20

738 76 2
                                    

Seorang dayang yang terlihat sedang terburu-buru menuju paviliun So Hee. Dayang lain segera membuka pintu untuknya.

"Kau mendapat informasi?" tanya So Hee sambil meminum sesuatu berwarna merah dari mangkuk giok.

"Ye Mama. Pangeran Yeojin beserta pendukung Putri Mahkota Kim akan mencari Putri Mahkota Kim untuk segera dikembalikan ke posisinya dan anda akan segera diselidiki oleh mereka." Lapor dayang junior tersebut.

So Hee menyunggingkan senyumnya. Disaat yang seperti ini mengadu domba adalah hal yang menarik. Tapi,itu tidak akan ia lakukan. Membunuh pangeran Yeojin dan pendukung Putri Mahkota perlahan adalah hal yang bagus.

"Kau boleh pergi!" perintah So Hee lalu ia kembali minum cairan berwarna merah pekat yang ternyata adalah darah. Itu bukan sembarang darah melainkan darah perempuan yang masih gadis. Hal ini So Hee lakukan agar kekuatan kegelapannya bertambah bagus.

..

Sohyun sedang menatap belati phoniex dengan lekat dan sesekali mengusapnya. Dong Yoon yang sedang menyajikan teh menatap Sohyun penasaran. Saat ini mereka sedang duduk di gazebo tanpa atap di malam hari.

"Kau merindukan mendiang Putri Mahkota Kim?" tanya Dong Yoon namun Sohyun menggeleng.

"Aku merindukan Jungjeon Mama.." jawab Sohyun sedih.

Dong Yoon kemudian menghela nafas panjang,"Semua orang pasti juga akan merindukannya. Jungjeon Mama pasti akan berada di surga sekarang. Kau jangan terlalu khawatir. So Hyeon-ah,bolehkah aku melihat belati phoniexmu?" tanya Dong yoon.

Sohyun mengangguk kemudian memberikan belati itu. sarung belati terbuat dari emas dan terukir burung phoniex yang memeluk bulan. Dong Yoon perlahan membukanya dan ketika belati itu keluar dari tempatnya. Cahaya bulan langsung mengenai belati tersebut. Sesaat mereka berdua silau dengan cahaya tersebut,namun lama kelamaan cahaya itu memudar.

Dong Yoon dan Sohyun kaget ketika melihat sebuah tulisan dalam hanja muncul di mata belati tersebut.

"Tunjukkan kekuasaanmu yang sebenarnya wahai pemilik Phoniex!" ucap Sohyun dan Dong Yoon bersamaan ketika membaca tulisan tersebut.

Ketika Sohyun meraba tulisan tersebut,setetes darah langsung keluar dari tangan Sohyun dan meresap kedalam belati tersebut.

Alangkah kagetnya mereka berdua terhadap belati tersebut.

"Ini bukan belati biasa!" ucap Dong Yoon.

"Maksudmu?"

"Aku ingat cerita kakek ku. Bahwa ada dua phoniex di dunia. Yang satu phoniex yang asli dan yang satu adalah phoniex kegelapan. Phoniex tersebut ingin menguasai dunia pada saat itu dengan menyamar sebagai phoniex asli dan sempat membuat naga dunia terkecoh. Namun,kaisar langit menurunkan sebuah benda dimana benda itu akan menunjukan Phoniex yang sebenarnya dan akan mencegah dunia hancur dalam kegelapan. Benda itu memiliki kekuatan magis yang berasal dari darah Kaisar Langit,air mata Dewi Bunga dan api abadi." Jelas Dong Yoon.

"Apa jangan-jangan benda yang dimaksud ini adalah belati ini? kukira itu hanya takhayul yang kakek ku ceritakan."

Sohyun juga baru tahu soal cerita itu.

"Kata kakek ku,belati ini akan menyerap satu tetes darah dari Phoniex asli dan belati ini menyerap dar-"

Perkataan Dong Yoon terhenti ketika menyadari kemungkinan yang ia fikirkan selama ini. Nama mereka yang mirip dan Sohyun baginya terlalu dekat dengan Jungjeon Mama. Tidak mungkin seorang pelayan di biro cuci air pernah melihat Ratu Jang. Seorang ratu tidak pernah dibolehkan menginjakkan kaki disana.

피닉스 의자- Phoniex ChairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang