3

4.7K 716 74
                                    


And The Devil Is Whispering

.

"Man. . Gue boleh minjem duit lo nggak? Duit semesteran gue nggak bisa nunggak soalnya skripsi gue lagi jalan juga. ."

Bobo langsung menghentikan langkahnya saat nggak sengaja denger obrolan dua cowok yang diyakininya sebagai Oik dan Aji.

"Duh Rik, gue bukannya nggak mau bantuin tapi Nyokap belom ngirim bulanan juga. Tapi nanti gue coba tanyain ke anak - anak ya."

"Thanks Ji!" Oik menepuk bahu Aji sebelum berjalan menjauh.

"Apa lo!" Balas Oik galak pada Bobo yang berdiri tak jauh dari dua senior yang nampaknya sedang mengerjakan tugas di pustaka pusat kampus itu.

Bobo buru - buru kabur sebelum ke gap kalau dia nguping pembicaraannya Oik dan Aji.

"KIMING!" Bobo buru - buru mencegat Iki yang baru sampai di kelas mereka.

"Apaan sih! Berisik banget lo!"

"Ikut gue dulu woi!" Bobo menarik Iki keluar kelas.

"Apaan?" Tanya Iki ogah - ogahan.

Bobo menarik Iki supaya bedirinya nundukan dikit. Soalnya yang mau disampein itu rahasia negara yang kalau bocor keluar nanti mereka bisa - bisa dimakan Oik hidup - hidup.

"Tadi sebelum kesini, gue nggak sengaja nguping obrolan Bang Thorriq sama Bang Aji."

"Terus?"

"Bang Thorriq mau minjem duit ke Bang Aji, katanya buat semesteran. Tapi Bang Aji nggak bisa bantuin soalnya duitnya juga cekak."

"Terus?"

"Lo teras terus mulu! Ngarti kagak maksudnya apa?"

"Ya berarti Bang Thorriq nggak jadi minjem?"

"Lahaula temen gue begonya kok sampe Alaska ya! Bang Thorriq berarti butuh duit Malih!" Gemes Bobo lama - lama sama Iki nih!

"Ya terus gue bisa apa Sutisna? Duit gue alirannya kaya Kali Ciliwung! Macet! Nggak kaya aer terjun Niagara yang lancar dari kapan tau!" Iki rupanya masih merasa informasi dari si Bobo itu nggak berguna.

"Ya itu gue juga tau! Maksud gue ya, kita manfaatin siapa gitu. . ." Bobo mengedarkan padangannya ke mahasiswa yang lalu - lalang di koridor.

"Itu target kita! Si Bambang! Lo percaya sama gue kan?" Tanya Bobo ke Iki.

"Mau ngapain lo Buntel? Jangan macem - macem wei!" Iki menarik Bobo yang mau nyamperin si Bambang sama geng kegaul - gaulannya itu.

"Udah! Lo percaya aja sama gue!"

"Buntel sarap!" Umpat Iki, tapi tetap ikut ngekor si Bobo nyamperin Bambang.

"Ehem. ."

Bambang dan pengikutnya auto natap julid kearah Iki dan Bobo yang tanpa angin tanpa hujan apalagi petir menyambar nyamperin kaum borjuis ilmu komunikasi itu.

[✔️] 10 Things I Hate About You [Local Au]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang