18

718 63 0
                                    

Jang Dong Yoon melihat Sohyun yang sedang menjemur baju. Semenjak dia sehat,Sohyun membantu mengurus pekerjaan rumah. Padahal Dong Yoon sudah melarangnya untuk bekerja apapun itu.

Karena dasarnya Sohyun yang tidak bisa diam. Makannya ia mengerjakan beberapa pekerjaan. Hitung-hitung sebagai balas budi.

Dibalik kibaran kain,Dong Yoon tersenyum melihat Sohyun yang sedang menata setiap jemuran kain.

Entah mengapa ia merasa sangat terpesona dan perhatian pada Sohyun. dia seperti punya rasa untuk melindunginya.

"Daegam?!! Jang Daegam?"

Sohyun memanggil Dong Yoon dan berusaha menyadarkannya dari lamunan.

"Ah nde?"

"Apa ada yang bisa saya lakukan?"

"Tidak! ah ya besok kau kan akan masuk istana. Aku mau mengajakmu jalan-jalan sebelum kau masuk istana dan tidak bisa keluar lagi. apa kau tidak apa-apa?"


Sohyun menimbang-nimbang tawaran Dong Yoon. Tak baik jika menolak tawaran seseorang. Jadi,Sohyun mengangguk tanda dia setuju.

Sohyun memberi tahu Dong Yoon bahwa namanya adalah So Hyeon bukan Sohyun. tak enak hati sebenarnya membohongi orang yang sudah menolongnya. Namun,ini harus Sohyun lakukan.


Sohyun tidak membawa banyak barang. Ia hanya membawa belati phoniex yang terbungkus rapi dan buntelak kain berwarna pink yang mana adalah barang pribadinya yang berisi tanda pengenal dan binyeo phoniex yang memang sengaja Dayang Jo bawa waktu itu.

Dan ada satu Jangot miliknya yang diberikan oleh Dong Yoon kepadanya.

Dong Yoon sudah menunggu di luar kediaman. Ia berpakaian rapi hari ini. dia tidak akan membawa Sohyun ke keramaian namun membawanya ke tempat sepi. Ia takut ada orang yang mengincar nyawanya di pasar.

Jadi sekarang Sohyun dan Dong Yoon berjalan menuju bukit. Disana ada pohon dan sebuah ayunan. Dari tempat itu juga mereka bisa melihat Hanyang dan istana Joseon.

"Tempat apa ini?"

"Ini adalah tempat dimana aku biasanya merenungkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini adalah tempat dimana aku biasanya merenungkan diri. Setiap aku melakukan kesalahan aku akan berada disini untuk bermain ayunan. Memang terdengar kanak-kanak namun,setelah dari sini hatiku sangat lega dan aku dapat berpikiran dengan jernih."

"Cobalah untuk naik. Aku akan mendorongmu!" ucap Dong Yoon. Sohyun pun naik,dari belakang Dong Yoon mulai mendorong Sohyun.

Sohyun merasa sangat senang dan beban yang ia pikul sedikit berkurang.

Dong Yoon yang mendorong Sohyun bermain ayunan merasa terkesima dengan senyum dan tawa Sohyun.


Sebelum hari menjadi malam,Sohyun diantar ke depan gerbang istana. Disana sudah ada kenalan Dong Yoon yang menunggu.

피닉스 의자- Phoniex ChairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang