'Before U Go' Part 8

2.5K 166 27
                                    

Anyyeong.....Hime balik lagi nihhh
Jadi ini adalah Part Terakhir untuk 'Before U Go'
Hime mohon maaf kalau ada banyak typo dan alur yang kurang jelas.
Semoga masih bisa di toleransi nne....

.
.
.
.
Happy reading
.
.
.
.



Jaejoong berjalan mengendap-ngendap menuju rumah Yunho dan Ahra. Ia mengintip dari luar rumah menunggu si pemilik rumah keluar.

Tak lama kemudian Yunho dan Ahra keluar dari rumah. Ia lihat Changmin dalam gendongan Ahra

Emosinya menjadi semakin mencuat melihat anak kesayangannya dalam gendongan wanita lain terlebih lagi itu istri Yunho.

Kalian akan merasakan pembalasanku. Aku jamin itu. Desis Jaejoong pergi dari rumah Yunho menyusun rencana selanjutnya.

#Setelah beberapa hari melakukan pengamatan akhirnya Jaejoong pun memutuskan untuk melancarkan aksinya kali ini. Malam ini dia akan melancarkan aksinya untuk membunuh Ahra dan Yunho. Ia sudah menyiapkan sebilah pisau untuk mencabik tubuh Yunho dan Ahra.
Jaejoong mengendap masuk ke dalam rumah yang sudah terlihat sepi dan ia pastikan penghuninya susah tidur. Ia berhasil menerobos masuk ke dalam rumah dan ia segera mencari kamar Yunho dam Ahra. Akhirnya ia menemukan sebuah kamar yang ia yakini kamar keduanya.

Ceklek......ia buka pintu kamar itu pelan, memastikan keduanya tidak terbangun.

Ia mengendap ngendap mendekat kearah ranjang dan dengan gerakan cepat ia singkap selimut yang ada betapa terkejutnya ia bahwa yang ia temukan hanyalah tumpukan bantal.

Ting..lampu pun menyala.

Sinar lampu yang tiba-tiba membuat mata Jaejpong terkedip menyesuaikan terangnya sinar yang masuk ke matanya.

“Jadi ini rencanamu Jae? Aku sudah menduga ada yg aneh dengan perilakumu yang mengintai selama bbrp hari di luar rumah.” Ucap Yunho tiba tiba muncul dari balik pintu. Ia sudah merasa ada yg aneh pada Jaejoong.
“Ya, kau benar. Aku ingin membunuh kalian berdua. Aku akan membunuh kalian dan mengambil Changmin kembali.” Ucap Jaejoong penuh kemarahan. Sambil mengarahkan mata pisau yng ia pegang k3pada Yunho.
“Geure. Jika ini yang kau mau. Mari kita semua mati karena aku tak aka  mati sendiri. Aku akan membawa Changmin mati bersama kita.” ucap Yunho ikut tersulut emosi dan berlari menuju kamar Changmin lalu menggendongnya cepat.
“Yyakk Jung Yunho!!!!” teriak Jaejoong ikut mengejar Yunho.
“Ayo Jae, cepat bunuhlah aku dan Changmin.” Tantang Yunho.
“LETAKKAN ANAKKU!!!!” marah Jaejoong.
"Jika kau mendekat lagi, aku akan menyakiti Changmin Jae!!!" Ancam Yunho pada Jaejoong. Dan benar saja Jaejoong langsung mengurungkan niatnya menyerang Yunho.

Teganya pria dihadapannya menggunakan putra nya sendiri sebagai tameng.

"Jae, letakkan pisau yang kau pegang. Dan mari kita bicarakan dengan baik-baik. Tidakkah kau pikir tindakanmu ini tidak memberikan untung apapun padamu." Tawar Yunho menenangkan Jaejoong.

"Semua ini karena kau Jung. Kaulah penyebab semua kemalangan ini terjadi. Aku hanya memintamu mengembalikan anakku, Yun." Racau Jaejoong memelas.

"Jae, apa kau yakin kau bisa membesarkan Changmin dengan baik? Kau tidak memiliki apapun, Jae. Dengan aku dan Ahra merawat Changmin, ia akan memiliki kehidupan yang berkecukupan dan ideal layaknya anak-anak lain. Tidakkah ini membuatmu merasa bersalah, jika kau membesarkannya dalam lingkunganmu yang buruk." Jelas Yunho dengan perubahan nada yang seolah mulai memojokkan Jaejoong.

"Hikss...hiksss....aku tahu jika ia bersamaku ia akan memiliki kehidupan yang sulit. Tapi aku membutuhkannya Yun. Hanya dengan keberadaan Changmin disisiku aku merasa aku memiliki alasan untuk hidup. Tanpa dirinya aku tidak tahu lagi aku harus menjalani hidup seperti apa." Tangis Jaejoong dalam keluhannya.

"Jangan egois Jae!!! Pikirkanlah masa depan Changmin." Tegas Yunho.

Deg.....deg.... jaejoong menyadarinya, ia tahu ia egois. Tapi salahkah jika ia egois kali ini saja untuk mempertahankan hidupnya.

Klontang *Jaejoong menjatuhkan pisau yang ia pegang dan jatuh ke lantai. Ia sungguh tak berdaya.

Hikss....hiksss.....ia hancur sehancur hancurnya......

Tak selang berapa lama muncullah satpam. Yunho pun memerintahkan satpam itu mebawa Jaejoong ke kantor polisi. Jaejoong pun hanya pasrah dalam diam saat dibawa ke kantor polisi. Ia masih diam membisu bahkan sampai di dalam sel sementara yang dingin itupun tak mampu membuat tubuh Jaejoong bergeming sedikitpun.
.
.

.
.
Yunho sangat terkejut. Ia tak menyangka jika Jaejoong akan melakukan tindakan nekat seperti itu. Untunglah ia berpikiran cepat. Jadi ia sempat mengungsikan Ahra dan Changmin ketempat yang aman. Ya, tanpa Jaejoong sadari tadi. Bayi yang ada dalam gendongan Yunho tadi bukanlah Changmin. Itu hanyalah boneka bayi.

"Mana mungkin aku akan menyakiti anakku sendiri Jae." Ucap Yunho dalam heningnya kamar. Matanya memandang nanar kepergian Jaejoong. Hampir saja ia menunjukkan sisi lemahnya pada Jaejoong.
.
.
.
2 hari di dalam penjara akhirnya Jaejoong pun dibebaskan. Yunho tidak menuntutnya, jadi ia bisa dibebaskan.
Jaejoong keluar dari kantor polisi dengan pikiran yang kalut. Kakinya terus melangkah tanpa arah hingga tanpa sadar ia sudah ada di daerah rumah Yunho. Rumah itu tampak sangat sepi dan betapa terkejutnya ia saat melihat tulisan dipagar bahwa rumah tersebut telah dijual. Melihat ada seorang pelayan yang keluar dari dalam rumah membuat Jaejoong bertanya padanya.

"Apakah pemilik rumah ini sudah pindah?"
"Nne, mereka sudah pindah ke luar negri."

Degggg...... Semua ini salahnya. Ia tidak akan pernah bertemu Changmin lagi.
.
.
.
Beberapa minggu berlalu. Jaejoong pun kembali ke Chungnam. Saat ia kembali kondisinya sangat lusuh bak gelandangan.

Tak ada hari yang ia habiskan tanpa minum minum.

"Jae? Berhentilah minum. Kau bisa membunuh dirimu sendiri jika terus seperti ini."
"Noona. Aku muak dengan hidup ini. Cinta. Apalah itu? Ituhanyalah rapalan kutukan bagiku. Setiap hari ingin bunuh diri tapi tak mampu, melahirkan seprang anak namun tak mampu membesarkannya, memiliki suami seorang bajingan. Payah sekali hidupku." Racau Jaejoong tak jelas khas orang mabuk.
Ji Hyo hanya bisa diam mendengarkan racauan Jaejoong. Kasihan sekali hiduo seorang sebaik Jaejoong hancur seperti ini.
.
.
.
Kondisi Jaejoong semakin hari semakin memburuk. Ia sering mengekuh sakit pada tulang dan sendirnya. Hingga Ji Hyo memutuskan membawa Jaejoong ke dokter. Cobaan apalagi yang harus diterima Jaejoong Ya Tuhan.

"Kanker tulang." Ucap Jaejoong lemah. Pikirannya melambung menerawang kosong.

Ji Hyo hanya bisa menangis. Ia tak kuasa menahan kesedihannya. Kenapa hidup ini sungguh tidak adil.
.
.
.
3 tahun berlalu
Jaejoong sudah bisa kembali menata hidupnya. Dengan dukungan Ji Hyo akhirnya Jaejoong bisa bangkit dan menjalani hidupnya.

Sejak ia tahu Yunho kembali ke Seoul. Ia pun sering mengirim surat pada Yunho. Ia tidak menyerah walaupun ia tidak pernah sekalipun mendapat balasan. Walau ia terlihat seperti seorang penggoda, ia hanya ingin tahu keadaan Changmin-anaknya.

Dulu ia selalu berpikir untuk mati. Namun sekarang saat kematian itu sudah dekat ia malah merasa takut. Ia takut jika ia akan mati tanpa pernah melihat orang yang ia cintai dan sayangi.

Ia merasa jika penyakitnya ini adalah ampunan dosa untuknya. Ia merasa bersalah dulu pernah memiliki niatan untuk membunuh Yunho dan Ahra. Ia bahkan melupakan Tuhan nya dan terlalu mencintai manusia seperti Yunho. Hingga saat ini perasaanya tidak pernah berubah, bahkan setelah semua yang sudah ia lalui.

Dengan penuh harapan dan do'a ia pun mengirimkan surat terakhirnya pada Yunho. Semua harapannya dan kekuatannya yang tersisa ia gunakan untuk menulis surat itu.

Kanker tulang yang menggerogoti tubuhnya sudah mencapai batasnya. Jaejoong sadar jika waktunya tinggal sedikit.

"Beberapa bulan lagi, lalu semuanya akan berakhir."

Apakah Tuhan akan mengizinkannya bereinkarnasi. Ia tidak peduli akan berenkarnasi menjadi apapun. Ia hanya ingin bahagia di kehidupan selanjutnya.
.
.
.
Stlh bbrp bulan Jaejoong pun menghembuskan nafas terakhirnya di rumah aakit ia dirawat. Ji Hyo sebagai satu satunya wali menangis sejadi jadinya di samping tubuh dingin Jaejoong yang tampak pucat dan kurus. *Jujur imin nangis bayangin dan nulis bagian ini.
Semoga Jaejoong bisa tenang dan bahagia di alam sana. Do'a Ji Hyo di sela isak tangisnya yang tak terbendung.

.
.
.

TBC
Don't Forget to Vote, Comment and Share this story if u enjoy it
See ya next Chap !!!!!!!


Nb: Last next chap 'Present' 'Changmin' and 'Inheaven'



I'm Not The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang