Maaf up-nya agak telat hehe
full of typo maafkan hayati yang ga fokus
semoga kalian suka:)
*******
"Bagaimana, Hyung. Kau sudah bisa menghubngi keluarga Jongdae Hyung?" tanya Sehun pada Suho yang sedang berusaha menelpon beberapa orang.
"Tidak bisa. Menejer juga tidak bisa dihubungi," jawab Suho. Ia masih mencoba menelpon seseorang.
"Siapa yang kau hubungi sekarang hyung?"
"Joshua Sunbae"
"Siapa dia?" tanya Sehun lagi.
"Kakak kelasku di kampus, dia detektif. Aku sudah menghunginya kemarin. Sekarang aku akan menanyakan perkembangannya. Tadi dia menelponku, tapi tadi handphoneku sibuk." Terang Suho.
Semua diam sekarang. Memikirkan kembali banyak hal yang terjadi sekarang. Kenapa menjadi runyam. Kemana Jongdae pergi sebenarnya? Kenapa mereka tidak diberitahu sama sekali? Kenapa mereka tidak bisa berbuat apa apa demi saudara mereka? Kenapa mereka seolah olah dungu sekarang?
Siapa yang harus disalahkan sekarang?
........
"Bagaimana perkembangannya sekarang?" tanya Jongdeok pada Dongwook. Mereka saat ini berbincang di samping ruangan tuan Kim.
"Kami sudah mengajukan gugatan pada agensi. Saat ini kami sedang mengumpulkan barang bukti," jawab Dongwook membuat tuan Kim dan Jongdeok bisa bernapas sedikit lega.
"bagaimana dengan agensi dan member lain?" tanya tuan Kim.
"Agensi kalang kabut saat kita berhasil membawa Jongdae pergi. Dan sekarang mereka sudah menerima gugatannya. Member belum mengetahui perkembangan kasus ini karena sepertinya agensi menyembunyikannya dari pihak mana pun.
Namun perkiraanku member lain akan segera tahu. Mengingat Suho sudah mengerahkan detektif untuk mencari tahu masalah ini," terang Dongwook.
Jongdeok menumpukan dagunya pada tangan, "Apakah Suho berada pada pihak netral?" tanya Jongdeok.
"Sementara ini iya. Tapi kita tidak akan tahu bagaimana besok karena kita tahu sendiri bagaimana siasat agensi." jawaban Dongwook membuat keadaan kembai hening dan menegangkan.
"Apakah sebaiknya kita sembunyikan terlebih dahulu Jongdae dari siapapun?" usul Jongdeok.
Tuan Kim dan Dongwook memandang Jongdeok. Keduanya berpikir sebentar.
"Kurasa itu bisa menjadi pilihan kita. Selain bisa menjaga keamanan Jongdae ini juga akan memudahkan pemulihan kondisinya," jawab Tuan Kim, "Bagaimana menurutmu Wook-ah?"
Dongwook mengangguk, "Kurasa langkah ini bisa kita ambil. Lalu kemana paman akan membawa jongdae?"
..........
"Apa?" beberapa member Exo memekik terkejut mendengar ucapan manejer Kim.
Mereka semua sedang berada di ruang tengah sekarang. Dengan berbagai ekspreai tidak percaya setelah menejer Kim mengatakan bahwa Jongdae telah menyerahkan surat pengunduran diri dari Exo serta memutus kontrak secara sepihak. Member tidak percaya.
"Apa yang kau katakan hyung?" tanya Chanyeol dengan suara serak.
"Selain itu, ia juga memberikan gugatan pada agensi." Tambah menejer Nam. Semakin ternganga member dibuatnya.
Junmyeon tersenyum kecut. Ia berdiri dari duduknya. Lalu berjalan pergi meninggalkan ruangan yang sangat panas itu. Ia sudah menduganya. Ia sudah mengetahuinya tadi dari Joshua. Tapi member lain belum tahu.
'Junmyeon!" seru menejer Nam. Namun Junmyeon tak acuh.
Semua kembali diam. Hening menguasi ruangan ini kembali.
"Bagaimana?" tanya Baekhyun.
"Maksudmu?" tanya menejer Nam tak mengerti.
"Apa yang agensi perintahkan pada kalian?"
"Kalian harus bangkit dan membawa nama exo kembali naik. Jongdae telah membuat agensi mengalami keru-"
BUGH!!!
Sehun bangkit memukul menejer Nam. Menejer Nam yang tidak siap dengan pukulan Sehun jatuh tersungkur ke belakang.
"Apa yang kau lakukan, shhh" Menejer Nam bertanya sampil menahan perih di pelipisnya.
"Seharusnya aku yang bertanya begitu, Sialan!" Sehun yang sedari tadi bungkam mendadak menyerang.
"Apa yang kau lakukan? Bisa bisanya Kau bilang Jongdae membuat kerugian padahal semua orang tahu Ia sudah membuat agensi untung besar, keparat kau!" teriak Sehun kesetanan.
Member lain hanya diam. Mereka merasa senasib dengan Sehun sekarang.
"Kau tahu apa bocah!" manejer nam naik pitam. Ia berdiri dan meraih kerah baju yang Sehun kenakan.
Sehun berdecih. Matanya menatap nyalang kepada kedua menejer di depannya.
"HAHAHA....HAHAHA" Sehun tertawa keras setelahnya. Air matanya merembes keluar. Ia tidak menyangka semua menjadi serumit ini sekarang.
Lalu dengan keras ia menghempaskan tangan menejer Nam yang mencekik kerahnya. Berjalan cepat ke arah menejer Kim yang berdiri mematung jauh di belakang menejer Nam.
Srekk...
Sehun mencekik kerah menejer Kim. Menejer Kim sampai mendongak menatap Sehun yang berdiri di depannya dengan air mata yang mengalir menganak sungai di pipinya.
"Apa yang kalian lakukan pada Jongdae Hyung. Apa!" Sehun berteriak lantang di depan mukanya. Menejer Kim terhenyak.
"Kau yang selalu menemaninya kemana mana kan Hyung? Tapi kenapa kau sebrengsek ini, HAH?"
"Se-hun. Lepaskan!" pinta menejer Kim.
"Tidak akan sebelum aku mendapat jawaban dari manusia dungu sepertimu!" Ucap Sehun sarkastis.
"Jawaban apa yang Kau inginkan, bodoh!" Menejer Nam menarik Sehun keras. Hingga Sehun terjatuh ke lanti. Menejer Kim pun demikian.
"Huk.. huk.." Sehun terbatuk hebat. Member lainnya segera menghampiri Sehun yang terbaring di lantai. Sedang menejer Nam membantu menejer Kim berdiri.
"Hun-ah!" teriak Junmyeon di ujung tangga. Junmyeon berlari ke arah Sehun.
Namun ia tak menghampiri Sehun. Ia malah berjalan kearah menejernya berada.
"Jangan sakiti adikku, Keparat!" Joonmyeon memukul menejer Nam.
"Pergi kalian dari sini, PERGI!!!"
Jungmyeon menyeret kedua menejernya ke pintu keluar.
BUGH!!!
Manejer Nam dan menejer Kim terjatuh di depan pintu,"Jangan temui kami sebelum otak kalian waras!" teriak Junmyeon. Dengan cepat Junmyeon menutup pintu untuk kedua menejernya.
Tit...Tit...Tit...tit...
Kombinasi sandi apartemen diubah olehnya. Ia tak ingin ada yang mengganggu. Pria itu terlampau emosi sekarang. Nafasnya terengah. Ia memegang dada kirinya, tepat di jantungnya berada. Rasanya sangat sakit ternyata. Ia tak menyangka akan semenyakitkan ini.
"Joon-ah" Xiumin mengampiri Junmyeon yang masih berdiri di belakang pintu. Junmyeon menatap Xiumin lelah. Iya, Junmyeon sangat lelah sekrang.
"Duduklah dulu di sofa. Tenangkan dirimu, " Junmyeon mengangguk. Ia menurut pada Xiumin yang menggiringnya ke sofa.
Disana ia bisa melihat membernya berkumpul. Sehun, baekhyun, Kai, Chanyeol, Kyungso, ada dirinya disini bersama Xiumin sedang berjalan kesana. Lay di China dan Jongdae entah dimana ia berada sekarang. Junyeon terpekur. Mereka tak utuh sekarang. Bagaimana?
****************
7 Juli 2019
16 Desember 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST~Chen (TAMAT)
FanfictionBenar, Jongdae memang berhasil debut solo. Tapi siapa sangka, ia begitu memprihatinkan. Cerita ini insyaallah bakal aku Up setiap hari minggu dan kamis. So jangan khawatir💓 langsung cus aja baca✈ ©2019 Shinekawarti