Kyuhyun masuk ke dalam mobil yang sudah Siwon bukakan pintu belakangnya, lalu supir pribadi Kyuhyun itu juga segera masuk dan duduk di bangku pengemudi.
Kyuhyun mengecek email di ponselnya saat mobil sudah melaju, melihat beberapa pesan masuk yang rata-rata berisi sebuah laporan untuknya. Ya, tentu saja itu mengenai uang. Apa lagi?
"Go home?" tanya Siwon sambil melirik Kyuhyun dari kaca spion di atas kepalanya.
"Hm. Yesung bilang Hyemi sudah membeli beberapa makanan." Jawab Kyuhyun tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel di tangannya.
"Benar, Hyemi. Kenapa kau melarangku mengantar-jemput Hyemi, tapi Yesung boleh?"
"Terserah padaku."
"Kau menyukainya?"
Kyuhyun mengangkat sebelah alisnya menatap Siwon, "Yang benar saja, kau tahu seleraku itu sekelas Hyorin."
"Cih, dasar. Lalu kenapa kau membawanya pulang dan membiarkan 5 Juta Dollar-mu melayang begitu saja?"
"Hmm.. Entah. Hanya merasa bocah SMA itu lebih menarik dari uang. Kau tahu, sudah lama aku tidak 'bermain' dengan bocah."
Siwon terdiam sejenak, seketika teringat dengan Changmin. "Kau sudah berjanji tidak akan menyentuhnya."
"Ah, itu? Aku tidak akan menyentuhnya, tapi kalau gadis itu sendiri yang menyerahkan diri, kau pikir akan kutolak?" balas Kyuhyun sebelum terkekeh pelan.
-o0o-
Kyuhyun tersenyum kecil pada Hyemi, "Berkencanlah denganku."
Deg.
Lagi, jantung Hyemi berulah. Bukan berdebar tak menentu, namun kali ini justru nyaris tak berdetak. Terlalu mendadak. Hyemi sangat terkejut dengan ajakan Kyuhyun.
Berkencan? Dengan rentenir yang membelinya?
Demi apapun, Hyemi sama sekali tidak merasa senang setitik pun itu. Walaupun dia sempat terbuai dengan ciuman Kyuhyun, walaupun seumur hidupnya dia tak pernah berkencan, namun dia sadar ini bukanlah hal yang benar. Dia tidak bisa berkencan dengan Kyuhyun. Toh niat awalnya bersikap baik pada pria itu hanya untuk menghindar agar tidak diambil paksa harta berharganya. Iya, tidak bisa. Itu tidak boleh terjadi.
Hyemi merasa, dia harus bisa menjaga dirinya baik-baik sampai Changmin datang menjemputnya. Dia tidak mau kakak tirinya kecewa padanya. Sudah cukup pertengkaran mereka karena keluarga, jangan ditambah dia yang berhubungan dengan rentenir ini.
Ya Tuhan... apa yang harus kukatakan untuk menolaknya??? Ujar Hyemi dalam hati.
"Tidak mau?" tanya Kyuhyun karena Hyemi hanya diam.
"Maafkan aku, Cho-"
"Ahh aku jadi ingin berbuat sesuatu yang buruk kalau ditolak begini," sela Kyuhyun cepat.
Hyemi langsung menggelengkan kepala, menggenggam tangan Kyuhyun yang berada di pipinya. "Tidak! Jangan! Aku mau!"
"Bagus," gumam Kyuhyun dengan senang, senyuman manis tidak luntur sedikitpun dari bibirnya. Lalu Kyuhyun mengecup puncak kepala Hyemi, "Baiklah, sekarang waktunya tidur. Aku senang akhirnya kita berkencan."
Itu karena kau yang memaksa! Sahut Hyemi.
Rencananya gagal.
Iya, seharusnya Hyemi bisa mengulur waktu untuk mencari aman dengan cara menjaga jarak. Namun, tak disangka akhirnya dia malah jatuh dalam genggaman pria itu. Kalau tahu begini, demi Tuhan Hyemi tidak akan bersikap pura-pura baik dari awal. Harusnya dia tetap memberontak saja tadi!
KAMU SEDANG MEMBACA
Time With You
FanfictionSupport me with Follow, Comment, and Vote! Big thanks for you, readers 💕 "Kau tahu hatiku, hanya kaulah senyumku satu-satunya. Itu akan menjadi indah, itu adalah kesungguhanku. Kebersamaan kita... tidak bisa digantikan dengan uang." -Cho Kyuhyun- ...