My Sunshine

5. Rooftop Party

Lisa dibuat takjub dengan segala persiapan Haechan, Pemuda itu benar-benar menyiapkan semua makanan dan minuman sesuai perkataannya.

Entah berapa biaya yang diperlukan untuk membeli semua daging-daging itu, atau memang Haechan sebenarnya mendapat penghasilan yang cukup banyak dari menggambar kartun.

Sedangkan dirinya hanya membawa tubuh kurus dengan perut kosong, sengaja melewatkan makan karena mendengar ada pesta barbeque di depan rumahnya yang di siapkan langsung oleh pemilik rumah.

Gadis itu masih menunggu Jaemin yang masih berganti pakaian, karena baru saja pulang bekerja. Sementara dirinya diluar bersama Haechan mempersiapkan bumbu-bumbu.

"Apa akan habis jika kau membeli sebanyak ini?" Tanyanya pada Haechan.

Pemuda yang masih sibuk dengan arang di pemanggang itu menatapnya cuek.

"Akan ada tiga orang lagi selain kita, Chaeng Noona akan datang bersama tunangan dan temannya"

Lisa mengangguk, tidak bisa memprotes apapun karena merasa sama sekali tidak berhak untuk itu. Sama seperti terhadap Jennie, ia akan membuka dirinya terlebih dahulu untuk memulai pertemanan.

Jujur saja, hingga saat ini ia tidak begitu banyak memiliki teman. Bahkan entah kemana semua teman-temannya sejak wisuda beberapa tahun yang lalu.

Ia harus mensyukuri keputusannya pindah kemari, belum terlalu lama ia sudah memiliki teman seperti Haechan dan Jennie di waktu yang hampir bersamaan.

"Oh Jennie Noona sudah datang? Kau sendiri? Mana pacarmu?"

Jennie mendelik sebal ke arah Haechan yang masih sibuk membakar arang.

"Apa kau gila? Aku menyuruhnya pulang terlebih dahulu dan menunggu dirumah"

Lisa menutup mulutnya sendiri, menangkap perkataan Jennie baru saja yang terdengar cukup ambigu di telinganya.

"Seperti yang kau pikirkan, dia tinggal bersama pacarnya dan akan menikah tahun depan" Sahut Haechan.

Seolah mengerti apa yang tengah menganggu pikiran Lisa semenjak kedatangan Jennie.

"Hei! Hal itu sudah biasa di jaman modern ini, kau juga akan melakukan hal yang sama jika memiliki pacar"

Lisa hanya mengangguk, menganggap perkataan Jennie hanya sebagai angin lewat. Gadis itu memberi Jennie sekaleng bir yang ada di dekatnya.

Tak lama Jaemin ikut bergabung bersama mereka bertiga. Pemuda itu tak banyak bicara, mengambil alih pekerjaan Haechan yang sama sekali tidak ada perkembangan.

Ya, harus Haechan akui. Pemuda itu tidak bisa membakar arang, namun tetap ingin melakukan pesta barbeque.

"Kalian sudah saling kenal?" Tanya Jaemin.

Saat mendapati Lisa dan Jennie yang entah mengobrolkan sesuatu yang tidak bisa ia dengar, Jaemin mulai ikut penasaran.

"Aku akan berkerja di Cafe milik Jennie Eonnie mulai besok!" Karena terlalu sibuk diseret Haechan kesana kemari untuk membantu Pemuda itu, Lisa belum sempat memberitahu Jaemin.