Chapter 4 - Edited

792 149 46
                                    

Note from Zyzy :

Selama ini Zyzy gak mau pasang rule tapi sepertinya memang harus pasang rule untuk menghindari bad mood.

Rule simpel cuma 1, yaitu :

Gak terima komentar yang pake capslock. Alasannya :

1. Terkesan keras dan memaksakan kehendak.
2. Setahu Zyzy, etika tulisan jika dengan capslock itu menandakan sedang emosi negatif dan itu gak enak di baca.

Jujur kalian minta next chap, Zyzy masih tanggapin dengan sopan atau with joking. Butttt kalau baca komentar pake capslock itu membuat Zyzy merasa dipaksa and bikin bad mood. So demi kenyamanan bersama, mohon ikuti rule ini.

Jika masih ada yang melanggar, mohon maaf akun anda akan zyzy blok.

Ini bukan menyindir siapa pun, hanya minta kesadaran diri masing-masing.

Zyzy bukan penulis profesional, hanya seseorang yang suka menulis tentang peraya. Zyzy menghargai kalian para pembaca peraya, jadi mohon kalian menghargai Zyzy juga.

Jadwal up FF ini diusahakan setiap pagi hari Selasa dan Jumat.

Thanks all.

Lets enjoy reading...

Arthit terbujur lemas diatas tempat tidurnya, matanya lelah tak ingin terbuka sedikit pun. Hari ini adalah hari yang panjang dan sangat melelahkan bagi Arthit, ia harus menekan emosinya supaya ia tak cepat terkena penyakit darah tinggi. Dan semua ini karena pangeran busuk itu.

Andai aku bisa pulang...

Sebenarnya apa yang terjadi sama Arthit ? Yuk kita flashbcak dulu...

#Saat bangun..

"My Lady... my Lady... sudah waktunya bangun.." dua orang pelayan wanita kerajaan berdiri sambil memanggil lembut di samping tempat tidur Arthit. Arthit, orang yang paling susah bangun pagi tak akan mendengar panggilan lembut seperti itu. Mungkin bunyi terompet baru bisa.

"Bagaimana ini ?" Tanya salah satu pelayan wanita itu cemas. Mereka bisa di marahi jika My Lady belum bangun saat jam makan pagi.

"Panggil sekali lagi lebih keras." Ujar pelayan wanita lainnya.

"My Lady..  My Lady..." Arthit masih tak bergeming. Seseorang memasuki kamar Arthit.

"Salam Pangeran." Pelayan itu menunduk memberi hormat.

"My Lady belum bangun ?" Kedua pelayan itu menangguk.

"Sudah kalian panggil ?" Kedua pelayan itu mengangguk sekali lagi.

"Kalian siapan baju My Lady, aku akan membangunkannya." Kedua pelayan itu pergi menuruti perintah sang pangeran.

"Arthit.. Arthit..." panggil pangeran Kongpop sambil menguncang pelan lengan Arthit.

[Hm...]

Tak ada perubahan dari Arthit.

"Arthit, jika tak bangun nanti aku kasih tikus nih." Ancam pangeran namun tidak berefek pada Arthit.

"Tee-Rak.. bangun... kalau gak bangun, aku cium nih.." bisik Kongpop pas di telinga Arthit.

"HENTIKAN! FUCK FUCKING BASTARD! " Teriak Arthit segera bangkit dengan menendang selimutnya.

"Pagi Tee-rak..." pangeran memberi senyum manis di pagi hari.

"SIAPA YANG KAU PANGGIL TEE-RAK HAH!!" Arthit memukul pangeran dengan bantal guling, pangeran juga tak terima di pukul seperti itu. Terjadilah perang bantal dianatara mereka berdua.

14. STORY KEEPER ( BAHASA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang