Tiffany tiba di apartemen nya dan berlari menuju kamar nya mengabaikan chen yang menatap nya bingung dan khawatir..
"Kau kenapa tif?? Tolong buka pintu nya!" chen yang terus menggedor pintu kamar tiffany memilih diam dan pergi mungkin tiffany saat ini belum siap untuk menceritakan sesuatu yang menimpanya..
Tiffany menangis dalam diam.. Ia memukul-mukul dadanya yang begitu sesak dan air matanya yang tak kunjung berhenti..
"Percayalah tiff.. Aku benar-benar menyukai mu atau lebih tepatnya menyayangi mu! namun aku sadar aku tak pantas untuk berada di samping mu! Aku akan pergi jauh darimu! Aku bukan orang baik untuk mu! Akan aku urus rasa ini untuk mu! Mungkin ini adalah pertemuan terakhir untuk kita! lupakan aku! Hiduplah seperti biasanya! Dan lupakan aku tiff! Anggap semua yang pernah kita lakukan hanya sebuah hadiah perkenalan kita berdua" kata-kata itu seolah-olah berputar pada otak nya saat ini
"Begitu mudah nya kau menyuruh ku melupakan mu dan kembali hanya untuk meminta maaf? Dimana hati mu sehun-a?" suara tiffany bergetar..
***
Sehun POV ~
Dugaan ku selama ini ternyata benar, tiffany telah membenci ku dan tak ingin bertemu lagi dengan ku, tapi sepertinya aku pantas menerima semua ini, aku telah menyakiti hati nya..
Aku berjalan lunglai entah akan kemana kaki ku membawaku, aku tak akan bisa kembali ke rumah dulu untuk sementara waktu, sepertinya aku harus mencari apartemen untuk aku tempati..
"Yak, oh sehun!" Seseorang memanggil ku dari alah belakang saat aku mulai menoleh kan kepala ku ternyata dia..
"Chanyeol? Wae?"
Chanyeol berjalan mendekati ku dengan senyum miring nya..
"Aku dengar kau telah lama melarikan diri! Tapi mengapa kau tiba-tiba kembali?''
"Bukan urusan mu!"
"arraseo, aku kemari hanya ingin menyampaikan sesuatu padamu!"
"Apa?"
"Bendera perang antar bangsa serigala dan vampire kini telah berkibar kembali!"
"Mwo? Bagaimana bisa?"
"Bisa karna aku lah yang mengibarkan nya! Setelah membunuh beberapa vampire sialan itu, raja vampire menyatakan bahwa perang akan segera di mulai!"
"Shit! Andwe, ini tak boleh terjadi, UNTUK APA KAU MELAKUKAN INI SEMUA HAH?" rahang ku mengeras dan emosi ku kini memuncak
"Aigoo seharus nya kau berterimakasih pada ku sehun-a dengan kesempatan ini kita akan bisa membalas kan dendam kita pada mereka!"
"Tidak semudah itu chan! Manusia yang berada di sekitar kita akan dalam bahaya! Mereka bisa jdi salah sasaran oleh bangsa vampire!"
"itu bagus jadi tiffany bisa terbunuh juga agar kau dapat merasakan apa yang aku rasakan dulu!"
Bugh..
Satu pukulan mendarat di pipi kanan chanyeol..
"Keparat kau chanyeol!"
Aku segera bergegas pergi pulang ke rumah ku untuk menemui hyung dan ibuku di sana..
Setelah sampai di rumah aku segera memesuki rumah tanpa mengetuk pintu..
Brakk..
Aku membuka pintu cukup keras dan melihat semua hyung ku duduk di ruang tamu dengan ekspresi kaget nya..
"Sehun-a kau kemana saja? Aku mencarimu kemana-mana!"-Luhan
"Sehun-a apa kau baik-baik saja?"-Suho
Mereka menghampiri ku dengan wajah sendu nya..
"Hyung.. Miane.. Jeongmal miane hyung ...!" tangis ku pecah saat ini.. Aku pikir aku tak akan di maafkan oleh mereka semua namun pikiran ku salah.. Mereka justru mengkhawatirkan ku..
"Gwenchana sehun-a! Yang penting kau kembali dengan selamat!"
Aku mengedarkan pandangan ku mencari sosok yang sangat ingin aku temui namun nihil sosok itu tak ku temukan..
"Hyung! Eomma mana?"
Seketika semua hanya diam dengan tatapan sedih nya.. Aku mengernyitkan alis ku..
"Ada apa? Apa eomma sedang di kamar?"
Hening tak ada jawaban..
Aku berinisiatif untuk mencari eomma di kamar namun kamar eomma bersih seperti tak berpenghuni.. aku menghampiri semua hyung ku..
"Katakan pada ku ada apa ini sebenarnya!"ucap ku dengan nada tegas
"Miane sehun-a.. Kami lalai menjaga eomma!"ucap Kyung-soo hyung dengan nada bergetar
"Apa maksudmu?"
"Eomma sudah tiada sehun-a"
To be continue