MAY 10

248 25 0
                                    

*Darka

Hilang komunikasi dengan orang yang tadinya selalu ada dikehidupan lu itu ga enak banget. Gue uring-uringan setiap hari, tapi gue sendiri yang ga berani untuk nemuin dia.

Gue kangen Kezra, kangen gimana dia dulu yang pernah ngajarin gue masak di dapur kontrakan gue yang berujung hampir kebakaran, kangen makan bareng tumis kangkung sama tempe orek masakan kesukaannya yang suka Kezra bungkusin dan kita makan bareng di meja makan kontrakan, kangen rebutan nonton film, mau nonton korea atau film dewasa di ruang tv.

Sepertinya, segala sudut di kontrakan gue sudah penuh dengan memori tentang gadis itu.

Gue kangen segalanya tentang dia.. gue kangen Kezra.

Gue mengambil ponsel disaku, lalu mengetik sesuatu disebuah aplikasi chat.

"Ra, gue kangen. Gelut lagi yuk"




***

*Kezra

Brown coffe semakin sepi, tapi gue masih betah duduk manis di sini bersama Zharel. Dia senior gue, yang lulus tahun lalu dan bekerja ditempat gue magang untuk tugas Kampus.

Zharel orang yang ramah, selera humornya juga hampir mirip dengan gue yang lumayan receh, dan dari tadi.. dia bantuin gue ngerjain makalah untuk bahan presentasi individu beberapa hari lagi. Gue udah nolak, tapi dia memaksa akan membantu, dan setau gue, saat Zharel lulus tahun lalu, ia mendapat predikat Cumloud dan Mahasiswa dengan IPK tertinggi serta lulusan tercepat seangkatannya.

Zharel itu paket lengkap, ganteng, humoris, pintar dan sepertinya.. jika dia punya pasangan, dia akan menjadikan pasangannya sebagai ratu. Ratu yang ia puja dan ia sayangi.

Asik mengobrol dengan Zharel, notifikasi ponsel gue berbunyi.

"Ra, gue kangen. Gelut lagi yuk"

Gue tersenyum membaca isi chat dari Darka, lalu membereskan laptop dan buku-buku gue.

"Rel, maaf banget ya, temen gue ngajak ketemu, kayanya gue ga bisa lama-lama lagi disini"

"Lu naik apa kesana? Gue anter ya? Kebetulan mobil kantor gue yang bawa"

"Eh ga usah, gue naik ojek online aja"

"Udah sore Zra, udah gapapa gue anter, tempat temen lu ada dimana?"

"Jl. Yos Sudarso"

"Oke, tunggu disini, gue mau ke kasir dulu"

Gue sudah berada di dalam mobil bersama Zharel,ia sibuk dengan kemudinya sedangkan gue hanya mengarahkan kemana dia harus mengantar gue. 15 menit kemudian, gue turun disebuah rumah bercat abu-abu.

"Makasih ya rel, maaf ngerepotin"

"Iya ra, gapapa, gue pamit ya" Zharel membunyikan tlakson mobilnya dan berlalu, tepat setelah itu Darka keluar dari kontrakan miliknya dan menghampiri gue dengan wajah kusam.

"Cowok lo?" Tanya nya tanpa ekspresi

"Bukan" gue menggeleng, lalu tiba-tiba tubuh gue membeku, Darka memeluk gue.

"Maafin gue ra" ujarnya lirih namun masih dapat gue dengar, gue membalas pelukan Darka dan membisikan sesuatu di telinganya.

"Lanjutin di dalem aja, gaenak diliatin tetangga" Darka menggigit daun telinga gue pelan.

"Yuk sayang" katanya dan menggendong gue masuk kedalam kontrakannya.

"Turunin njir!"gue memukul bahu Darka membuat ia mengaduh lalu menurunkan gue di sofa ruang tv.

"abis makan apa sih, kenceng banget tenaga lu"

"Hehehe"

"Sini peluk lagi" Darka merentangkan tangannya dan gue sambut dengan pelukan. Gue rindu Darka yang cerewet, gue rindu suara bass nya, gue rindu permainan gitarnya, gue rindu Aroma tubuhnya ketika memeluk gue, gue rindu semuanya yang ada pada lelaki ini. Meskipun hati gue selalu patah ketika melihat dia bersama yang lain, tapi entah kenapa, patahan-patahan itu bisa tersambung kembali dengan mudahnya.

"Maafin gue ya ra, gue belum bisa bener-bener ngelindungin lu, gue selalu nyakitin lu, bukannya bikin lu seneng" gue menatap Darka dengan mata berkaca-kaca. Hampir 1 minggu kita tidak pernah berkomunikasi dan sekarang Darka berbicara seperti ini sambil memeluk gue, membuat gue ingin menangis.

"Hey.. jangan nangis, gue disini" Airmata gue tiba-tiba saja turun

"Huhuhu.. gue kangen banget sama lu goblok!" Gue kembali memeluk Darka erat, menenggelamkan wajah gue di dadanya

"Jangan nangis ah, maskara lu luntur nanti kaya mbak kun di taman kampus"

"Akhhh, sakit ra !!" Darka memekik, karena gue baru saja menggigit lehernya kuat-kuat.





***

*Rexa


Ryeon memberhentikan mobilnya di kostan gue, tapi gue masih enggan untuk turun dari sana. Gue masih menggenggam tangan Ryeon.

"Jangan hilang lagi" gue berujar lirih sambil menunduk.

Banyak orang mengira bahwa hubungan gue dan Ryeon baik-baik saja, tanpa masalah apapun. Tapi nyatanya tidak seperti itu, kami juga punya masalah, salah satunya yang sekarang ini.

"Engga Xa, gue kan masih disini" Ryeon mengusap puncak kepala gue, Ryeon selalu seperti ini, bicara tidak akan meninggalkan gue lalu setelah itu ia akan pergi menghilang tanpa kabar entah kemana.

"Yon, mending lo jujur, bilang kalau lo bosen sama gue. Bilang apa yang harus gue perbaiki supaya lo betah" gue bicara dengan bibir yang bergetar menahan tangis.

"Engga, gue ga bosen" di bibir lu bilang ga bosen sama gue. Tapi di dalam hati lu berkata lain.

Yah ini adalah problematika dari pacaran terlalu lama. Sekarang gue paham, kenapa Kezra lebih memilih terjebak Friendzone dari pada berpacaran. Pacaran bisa putus, bosan ketika sudah terlalu lama, dan ada kemungkinan di duakan.

"Gue tau lo punya yang lain. Jangan bohong lagi Yon! Kalau lo bosen sama gue bilang!! Udah berapa kali gue bilang ini ke lo!!" Nada suara gue meninggi, airmata sudah banjir di pipi gue

"Yon.. gue udah kasih semua yang gue punya ke lo. 2 tahun bukan waktu yang sebentar. Jangan hilang lagi, jangan tinggalin gue" Ryeon yang sekarang menunduk, mencengkram erat kemudi menahan emosinya.

"Iya.. gue bosen sama lo, lo selalu mengatur gue tentang ini dan itu.  Gue ga bebas! Dan alasan gue selalu ilang-ilangan... gue pengen lu mandiri Xa, ga terus menerus bergantung sama gue. Ga selamanya gue bisa sama-sama lu terus"

Gue menangis hingga sesegukan, karena gue ga ngira, kalau ketakutan gue tentang Ryeon yang akan meninggalkan gue kini benar terjadi.

"Sekarang,lo mau apa?" Gue bertanya, enggan menatap Ryeon.

"Putus"

















TBC

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN
KARNA 1 VOTE DARI KALIAN SANGAT BERARTI BUAT GUE ^^


Me After You [PCY/KJN] COMPLATE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang