CHAPTER 4 | Almora

13 7 0
                                        

Aku mau bilang

Itu work aku guys, jadi aku udah nulis Almora 26 bagian, pengennya si 10 atau 20 part lagi ending, dan phobia itu ngga aku lanjutin karena aku mau fokus ma Almora , kata dan rasa sempet aku publish cuma aku unpub lagi oke, gausa banyak omong kita ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu work aku guys, jadi aku udah nulis Almora 26 bagian, pengennya si 10 atau 20 part lagi ending, dan phobia itu ngga aku lanjutin karena aku mau fokus ma Almora , kata dan rasa sempet aku publish cuma aku unpub lagi oke, gausa banyak omong kita ke chapter 4 aja yuk 👇

°• c h a p t e r 4 •°

💌💌

Ternyata malam juga paham bagaimana luka yang tersirat di hati

-Almora Syifa Aurelia

❤❤

Malam ini Almora berada di balkon kamarnya ingatannya masih berputar pada kejadian saat olahraga tadi, ingin dia menangis kencang, tapi dia tidak mau memperlihatkan tangisannya kepada semesta, karena semesta pun malam ini mendukung suasana hatinya, semesta juga menangis ditandai dengan hujan yang deras malam ini.

Almora melengkungkan bibirnya, sedikit menariknya ke atas, mengagumi ciptaan Tuhan, entah bagaimana hujan ada, tapi bulan pun juga menemani hujan, bagaimana bisa ? Bulan tidak tertutup awan?

Ingin rasanya Almora terjun dari balkon kamarnya saat itu juga, bukan! Bukan untuk bunuh diri, melainkan untuk menikmati guyuran hujan, dibawah bulan. Dirinya begitu terkesima dengan keindahan malam ini lalu nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan?

Binar matanya seolah mengisyaratkan kepada bulan bahwa aku sangat terhibur dengan suasana malam ini . Setidaknya dirinya bisa sedikit melupakan kejadian saat olahraga tadi, dan sejenak merilex kan pikiran penatnya.

Tubuhnya sangat remuk, tulang-tulang nya seakan mati rasa, begitu juga hatinya yang amat teramat sakit.

"Almora, Almora, seharusnya Lo bersyukur seenggaknya hujan dan bulan, masih ada bersama lo " gumam Almora menyemangati diri sendiri

Tak mau galau lama-lama, Almora masuk ke kamarnya kemudian mengambil gitar kesayangannya, yang dulu gitar itu adalah pemberian ayahnya.

Almora kembali duduk di balkon kamarnya menikmati dinginnya malam dan derasnya hujan.

Almora mulai memetik gitarnya, dan mulai menyanyikan lagu yang baru-baru ini disukainya.

🎼🎼

Lily was a little girl
Afraid of the big, wide world
She grew up within her castle walls
Now and then she tried to run
And then on the night with the setting sun
She went in the woods away
So afraid, all alone

Almora (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang