Kereta Hantu

448 22 1
                                    

#kereta_hantu

Horor.
Sengaja ga dipost semalem. Biar yg baca ga pada takut.

***

Sebelum booming bus hantu yang kemarin itu. Ane pernah denger cerita kereta hantu lebih dulu.  Kabarnya kereta itu bekas kecelakaan yang banyak memakan korban jiwa. Dan setiap kali kereta itu lewat konon katanya tidak berhenti di setiap stasiun seperti layaknya kereta ekonomi lainnya.

Jadi begini ceritanya.

Waktu itu ada sekitar lima remaja tanggung yang baru pulang liburan. Hendak menumpang kereta yang biasa mengantar mereka ke rumah masing-masing.

Mereka kemalaman sampai stasiun,  kereta tujuan rumah mereka kebetulan baru saja jalan kata petugas di sana. Mereka duduk karena sudah kelelahan, tiba-tiba sebuah suara derit kereta yang bergerak mendekat terdengar di telinga mereka.

Sontak mereka bersorak kegirangan,  mereka pikir petugas tadi bohong. Buktinya masih ada satu rangkaian kereta yang lewat.

Kareta itu berjalan lambat lalu berhenti tepat di hadapan mereka. Pintu di tiap gerbongnya kini terbuka.  Tak ada penumpang yang turun,  sepi.

Di stasiun itu pun tak ada calon penumpang lain yang datang atau mengantri di loket.  Petugas tadi juga sudah tidak terlihat.

"Udah buruan masuk,  ntar kita kemaleman," ujar salah seorang di antara mereka.

Akhirnya mereka masuk ke dalam kereta. Seketika itu juga pintu keretanya tertutup,  lalu kereta bergerak maju dan pelan.

Drrt.
Drrt.
Lampu di dalam kereta berkelip,  mati-hidup,  mati-hidup lagi.

Mereka berlima saling pandang dengan wajah cemas berusaha menggedor pintu kereta tersebut,  tak ada orang mereka lihat di peron atau pun sekitar stasiun.

"Gila,  ini jangan-jangan kereta hantu," ucap cowok bertubuh jangkung.

"Wah nggak mau gue kalo sampe kejebak di sini,  emak gue ntar nyariin gimana."

"Gue juga nggak mau."

Tap.
Tap.
Tap.

Suara langkah kaki tiba-tiba terdengar mendekat,  mereka saling berpegangan satu sama lain,  lampu sudah tidak berkedip lagi,  tapi benar-benar mati.  Gelap. Hanya cahaya lampu jalanan dari luar yang menerangi.

Bau anyir tiba-tiba menguar,  mereka semakin merinding saat sebuah cahaya memperlihatkan sesosok makhluk tinggi besar memakai topi dan wajahnya rata berdiri di tengah pintu perbatasan antara gerbong yang satu dengan yang lainnya.

Mereka berlari tunggang langgang ke arah gerbong lain menghindari sosok tadi yang terus mengejar. Kereta itu melewati stasiun tanpa berhenti,  semakin lama lajunya semakin cepat.

Brugh!

Mereka menabrak gerbong terakhir. Kaki mulai gemetar. Sosok itu sudah berada tak jauh dibelakang mereka.

Mereka terduduk,  kelelahan. Napas mulai tersengal. Mata melotot tajam saat tangan sosok itu hendak meraih tangan mereka.

Jeritan terdengar disertai dengan suara bentakan dari sosok tadi.

"Woy,  bangun woy!"

Mereka terperanjat kaget. Menelan ludah dan melihat ke arah sekitar.  Orang-orang berkerumun menatap heran,  ada yang tertawa ada yang nyengir ada yang geleng-geleng.

"Kalian itu,  kalo mau tidur di rumah,  bukan di stasiun," ujar seorang pria memakai seragam yang tak lain adalah petugas stasiun.

"Kereta hantu,  Pak. Kita semalam naik kereta hantu. Beneran."

"Kalian itu ngimpi,  saya lihat dari semalam kalian tidur di sini nggak ke mana-mana. Dibilang nggak ada kereta lain kok,  kalian mau nunggu katanya."

"Serius,  Pak." Salah seorang meyakinkan.

"Keretanya yang itu bukan?" tunjuk si bapak ke arah kereta yang berhenti di jalur paling ujung.

"I-iya,  yang itu. Gue apal bener warnanya."

"Hahahah... itu kereta mau masuk kandang,  rusak,  kalian naikin semalam,  trus kalian tidur di dalam. Tadi pagi digotong ke sini,  soalnya tuh kereta mau dibersihin. Udah pada pulang sana! Kalau mau naik kereta hantu,  kalian harus jadi hantu dulu." Petugas tadi akhirnya pergi.

"Gara-gara loe nih, cerita bus hantu. Jadi terinspirasi dah di mimpi."

"Terinsiprasi?  Tersugesti oon."

"Hahaha... Fix ya kita nggak naik kereta hantu?"

"Kaga lah,  trus yang semalem mukanya rata itu siapa?"

Mereka berlima celingukan mencari pria petugas tadi. Tak ada. Terdengar kembali suara derit ular raksasa yang melewati mereka tak berhenti. Di dalam sana seorang pria melambaikan tangan ke arah mereka sambil tersenyum menyeringai. Petugas tadi. Kapan dia bisa masuk di sana?  Sementara kereta itu tidak berhenti?

"Huuuuaaaa...."

Aku pun menutup kembali buku kumpulan cerpen yang baru saja selesai kubaca.

End.

Kumpulan CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang