𝟏𝟕 ║ 𝐏𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚𝐚𝐧 𝐖𝐚𝐤𝐭𝐮

4.3K 404 43
                                    

『𝐁𝐄𝐑𝐀𝐍𝐉𝐀𝐊』𝔓𝔢𝔯𝔟𝔢𝔡𝔞𝔞𝔫 𝔚𝔞𝔨𝔱𝔲

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

『𝐁𝐄𝐑𝐀𝐍𝐉𝐀𝐊』
𝔓𝔢𝔯𝔟𝔢𝔡𝔞𝔞𝔫 𝔚𝔞𝔨𝔱𝔲

𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 & 𝐜𝐨𝐦𝐦𝐞𝐧𝐭 𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚!♥

———

𝐀𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫'𝐬 𝐏𝐨𝐢𝐧𝐭 𝐨𝐟 𝐕𝐢𝐞𝐰

Suara derap langkah melewati lorong apartemen bergema, jemari itu bergerak untuk menekan tombol lift, membuat tombolnya menyala menjadi warna merah. Jisoo merapihkan rambutnya sebelum pintu lift terbuka dengan lebar, wanita itu bergegas untuk masuk ke dalam lift dan menekan tombol untuk menutup pintunya.

Jisoo bergumam kecil, Ia menyanyikan lagu yang terdengar di earphone miliknya. Sambil terus bernyanyi, Jisoo tidak sadar kalau lift berhenti di lantai enam lalu pintunya terbuka secara tiba-tiba. Belum selesai Ia bernyanyi, kedua netranya sudah bertabrakan dengan netra gelap milik Ravi yang kini menatap wanita itu dengan wajah datar.

Tanpa memperdulikan Jisoo yang sudah kelewat malu, Ravi masuk ke dalam lift dan berdiri di samping wanita itu dengan tenang sedangkan Jisoo sudah merutuki dirinya sendiri. Tidak ada yang berbicara, tidak ada suara apapun di dalam lift kecuali dentingan saat lift melewati setiap lantainya.

Baru sampai di lobi, pintu lift terbuka begitu saja. Jisoo mempersilahkan Ravi untuk keluar lebih dulu lalu disusul oleh gadis itu. Keduanya masih tidak ada yang membuka suara, baik Jisoo maupun Ravi, keduanya enggan mengobrol.

Kedua langkah mereka mendekati mobil milik Ravi yang terparkir di pinggir jalan dengan seorang supir yang sudah menunggu di dekat pintunya. Laki-laki paruh baya itu tersenyum hangat lalu membuka pintu mobil untuk Ravi juga Jisoo. Ravi masuk lebih dulu dan disusul oleh Jisoo di belakangnya yang duduk di samping laki-laki itu.

Tidak ada suara, hanya ada suara lagu yang mengalun dari radio untuk mengisi kesunyian. Saru-saru, suara klakson juga deru knalpot ikut memenuhi kesunyian. Jisoo mengedarkan pandangannya ke luar jendela, memandangi orang-orang juga kendaraan yang berlalulalang.

Suara dering telepon menggema, menghancurkan kesunyian yang membuat sesak bagi Jisoo yang suka sekali berbicara. Kedua tangannya bergerak untuk mengambil ponsel di dalam tas yang tergeletak di tengah-tengah dirinya dan Ravi. Laki-laki yang duduk di samping Jisoo itu tidak bergeming, pandangannya lurus ke depan tanpa memperdulikan wanita yang kini sudah mengangkat teleponnya.

"Halo?"

"Kamu dimana?"

"Dengan siapa?"

"Semalam berbuat apa?"

Jaehyun terkekeh, Jisoo malah bernyanyi dan tidak menjawab pertanyaannya. "Serius sayang, kamu dimana?" tanya Jaehyun yang baru saja selesai mandi.

BERANJAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang