar apa kau berpikir begitu? Kyuhyun tidak mungkin mempermainkan Hyemi!” balas Yesung yang ikut terpancing emosi.
“Kyuhyun sendiri yang mengatakannya padaku!”
“Bodoh! Kyuhyun pasti hanya bercanda!”
“Tidak, dia serius mengatakannya!”
“Lalu, hanya karena itu kau langsung memilih untuk membantu Changmin?!” kali ini, Siwon tak bisa menjawab, pria itu justru mengalihkan pandangannya ke samping. Yesung menghela nafas pelan, “Choi Siwon benar-benar…”
Setelah itu, suasana menjadi hening. Hanya terdengar suara detik jam dinding di ruangan itu. Baik Yesung maupun Siwon tak ada lagi yang bicara, keduanya hanya bungkam dan sibuk dengan pikiran masing-masing.
“Siwon, jujurlah padaku, apa Kyuhyun kurang baik pada kita selama ini?” tanya Yesung memecah keheningan, suaranya terdengar pelan namun kalimatnya sungguh menusuk.
Siwon tak menyangka Yesung akan menanyakan hal itu.
Yesung melanjutkan, “Kau tahu? Sejak awal aku sudah mengetahui rencanamu dengan Changmin, aku juga sudah mengatakannya pada Kyuhyun. Semuanya. Tapi, tahu apa kata Kyuhyun? Dia justru berkata aku hanya memberitahunya omong kosong, mengira aku hanya mengadu domba kalian.”
“Apa?” suara Siwon nyaris tak terdengar.
“Demi Tuhan, Kyuhyun berkata seperti itu. Dia tidak percaya kau yang melaporkannya ke polisi, kau yang bekerja sama dengan Changmin, kau yang membantu Hyemi meninggalkannya. Kyuhyun tidak percaya semua itu karena berpikir tidak mungkin kau menjadi musuh dalam selimut. Tapi, astaga… aku sudah tahu akan begini, tapi aku tetap merasa kasihan pada Kyuhyun. Malang sekali nasibnya.” Jelas Yesung yang seakan menampar keras wajah tampan Siwon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time With You
FanfictionSupport me with Follow, Comment, and Vote! Big thanks for you, readers 💕 "Kau tahu hatiku, hanya kaulah senyumku satu-satunya. Itu akan menjadi indah, itu adalah kesungguhanku. Kebersamaan kita... tidak bisa digantikan dengan uang." -Cho Kyuhyun- ...