Akhirnya, sampailah Caca dan Reven dirumah Reven.
"Ayo turun," ajak Reven.
"Iya sebentar kek, udah tau motor Epen tinggi banget. Caca kan pake rok," ujar Caca sebal sambil berusaha turun.
"Iya, gue tungguin." kata Reven.
"Reven, jangan cuman bengong! Tangannya siniin, bantu Caca." pinta Caca.
Lalu, Reven pun menyodorkan tangannya ke arah Caca dan dengan mudahnya Caca turun.
Tiba-tiba, mama Reven keluar. Bermaksud untuk menyambut Reven.
"Hai anak mama!" sambutnya sambil memeluk Reven lalu setelah itu melepasnya.
"Hai ma, nih aku bawa Caca sesuai permintaan mama." jawab Reven sambil mengenalkan Caca ke mamanya.
"Oh iya? Haii, Caca!" sapa Ivy.
"Hai, tante. Nama aku Caca, sekolahnya di Airlangg--" ucapnya terpotong.
"Euhh... udah udah gak usah diceritain biodata kamu. Tante tau kok kamu sekolah di Airlangga Pelita bareng Reven. Yaudah, yuk masuk!" ajak Ivy.
"Ehh, iya tante." kata Caca sambil menggaruk kepala belakangnya yang tak gatal.
"Tante ini tau darimana nama Caca? Hebat, kayak cenayang!" batin Caca.
"Reven, Reven ada nyeritain Caca sebelumnya ya ke mama Reven?" tanya Caca sambil berjalan masuk ke dalam rumah bareng Reven.
"Iya, gue nyeritain lo ke mama gue kalo gue suka sama lo, terus mama gue minta bawa lo kerumah buat kenalan lebih jauh," jelasnya.
"Ohh, oke deh."
"Caca, Reven! Sinii," panggil Ivy tiba-tiba.
"Iya tante,"
"Caca, bantuin tante yuk di dapur. Tante lagi masak makanan nih buat kamu. Ayo," ajak Ivy saat Caca baru saja duduk.
Huft, untung saja Caca suka dapur. Kalo nggak, dia akan merutuki mama Reven dalam hati.
"Yeay, ke dapur! Ayo tante, Caca udah lama gak ke dapur nih!" seru Caca senang dan langsung mengekor Ivy ke dapur. Sedangkan Reven yang melihatnya hanya tersenyum kecil, dan langsung naik ke kamarnya.
{}{}{}{}{}{}{}{}
"Tante, ini daun seledri nya gak dimasukkin? Nanti sup nya jadi gak wangi loh," tanya Caca.
Ivy terkekeh, "Iya Ca dimasukkin kok, tapi itu belakangan aja waktu ayamnya udah dipotong-potong. Nah, sekarang kamu mau potong ayam atau siapin bumbu-bumbu?"
Caca tampak berpikir, "Hmm, Caca siapin bumbu-bumbu aja deh. Kalau potong ayam, Caca takut kegores jari lentik Caca ini." kata nya sambil memainkan jari-jarinya.
Ivy yang melihatnya hanya tertawa saja melihat tingkah perempuan disampingnya ini yang sekarang telah menjadi gadis favoritnya. "Ca.. ca.., kamu lucu-lucu aja sih! Yaudah, kamu siapin bumbu aja ya. Kamu udah tau kan bumbu-bumbunya apa aja?"
"Hehe becanda tante," canda Caca. Namun, sejurus kemudian ia tampak berpikir keras lagi. Ia tau tidak ya bumbu-bumbunya? Ah, jawab saja iya, biar tidak dikira cewek yang jarang masak. "Iya kok tan, Caca tau bumbu-bumbunya! Serahin aja ke Caca, nanti Caca bantai!" serunya mantap. Sangking mantapnya, ia tidak tahu pilihan katanya sangat salah.
Ivy yang menyadari hal itu langsung mengerutkan kening, "Ba--Bantai?" tanya nya bingung.
Caca yang menyadari sarat kebingungan itu, juga merasakan bingung. "I..iya tan, ada yang salah emangnya, tan?" tanyanya dengan muka bingung nya.
YOU ARE READING
Happier
Romance"Iya, emang gua deket sama mereka. Tapi gue lebih suka deket sama lo" Entah kenapa, saat cowok itu mengatakan dua kalimat itu, Caca langsung menghangat. Dan, mulai menerima cowok itu dihidupnya Namun sayangnya, ada seseorang yang dari dulu sudah men...