Bagian 9

1.1K 115 13
                                    

Tidak banyak yang terjadi hari itu. Jimin dan Jungkook pada akhirnya tidak mengikuti kelas selanjutnya dan tetap berada di ruangan kesehatan hingga jam sekolah berakhir. Sebenarnya Jungkook bangun lima belas menit setelah Taehyung dan yang lainnya pergi. Dia juga sudah berusaha membujuk Jimin untuk pergi ke kelas saja. Tapi laki-laki yang lebih tua darinya itu tidak bergerak sama sekali dari sana. Katanya Jungkook masih harus diawasi karena bisa saja hal buruk terjadi. Padahal itu jelas-jelas hanya pernyataan yang dikarang olehnya.

Taehyung dan yang lainnya juga datang lagi saat jam istirahat kedua. Tentu saja Jungkook sempat dituntut untuk siap dengan berbagai penjelasan tentang kejadian yang menimpanya. Tapi Yoongi mengatakan jika sebaiknya mereka tidak banyak bertanya dan membiarkan Jungkook beristirahat. Meskipun maknae itu tidak senang karena diperlakukan seperti manusia lemah yang perlu dikasihani, tapi kali ini dia berterimakasih kepada hyung-nya itu.

Setelah menghabiskan waktu hampir tiga jam penuh di ruang kesehatan, mereka berdua akhirnya bisa pergi setelah bel sekolah berbunyi, menyudahi kegiatan di dalam sekolah begitu saja. Awalnya mereka berencana untuk pergi ke kelas demi mengambil tas dan barang milik masing-masing yang masih berada di sana, tapi urung saat Seokjin dan Yoongi datang dengan barang-barang milik mereka yang kemudian disusul oleh Hoseok, Namjoon, dan Taehyung. Dan begitulah, akhirnya mereka memilih untuk mengantar Jungkook pulang. Sekaligus menemani maknae itu sampai kakaknya pulang. Jikapun Junghyun terlalu sibuk untuk pulang, mereka akan dengan senang hati menginap di sana.

"Ingin membeli sesuatu dulu?" tanya Seokjin sembari menjalankan mobilnya keluar dari area sekolah. Bukan tanpa alasan dia bertanya seperti itu. Karena mereka pasti akan lama berada di rumah Jungkook, jadi mungkin akan lebih baik jika membeli beberapa snack.

"Hyung yang bayar." celetuk Jimin sembari membantu Jungkook memasang sabuk pengaman. Sementara Namjoon yang duduk di sebelah Seokjin hanya diam. Dia akan mengikuti keputusan mereka nantinya.

Seokjin mendesis pelan, merutuki Jimin yang dengan seenak hati menjadikannya kantong uang. "Oke, aku yang bayar. Katakan kepada Yoongi, berhenti di minimarket depan."

Dengan semangat Jimin mengangkat tangan lalu meletakkannya di depan kepala, memberi gestur hormat secara tidak sadar. Kemudian ia segera menelepon Taehyung yang berada di mobil yang sama dengan Hoseok dan Yoongi untuk memberitahukan perintah dari si hyung tertua.

"Kita akan membeli apa, hyung?" tanya Jimin sembari mematikan telepon setelah Taehyung mengiyakan di ujung sana. Dia mengembalikan ponselnya ke dalam saku pakaian lalu memandang Seokjin yang masih sibuk mengemudi.

Berpikir sejenak, Seokjin terdiam meskipun pandangannya masih sibuk menganalisis jalanan. Sebenarnya dia juga tidak tahu harus membeli apa. Tidak ada makanan yang ia inginkan saat ini. Justru dia berencana membeli makanan karena tahu jika mereka tidak akan bisa diam jika mulutnya tidak disumpal. "Hmm? Kau menginginkan sesuatu, Koo?" tanyanya kepada Jungkook.

"Aku tidak tahu. Terserah hyung saja."

Helaan nafas pelan menjadi respon atas jawaban Jungkook itu. Kalau begini Seokjin juga bingung. "Kita lihat saja nanti. Ku serahkan pilihan kepada kalian." ujarnya kemudian.

"Jangan menyesal jika kau menjadi miskin setelah ini, hyung." celetuk Jimin tanpa beban.

"Ya! Apa-apaan itu?"

Jimin tertawa kecil, menepuk pundak Jungkook berkali-kali hingga membuat maknae itu ikut tertawa. Entah terpaksa atau tidak. Sementara Seokjin hanya mendengus kesal meskipun kemudian ikut tersenyum. Total mengabaikan Namjoon yang hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan mereka.

Mereka berhenti di supermarket yang paling dekat dengan rumah Jungkook. Berdiskusi sebentar sebelum akhirnya meninggalkan Yoongi dan Jungkook di mobil karena maknae itu memilih tidak ikut turun untuk membeli sesuatu. Jadi karena Yoongi juga sedang malas dan dalam mode mengantuk, jadi ia merasa lebih baik menemani Jungkook saja.

Secret Melody : Euphoria [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang