𝟐𝟑 ║ 𝐁𝐚𝐝𝐚𝐢 𝐏𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐊𝐮𝐚𝐭

815 144 25
                                    

『𝐁𝐄𝐑𝐀𝐍𝐉𝐀𝐊』𝔅𝔞𝔡𝔞𝔦 𝔓𝔞𝔩𝔦𝔫𝔤 𝔎𝔲𝔞𝔱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

『𝐁𝐄𝐑𝐀𝐍𝐉𝐀𝐊』
𝔅𝔞𝔡𝔞𝔦 𝔓𝔞𝔩𝔦𝔫𝔤 𝔎𝔲𝔞𝔱

𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 & 𝐜𝐨𝐦𝐦𝐞𝐧𝐭 𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚!♥

———

『𝐉𝐢𝐬𝐨𝐨'𝐬 𝐏𝐨𝐢𝐧𝐭 𝐨𝐟 𝐕𝐢𝐞𝐰』

Pagi ini aku bangun lebih dulu sebab aku harus pergi ke pasar dan membeli bahan-bahan makanan untuk sarapan. Semalam, aku dan Jaehyun melewatkan makan malam sebab adikku tidak tega membangunkan kami berdua, Jisung menyimpan bubur yang Ia beli di dalam kulkas namun sayangnya bubur itu tidak bertahan dan menjadi basi.

Senyumku merekah, memandangi bubur yang ku buat bersama Jisung yang membantuku. Hari ini kami akan pergi ke rumah sakit untuk konsultasi perihal operasi yang akan bunda jalani tiga hari lagi. Kondisi bunda lebih baik dari sebelumnya, bundaku sudah tidak mengeluh pusing yang berlebihan sejak kemarin, membuatku dan Jisung sedikit lebih tenang.

"Kak, adek aja yang cuci piring, kakak bangunin bunda sama bang Jae aja," Jisung berdiri di sampingku, mengambil alih piring kotor yang baru saja aku ingin cuci. Aku menganggukkan kepalaku, memberikan senyumku pada adikku yang kian beranjak dewasa dan aku sedikit sedih akan hal itu sebab aku takut Jisung tidak ingin bermanja denganku lagi.

Aku memasuki kamar Jaehyun yang masih terlelah di bawah selimut tebal yang membungkus tubuhnya. Wajahnya sudah tidak pucat lagi, bahkan terlihat lebih segar dan berseri. Aku duduk di pinggir kasur, mengusap lembut pipinya yang tirus.

"Hey, ayo bangun," ujarku dengan lembut, memintanya untuk membuka mata karena hari sudah berganti.

Jaehyun yang merasakan kehangatan tanganku membuka matanya secara perlahan. Kedua manik madunya langsung tertuju padaku, memberikanku keindahannya. "Aku udah buat sarapan buat kamu, ayo bangun," aku menepuk-nepuk pipinya pelan, membuat laki-laki itu tersenyum lebar dan menampilkan lesung pipinya. Ah— menggemaskan sekali kekasihku ini.

"Aku harus bangunin bunda, kamu mandi dulu aja," aku mengecup pipinya sekilas sebelum meninggalkan Jaehyun yang sempat membalas ucapanku dengan anggukan yang lemas namun terlihat begitu menggemaskan untukku.


【♬】
please listen to
𝐌𝐚𝐮𝐝𝐲 𝐀𝐲𝐮𝐧𝐝𝐚
𝑲𝒂𝒎𝒖 𝒅𝒂𝒏 𝑲𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏
or play it on mulmed


Kedua tungkaiku bergerak menuju kamar bunda, berniat untuk membangunkan peri cantik yang selalu menjadi bagian paling penting di dalam hidupku. Senyumku melebar kala tanganku memutar knop pintu kamar bunda. Tungkaiku memasuki kamar bunda, kedua netraku menangkap bundaku yang tengah berbaring di atas kasur sambil menutup kedua matanya.

BERANJAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang