VIII. Sadness

4.7K 369 106
                                    

Nih, aku baik bgt kan ya, update 3 hari berturut-turut 😋

Btw, udah pada mulai emosi ya kayaknya sama Kyuhyun. 😂😂

Tenang-tenang, belum konflik kok. Baru pemanasan aja. Hehehe...

Semoga tidak mengecewakan, tarik napas dulu... 😅😅😅

So...

Happy Reading...

Sorry for typo's.

~ Only need one reason to hate, and no reason to love ~
~Calla Sun by Yuli Pritania~

***

"Jangan temui aku lagi, berengsek!"

Dengan tergesa Lee Ra melepaskan selimut yang masih melilit di tubuhnya. Dengan isak tangis, ia berdiri dalam keadaan telanjang memunguti pakaiannya, lalu masuk ke dalam kamar mandi. Meninggalkan Kyuhyun yang masih diam membeku.

Lee Ra menjerit dalam tangisannya setelah kamar mandi itu terkunci. Dan hal itu berhasil membuat Kyuhyun tersentak dari keterpakuannya. Ia menatap pintu itu sambil dengan khawatir. Dengan tergesa ia mendekat, dan setelah sampai, Kyuhyun mencoba membukanya.

"Ra, buka pintunya. Jangan seperti ini, Ra. Maafkan aku." Kyuhyun terus mengetuk pintu kamar mandi dengan tak sabar.

Lee Ra tak menyahut. Masih dengan isakannya ia memakai pakaian sambil bercermin. Menatap nanar pada pantulan tubuhnya yang penuh dengan tanda merah hasil perbuatan Kyuhyun semalam. Sungguh, ini adalah pertama kali Lee Ra merasa jijik melihatnya.

Apa tadi Kyuhyun menyebutnya?

Pelacur?

Air matanya kembali menetes saat ucapan Kyuhyun terus terngiang. Lee Ra mengepalkan tangannya. Mengusap wajahnya kasar, lalu kembali membenahi pakaiannya.  Sejenak ia menarik napas panjang. Namun hanya sesak yang ia rasa ketika mencobanya.

Lee Ra menyalakan kran wastafle, membasuh wajahnya dengan air dingin dari sana. Kembali ia menarik napas dalam. Hingga akhirnya rasa sesak itu berangsur pudar. Sampai beberapa menit, Lee Ra masih diam.

Ketukan di pintu kamar mandi tak kunjung berhenti, namun Lee Ra tetap mengabaikannya. Setelah merasa sedikit tenang, Lee Ra berjalan menuju pintu, memutar kunci, lalu membukanya.

Kyuhyun menghentikan aksinya, ketika pintu itu terbuka. Menampilkan Lee Ra yang  menatapnya tanpa ekspresi. Wajah sembab akibat menangis, terlihat jelas disana.

Dan saat Kyuhyun ingin mengucapkan sesuatu, Lee Ra justru melenggang pergi dari hadapannya. Wanita itu berjalan ke arah pakaian Kyuhyun yang masih berserakan. Mengambil ponsel pria itu dan terlihat mengetikkan sesuatu.

Masih dengan menggenggam ponsel Kyuhyun, Lee Ra berbalik dan berjalan mendekat. Ia Menyerahkan ponsel Kyuhyun masih dengan ekspresi datar.

"Aku sudah menulis nomor rekeningku. Kau akan membayar berapapun yang ku minta bukan?"

"Ra...," gumam Kyuhyun lirih.

"Wae? Kau keberatan?"

Kyuhyun menggeleng, ia melempar kembali ponselnya pada ranjang. Lalu memegang tangan Lee Ra. "Jangan seperti ini, aku minta maaf." Kyuhyun menatap Lee Ra dengan pandangan bingung sekaligus menyesal. "Aku tahu, kata-kataku salah, aku tidak bermaksud seperti-"

"Tidak bermaksud?" Ekspresi Lee Ra sudah berganti dengan kekecewaan.

"Ya, aku han-"

"Kau tahu, Kyu?" Lagi-lagi Lee Ra memotong ucapan Kyuhyun. "Ucapan yang pertama kali kau lontarkan, adalah isi dari apa yang ada dalam pikirkanmu." Lee Ra memandang Kyuhyun dengan ekspresi tertahan.

"Lagipula, kau memang benar. Aku adalah seorang pelacur. Lebih tepatnya pelacur seorang Cho Kyuhyun. Kita tidak pernah menjalin ikatan. Dan mungkin hanya aku yang terlalu berharap pada hubungan ini." Mata Lee Ra sudah tergenangi air mata kembali. Dengan bergetar, Lee Ra mengangkat tangannya, menunjuk dada Kyuhyun dengan jarinya.

"Terima kasih, karena telah mengingatkan akan posisiku yang sebenarnya. Aku. Hanya. Pelacur. Bagimu." Satu tetes air mata kembali jatuh, saat ia memandang tepat pada mata Kyuhyun.

"Selamat tinggal, Cho Kyuhyun~ssi."

Lee Ra berbalik, berjalan cepat menuju pintu dan keluar. Ia tidak ingin menangis lagi di hadapan Kyuhyun, yang sekarang masih terdiam. Pria itutidak mengejar Lee Ra, karena percuma saja.

Kyuhyun tahu, dirinya sudah melakukan hal yang bodoh. Ia masih menatap pintu, tempat menghilangnya Lee Ra. Kyuhyun mengangkat tangannya dan menyentuh dada yang Lee Ra sentuh.

Mengapa rasanya... sakit? Lee Ra bahkan tidak memukulnya, tapi mengapa dadanya seperti dipukul? Mengapa saat Lee Ra menangis, ada sesuatu yang terasa bergejolak di hatinya?

Masih dengan pandangan kosong, Kyuhyun kembali menurunkan tangannya. Ia berjalan ke atas ranjang untuk mengambil ponsel. Kyuhyun membuka kembali pesan dari Donghae, dan menatap nyalang pada ponselnya.

Emosinya kembali bangkit dan dengan refleks, ia melempar ponsel itu pada dinding kamar. Bukan tanpa alasan, karena pesan itulah dirinya tidak sadar menyakiti Lee Ra. Tak puas hanya dengan membanting ponsel, Kyuhyun meraih lampu yang ada di atas nakas, lalu membantingnya. Ia menjambak rambutnya frustasi dan berteriak dengan keras.

"Sialan!!!"

Lee Donghae:
Kyu, para pelacur itu merengek karena kau tidak datang. 😥

Lee Donghae:
Ah, ya.😏 Aku mendapat informasi, wanitamu itu sudah dijodohkan dengan putra keluarga Choi.

Lee Donghae:
Haruskah aku mengadakan pesta lajang untukmu?


Sebagian part di hapus, jika ingin versi lengkap bisa order PDF nya,

Jika ingin memesan, silahkan hubungi nomor Whattsap di bawah 

089639343936

Harga PDF : 30.000
Isi : 249 halaman

Format pemesanan

Nama:
Akun Gmail:

Pembayaran bisa lewat rekening/Dana


Thank you ❤

Back To You [Kyuhyun] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang