Bagian 8

1.1K 121 8
                                    

Seharusnya semuanya sudah lebih terkendali. Jungkook sudah dibawa ke ruang kesehatan dan mendapat perawatan meskipun belum sadar setelah hampir setengah jam terus menutup mata. Setidaknya dokter sudah berkata jika dia baik-baik saja dengan diagnosis sesak nafas karena terkunci di ruangan minim oksigen. Tapi karena kabar ini sudah menyebar ke seluruh penjuru sekolah, semuanya menjadi kacau.

Jungkook salah satu yang paling populer di sekolah, jadi wajar jika seluruh warga sekolah heboh dengan kabar ini. Terlebih karena dia pingsan di ruangan yang menjadi bulan-bulanan semua orang. Mungkin mereka sedang berpikir jika hantu yang tinggal di sana sengaja mengganggunya karena dia tampan dan kebetulan datang sendirian. Mungkin itu konyol, sangat.

Saat ini hanya Jimin yang setia menunggu maknae itu bangun karena yang lain tidak bisa keluar begitu saja dari kelas. Bahkan dia juga yang membantu mengeluarkan Jungkook dari ruangan itu. Niatnya memang menyusul karena anak itu tidak kembali juga, tapi harus dikejutkan oleh seorang perempuan yang meminta tolong dengan panik. Mengatakan jika seseorang terkunci di ruangan musik dengan keadaan yang sangat buruk.

Jimin tentu saja tidak bodoh dan langsung tahu jika yang dimaksud adalah Jungkook meski sebesar apapun ia mencoba menolak kenyataan itu. Jadi setelahnya Jimin bergegas berlari menuju ruangan musik dan mendobrak pintu sekuat yang ia bisa. Tapi sudah terlambat karena saat pintu terbuka, Jungkook sudah terkapar mengenaskan dengan mata terpejam sempurna.

Mungkin seharusnya Jimin tidak terlalu panik begitu, apalagi sampai melupakan dua perempuan yang membantunya. Tapi melihat betapa buruk situasi saat itu, rasanya ia bisa memaafkan diri sendiri karena bersikap tidak sopan kepada mereka. Paling tidak nanti dia akan berusaha mencari kedua perempuan itu untuk mengucapkan terima kasih. Bagaimanapun juga sesuatu yang buruk pasti akan terjadi jika mereka tidak membantu.

"Jungkook-ah..."

Bukan Jungkook, tapi Jimin yang menoleh. Tentu saja karena maknae itu bahkan belum bisa mendengar panggilan itu saat kesadarannya masih belum kembali. Itu Taehyung, diikuti empat orang lainnya di belakang. Pias panik dan khawatir terlihat di wajah mereka. Bahkan Seokjin dan Yoongi sampai berpeluh karena mereka pasti datang secepat mungkin mengingat kelas mereka yang terjauh.

"Jimin-ah, apa yang terjadi?" tanya Seokjin masih sembari mengatur nafas yang sedikit terengah. Pandangannya terus beralih dari Jungkook, Jimin, Jungkook, lalu Jimin lagi. Sepanik itu mereka saat tahu Jungkook dalam masalah.

"Aku tidak tahu. Dokter Kang bilang dia tidak bisa bernafas karena terkunci di ruangan minim oksigen. Setidaknya Jungkook akan bangun sebentar lagi. Semoga." ucapan Jimin melirih di akhir.

"Bagaimana bisa terkunci?"

"Penjaga sekolah yang melakukannya karena dia pikir tidak ada orang di dalam. Tidak seorang pun yang ingin masuk ke dalam ruangan musik, jadi dia tidak pikir panjang." Jimin terdiam sebentar, sedang berpikir apakah dia harus melanjutkan penjelasannya dengan mengatakan jika tadi Jungkook mengaku sakit atau tidak. Dia sudah berjanji, tapi... Benar, Jimin tidak bisa mengatakannya. "Kurasa Jungkook berada di sana cukup lama." akhirnya dia hanya mengatakan itu.

"Kalau begitu Jungkook pasti baik-baik saja. Aku panik sekali tadi." ujar Namjoon sembari menyandarkan tubuhnya ke dinding, menghela nafas lega karena ternyata ini tidak separah yang ia bayangkan.

"Semoga begitu."

"Sudah berapa lama dia tidak sadar?"

Secret Melody : Euphoria [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang