"Ca, kamu beneran gak apa-apa kalau papa sama mama tinggal ke Singapore? Kamu kan anak manja, gak bisa ditinggal sebentar." tanya Nando saat perjalanan pulang dari bimbel, mau ke rumah Sheryl.
"Jadi, ceritanya papa ngeremehin Caca?" balas Caca tak terima.
"Yaa, sedikit. Hehehe,"
"Parah banget, gak bohong Caca" kata Caca menatap Nando sinis.
"Ya udah, kamu tidur dulu aja. Nanti, Mama bangunin kalo udah sampe di rumah tante Sheryl." kata Anna sambil mendorong pelan kepala Caca ke pundaknya.
"Iya ma,"
{}{}{}{}{}{}{}{}
Tak lama kemudian, Caca serta orangtuanya sampai di rumah Sheryl, turun dan membawa barang bawaan Caca ke dalam rumah.
"Ryl, Aku titip Caca disini ya selama aku ke Singapore. Kalau dia nakal, jewer aja telinganya!" Pesan Anna kepada adiknya, Sheryl.
"Iya, siap kak. Palingan aku pindahin aja dia ke asrama, hehehe, canda Ca," jawab Sheryl.
"Ya udah, rencana sih malam ini dia masih tidur dirumah, nah nanti besok waktu abis kalian nganter kami ke Bandara, dia pulangnya ke rumah kamu, jadi tujuannya barang-barangnya di letakkin disini dulu biar dia besok gak usah repot-repot bawa barangnya. Gitu," jelas Anna.
Sheryl mengangguk mengerti, "Oke oke, yaudah, ini aku punya kue, makan yuk kuenya, itu aku buat sendiri loh. Nanti kalau Caca suka, tante ajarin cara bikinnya."
"Whoaa, siap tante, emang tante yang paling mantap jiwaa!" kata Caca sambil mencomot kue salju buatan Sheryl.
Lalu mereka berbincang-bincang dan akhirnya, Caca sekeluarga pulang ke rumah.
{}{}{}{}{}{}{}{}
Pagi harinya..
"Caca, udah siap belum? Mama sama Papa udah siap nihh!" teriak Anna didepan pintu kamar Caca.
"Iya Ma, bentar lagi!" balas Caca. Anna pun turun ke bawah sambil menunggu Caca.
Tak lama kemudian, Caca keluar kamarnya.
"Wih, cantik banget anak mama. Padahal, cuman nganter ke Bandara doang." puji Anna.
Caca menautkan alis, heran. "Mama kali yang lebay, ini mah biasa tau anak-anak millenial pake baju ini doang padahal cuman mau ke mall."
"Iya iya deh, yaudah, ayo berangkat ke Bandara. Pesawat mama sama papa 2 jam lagi take off, belum lagi perjalanan kesana. Semoga aja delay, ya." jelas Anna.
"Oke ma, btw, papa mana?" tanya Caca sambil merapihkan bajunya yang masih berantakan.
"Oh iya. Paa, Papaaaa! Ayo yang, pesawat kita dua jam lagi take off. Jalanan udah pasti macet, loh!" seru Anna menggunakan kata 'yang'. Karena, mereka sudah terbiasa seperti itu jika mengobrol dengan satu sama lain. Tak heran, kalau Caca suka iri.
"Iya yangg, tunggu sebentar ya! Aku lagi nyari jam tangan ku nih, kamu ada liat gak ya?" teriak Nando dari kamarnya.
"Jam tangan?" batin Anna.
"Loh, bukannya udah kamu masukkin waist bag kamu, yang?"
"Oh iya, lupa! Hehehe," kata Nando sambil keluar dan mengunci kamarnya.
"Yuk berangkat, udah jam segini nih."
{}{}{}{}{}{}{}{}
"Caca, Mama sama Papa ke Singapur dulu ya. Caca disini sama tante Sheryl, gaboleh nakal-nakal ya! Sampe ada laporan kalau Caca nakal, Mama sama Papa gak bakal balik ke Indonesia." ucap Anna saat sudah sampai di Bandara International Soekarno-Hatta sambil memeluk dan mengelus kepala Caca penuh sayang.
"Iya, Ma. Caca janji," jawab Caca yang sedang berderai air mata. Entah kenapa, baru sekarang Caca merasakan kesedihan ini, sedangkan kemarin-kemarin, ia terlihat biasa aja.
"Kalau ada apa-apa, telepon langsung Papa sama Mama ya, kalau uang bulanan habis atau kurang, telepon Papa juga, jangan sampai kita lost contact. Ingat perjanjian kita, kalau kamu udah liburan sekolah, kabarin Mama atau Papa, atau minta tolong tante Sheryl buat pesenin tiket kesini. Oke?" Sekarang giliran Nando yang memeluk Caca dan mencium puncak kepala Caca.
"Iya, Papa bawel hihi," tawa Caca walaupun air mata nya masih terurai.
"Caca jangan lupa ya, hari ini bimbel jam 5. Sheryl, kamu tolong bantuin ingetin Caca juga ya. Anaknya suka lupa soalnya. Jadwalnya Selasa-Kamis." pesan Anna kepada Caca dan Sheryl yang ada dibelakang Caca.
"Iya kak, nanti aku ingetin." jawab Sheryl yang sedang berpelukan dengan Anna.
"Sheryl, tolong bantuin dan jagain Caca ya," ucap Anna sambil melepas pelukan mereka.
"Siap kak,"
"Yaudah, kalian baik-baik ya disini. Kami tinggal ke Singapore dulu." ucap Nando.
"Udah sih, Pa. Ke Singapore doang, gini banget perpisahannya. Yang ada malah bikin Caca nangis mulu, tau!" seru Caca sambil mengelap bekas air matanya.
"Hahaha, iya sayang," ucap Nando dan Anna hanya tersenyum.
"To all passengers Singapore Airlines, for destination to International Changi Airport the plane will take off for a minutes, for all the passenger, please go to cabin now. Untuk pesawat Singapore Airlines dengan tujuan Bandara Changi Singapore sebentar lagi akan lepas landas. Di mohon untuk penumpang Singapore Airline memasuki kabin pesawat," terdengar pemberitahuan dari speaker di Bandara.
"Yaudah, Mama sama Papa pergi dulu yaa, Jaga diri baik-baik semuanya. Dadahh!" Pamit Nando dan Anna sambil menggeret koper.
"Byee Ma, Pa, take care di perjalanan. Safe flight, Caca sayang Mama sama Papa!"
"Papa Mama sayang Caca jugaa!" teriak Anna dan Nando. Untungnya, mereka benar-benar sedang di ruang tunggu yang menghubungkan ke kabin pesawat itu, jadi Caca tak usah bersusah payah mengejar mereka hanya untik memastikan Caca melihat Papa dan Mamanya masuk ke kabin pesawat. Saat Nando dan Anna sudah memasuki pesawat, terdengar pemberitahuan kalau pesawat yang mereka tumpangi akan lepas landas.
Tak lama kemudian, pesawat pun mundur ke arah lapangan, dan bersiap lepas landas. Namun sebelumnya, entah bagaimana ceritanya, ajaibnya, jendela yang diduduki oleh Anna dan Nando langsung menghadap ke arah Caca yang sedang berdiri di ruang tunggu sekarang, untungnya ruang tunggu itu memiliki kaca transparan. Caca dengan puasnya berdadah-dadah dengan Papa dan Mama nya, begitupun sebaliknya, Anna dan Nando pun membalasnya, hingga benar-benar pesawat mereka terbang menuju awan. Barulah, Caca puas.
"Yuk, Ca, kita pulang. Udah gak nangis lagi, kan?" ajak Sheryl.
"Iya dong, tante. Yuk, pulang," balas Caca. Dan Sheryl pun menggamit tangan Caca dan bersama-sama jalan ke parkiran untuk pulang.
Dalam perjalanan pulang, Caca tertidur sepanjang perjalanan pulang di mobil Sheryl yang membuat Sheryl enggan mengganggunya.{}{}{}{}{}{}{}{}
#BasaBasiAuthor
HAII!!! GIMANA NIH PART INI? SEDIH GAAA? Pendek ya ceritanya?? Maavvv yaa:(
Yaudah, kalau pendek, tandanya partnya bakal banyak. So staytuneee!
YOU ARE READING
Happier
Romance"Iya, emang gua deket sama mereka. Tapi gue lebih suka deket sama lo" Entah kenapa, saat cowok itu mengatakan dua kalimat itu, Caca langsung menghangat. Dan, mulai menerima cowok itu dihidupnya Namun sayangnya, ada seseorang yang dari dulu sudah men...