"Hyung apakah kita bisa kembali ke Hanyang hanya dalam waktu 4 hari? Ini mustahil apa lagi salju mulai turun." Ucap Minjae pada Hyun Bin.
Hyun Bin yang sedang memandang salju turun pun menghela nafas. Kemudian menoleh pada Minjae.
"Kita bilang pada Sohyun bahwa kita tidak bisa pulang hari ini."
"Tidak!"
Hyun Bin dan Minjae menoleh tatkala mendengar suara Sohyun.
"Aku akan kembali ke Joseon sendiri sekarang!"
"Tapi akan berbahaya bagimu pulang sendirian. Kami tetap akan ikut!"-Hyun Bin.
"Hyungnim.."-Minjae.
"Kata kakek,bulan purnama biru akan tiba dalam 3 hari. Jika aku tak kembali ke Joseon dalam tiga hari. Putra Mahkota Yi Soo pasti akan jadi tumbal." Kata Sohyun.
"Kau masih mencintainya?" tanya Hyun Bin.
Sohyun tidak bisa menjawab dan memilih pergi dari situ.
"Kenapa dia tak menjawabnya??"-Minjae.
"Dia masih mencintainya namun tak mau mengakui."-Hyun Bin.
So Hee pergi menuju penjara hanya untuk menemui Yi Soo.
Didalam penjara Yi Soo meringkuk di sudut ruangan. Bibirnya kering,mukanya kotor dan rambutnya yang mulai berantakan dan kusut. Hanbok nya yang putih sudah terlihat lusuh dan kotor.
Di sudut yang lain ada nampan berisi makanan yang masih terlihat baik dan mewah.
"Kenapa kau tidak makan?" tanya So Hee. Yi Soo menyadari kehadiran So Hee dan meliriknya sedikit kemudian mengalihkan pandangan.
"Tidak sopan bagimu untuk mengalihkan wajahmu ketika seorang penguasa ada dihadapanmu! Kau adalah Putra Mahkota yang terpelajar bukan?"
Tetap tak ada jawaban dari Yi Soo.
"Tetaplah hidup untuk melihat kematian Sohyun!" ucap So Hee kemudian pergi dari penjara.
Di malam yang gelap dan bersalju ini Sohyun nekad untuk pulang ke Joseon sendirian. Dia kabur secara diam-diam agar Hyun Bin dan Minjae tidak tahu. Lembaran pipihan bambu ia bawa juga.
Tiba-tiba kudanya berhenti,membuat Sohyun kaget.
"Ada apa? apa kau lelah?" tanya Sohyun sambil mengelus kudanya. Kudanya seperti menjawab tidak dan malah berlari menuju arah sebelah kanannya.
"Hey! Kau mau membawaku kemana?" tanya Sohyun tatkala sudah tak bisa mengkontrol kudanya.
Kuda itu berhenti didepan tumpukan salju. Kuda itu mengusapkan kepalanya di dinding tumpukan salju.
Sohyun bergegas turun dan mengerti bahwa kudanya ingin menunjukkan sesuatu padanya. Tangan Sohyun berusaha membersihkan salju-salju. tak lama muncul ukiran Phoniex. Ukiran tersebut menyala dan membuka sebuah pintu. Rupanya tempat itu adalah gua es.
Sohyun dan kudanya pun masuk kedalam. Didalam Sohyun menemukan kolam yang berisi lahar dan tusuk rambut es. Bagaimana tempat ini tak cair? Bahkan kolam yang terbuat dari es pun sama sekali tak mencair meski terkena lahar.
Ketika Sohyun mendekati kolam lahar ia terpleset dan jatuh kedalam. Ajaibnya ia sama sekali tidak melebur bahkan ia merasa bahwa lahar itu sangat dingin. Lahar itu tak lama berubah menjadi air biasa.
"Ey?" Sohyun kebingungan. Lahar yang tadinya ia kira panas sekarang berubah menjadi air biasa.
"'Ia pergi mencari kolam abadi yang terbuat dari air mata Phoniex namun ia hanya menemukan kolam yang berisi lahar saja dan pulang' oh aku ingat! Ibu pernah cerita padaku. Berarti kolam ini adalah kolam air mata Phoniex?"
KAMU SEDANG MEMBACA
피닉스 의자- Phoniex Chair
FanfictionKursi kekuasan yang diinginkan semua wanita di masa itu.