'Changmin' Part 14 END

1.9K 118 27
                                    

Annyeonghaseo Uri Reader-nim

Selamat datang di chapter terakhir series Changmin ini

Jangan Lupa untuk Follow, Vote, Comment dan Share cerita ini sebagai bentuk dukungan kalian.......

.

.

DISCLAIMER !!!

SEMUA GAMBAR YANG ADA DI CHAPTER INI BUKAN MILIK HIME

.

.

Happy Reading

.

.

#2 minggu hampir berlalu dengan cepat.

Besok lusa adalah hari keberangkatan Changmin ke Amerika.

Namun Changmin masih merasa tidak tenang seolah masih ada yang mengganjal di hatinya. Masih ada satu hal yang ingin ia lakukan. Dengan segala kekuatannya ia memberanikan diirnya menerima semua kenyataan dan garis hidupnya.

"Appa?" panggil Changmin pada Yunho yang tengah duduk di ruang tamu.

Yunho pun berbalik dan memandang Changmin yang tampak gelisah.

'Duduklah dahulu.' Jawab Yunho dengan isyarat tangannya.

"Ada sesuatu yang ingin kulakukan sebelum aku pergi ke Amerika." Jelas Changmin dengan hati-hati.

'Apa itu? apa yang kau inginkan, Nak?' tanya Yunho penasaran.

"Aku ingin kita pergi bersama ke Chungnam. Aku ingin bertemu eomma." Ucap Changmin mantap dan bulat akan keinginannya.

Yunho yang mendengar perkataan Changmin langsung tertegun, sejujurnya ia tidak pernah berani mengunjungi makam Jaejoong sejak saat itu. Bukannya ia membenci Jaejoong, justru sebaliknya. Ia merasa sanagt bersalah dan berdosa untuk menghadap makan Jaejoong, walaupun hatinya selalu memintanya untuk berkunjung.

"Aku ingin kita bahagia appa. Aku ingin appa bisa menerima semuanya, dan aku juga akan belajar untuk menerimanya. Sudah cukup aku melihat kesedihan di wajah appa." Ucap Changmin sedih saat mengingat bayangan sang appa dimalam hari yang tampak rapuh dan ringkih. Changmin dapat melihatnya walau Yunho berusaha menutupinya.

'Appa benar-benar tidak pantas bertemu dengan eomma mu. Appa selalu menyakitinya hingga akhir hidupnya.' Jelas Yunho menitihkan air matanya.

Changmin memberanikan memegang tangan Yunho, menggenggamnya. Memberikannya kekuatan dan keyakinan untuk kebahagiaan mereka berdua.

"Aku yakin eomma tidak akan marah jika aku membawa appa bersamaku. Eomma pasti merindukan kita berdua." Kembali ucap Changmin meyakinkan sang appa.

'Baiklah. Mari kita pergi bersama.' Senyum Yunho dihiasi linangan air mata di wajah keriputnya.

.

.

.

#Keesokan harinya Yunho dan Changmin pergi ke Chungnam. Mereka berdua berjalan menaiki bukit yang tidak terlalu menanjak untuk sampai ke makam Jaejoong.

Berjalan? Ya, Yunho sudah bisa berjalan sedikit-sedikit walau masih harus dibantu dengan tongkat dan ia belum mampu berjalan dengan cepat, namun Changmin dengan sabar menuntunnya hingga mereka berdua sampai di makam Jaejoong.

I'm Not The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang