04

933 86 6
                                    

Sohyun masih berada dalam keadaan syok.  Ia dengan lantang dan berani menunjuk Putra Mahkota negara ini.

"Aku bahkan tidak yakin jika kau bisa bertahan seminggu untuk pelatihan upacara nanti! "

Kalimat itu sekarang terngiang-ngiang di otak Sohyun. "Dasar Putra Mahkota bedebah! Lihat saja!  Aku pasti bisa bertahan melewati serangkaian pelatihan! " gerutu Sohyun.

Hari Pertama

Prang...prang...



"Suara berisik apa itu?!" tanya Lee Soo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Suara berisik apa itu?!" tanya Lee Soo.

"Putri Mahkota sedang melakukan pelatihan untuk upacara pernikahan! " jawab kasim Song.

"Menganggu saja! " gerutu Lee Soo.  Lee Soo kemudian kembali memfokuskan membaca buku di paviliun luar.


"Hati-hati Sejabin! " peringat Ratu Jang.  Ratu Jang dengan telaten dan sabar mengajari Sohyun.  Para pelayan sendiri sibuk membersihkan pecahan piring.

"Perlahan Sejabin!" Ratu Jang kembali memperingatkan Sohyun. "Ye Jungjeon Mama! " jawab Sohyun sambil tetap berusaha menyimbangkan kedua piring dilengannya.

"Cukup untuk hari ini pelatihannya, nanti sore kau akan diajar oleh Ibu suri tentang istana!" ucap Ratu Jang.

"Ye Jungjeon mama.. " jawab Sohyun sopan.  Kemudian Ratu Jang pun keluar dari kediaman Sohyun.

Sohyun langsung merebahkan tubuhnya di futon sutra dengan Sulaman  bunga Sakura.

"Saya akan membawakan anda teh dan beberapa camilan.. " Ucap Dayang Jo.

"Apa tak merepotkanmu? "

"Tentu saja tidak mama.. " jawab  Dayang Jo. Bagi Dayang Jo, Sohyun ini terlalu baik dan cukup polos. Dengan Karakter  ini bisa membahayakan dirinya sendiri. Dayang Jo langsung pamit undur diri.





Sore Hari.

Rombongan Ibu suri Choi terlihat berjalan menuju kediaman Sohyun.

"Apa Putri mahkota ada? " tanya Ibu Suri Choi pada Dayang Jo.

"Ye Daebi Mama, Sejabin Mama ada didalam.. " ucap Dayang Jo kemudian membuka pintu untuk Ibu Suri.

Langkah Ibu Suri dan kedua pelayan yang membawa buku pun berhenti.  Ibu Suri melihat Sohyun yang tertidur pulas diatas buku.

"Saya akan membangunkannya Daebi Mama! " kata Dayang Jo panik.  Ia berusaha membangunkan Sohyun namun tak kunjung bangun.

"Nenek sebentar lagi ya?  Aku lelah.. " Sohyun rupanya mengigau.
Ibu Suri mengerti,anak ini pasti merindukan neneknya. Ibu Suri Choi tahu bahwa Nenek Kim adalah orang yang merawat Sohyun dari kecil.  Karena Orang tua Sohyun sedang berada di Qing sebagai utusan.

"Biarkan dia tidur Jo Sanggung, mungkin dia lelah karena dilatih oleh Ratu Jang tadi.  Hong Sanggung taruh buku-buku tersebut." kata Ibu Suri Choi

Hong Sanggung dan seorang dayang junior kemudian menaruh buku-buku di dekat Sohyun.  Sekitar ada 20 buku tebal yang harus Sohyun baca dan ada 6 buku yang harus ia hafalkan.

Ibu Suri Choi berpesan pada Dayang Jo untuk menjaga Sohyun. Agar ia sehat sampai hari diadakannya pernikahan. Ibu Suri Choi pun meninggalkan kediaman Sohyun.

Lee Soo memandangi rombongan neneknya yang pergi. "Kenapa cepat sekali selesainya? " Lee Soo bertanya-tanya mengapa pelajaran sore gadis itu selesai dengan cepat?

Hari kedua Sohyun sama dengan hari sebelumnya. Hanya saja Sohyun tidak tidur seperti sore hari waktu itu.
Sohyun bertekad menghafal isi buku-buku tersebut.  Mulai dari peraturan istana, pelajaran konfisius dan lain-lain.

Sampai hari ke empat, Sohyun masih memiliki semangat.  Ia akan membuktikan diri bahwa ia bisa bertahan melewati latihan berat ini.

"Lihat saja Putra Mahkota bedebah!!  Kau akan kaget ketika melihat diriku yang masih bisa bertahan dan tidak jatuh sakit! " batin Sohyun sambil meremas kertas yang mana adalah buku Konfisius.

"Oh tidak bukunya sobek! " panik Sohyun ketika ia sadar ia meremas buku milik istana.

Malam harinya Sohyun masih berada di Paviliun luar. Ia sekarang membaca buku puisi.  Lama kelamaan ia pun tertidur. Dayang Jo tidak berani membangunkannya karena Sohyun sudah tertidur pulas.

Lee Soo yang baru saja pulang dari Istana Naga pun menghentikan langkahnya tatkala ia melihat lilin yang masih menyala di Paviliun luar.

Lee Soo pun menghampiri paviliun tersebut.

"Kenapa dia berada disini? " tanya Lee Soo.

"Sejabin mama bilang bahwa dia lebih suka belajar di luar. Akhirnya dari siang sampai sekarang ia berada di paviliun luar. Sekarang dia tertidur pulas dan kami tak berani membangunkannya! " jelas Dayang Jo.

Lee Soo menghela nafas kasar, ia pun naik ke paviliun. Kemudian mengendong Sohyun. Ia membawa Sohyun ke kamar.

"Gadis Bodoh!  Mengapa kau masih bertahan?? Kau berambisi untuk membuktikan kau kuat! Kau sendiri terlalu polos dan baik.  Posisi yang kau tempati itu begitu berbahaya.  Apalagi posisi phoniex. Aku akan membiarkanmu menikmati posisimu sebentar. Lalu aku akan mengembalikan mu ke nenekmu! " ucap Lee Soo kemudian meninggalkan kamar Sohyun.

Sohyun meneteskan air matanya, dia mendengar yang semua Lee Soo katakan.

TBC




피닉스 의자- Phoniex ChairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang