🍁🍁🍁
세브란스 병원 (Severance Hospital)
Seoul, Korea Selatan.
Saat ini Dokter sedang memeriksa keadaan Minha di dalam ruangan sementara Daniel cemas menunggu di luar dan berharap wanita itu baik-baik saja. Ia juga sudah menelepon Minhye untuk memberitahu keadaan Minha saat ini.
"Daniel! "
Pria itu menoleh saat seseorang memanggilnya. Itu suara Minhye, ia dan Ayah nya mendekat ke arah Daniel.
"Bagaimana keadaan Minha? Kenapa dia bisa jatuh ke sungai han? " tanya Minhye khawatir.
"Maaf, Hye. Aku tidak sengaja membuat Minha kecebur ke dalam sungai han, seseorang menyenggol ku hingga aku terdorong ke depan dan——"
"Sudah ku katakan, bukan?! Jaga Minha baik-baik, dia itu berbeda. Dia juga tidak bisa berenang. Aku yakin dia pasti membencimu sekarang, ah kau memberikan kesan buruk di pertemuan pertama kalian." Minhye merasa kesal pada Daniel karena tidak bisa menjaga Minha.
Padahal seluruh pakaian pria itu basah karena menolong Minha. Dan sekarang ia malah dimarahi oleh Minhye.
"Kenapa kau marah padanya, Hye? Coba kau lihat, semua pakaian nya basah. Dia menolong adikmu, seharusnya kau berterimakasih padanya. Kalau bukan karenanya, mungkin kita sudah kehilangan Minha." ucap Jaehan memberi pengertian pada Minhye bahwa Daniel tidak bersalah dalam hal ini, dia tidak sengaja.
Minhye menghembuskan nafasnya. "Maafkan aku Daniel. Aku... Aku hanya panik dan takut kehilangan Minha, maafkan aku." ucapnya merasa bersalah.
Daniel tersenyum tipis. "Aku mengerti kau sedang panik dan khawatir pada Minha. Aku juga minta maaf karena tidak bisa menjaganya dengan baik."
Jaehan menepuk bahu Daniel pelan. "Terimakasih sudah menolong Minha." lalu Jaehan menyodorkan paper bag ke Daniel, "Cepat ganti pakaianmu, kau bisa masuk angin karena memakai pakaian basah. Aku membelikan pakaian ini untukmu saat di perjalanan menuju ke sini, anggap saja ini sebagai bentuk tanda terimakasih ku padamu karena telah menolong Minha."
Daniel menerima paper bag berisi pakaian itu. "Terimakasih Ahjussi." ucapnya sembari tersenyum.
Jaehan mengangguk. "Ke toilet dan cepat ganti pakaianmu."
Pria itu membungkukkan sedikit badannya pada Jaehan sebelum pergi untuk mencari toilet. Tak lama setelah kepergian Daniel, pintu ruangan terbuka menampilkan sosok pria ber-jas putih panjang.
"Keadaan Minha bagaimana? " Jaehan sangat khawatir pada putri bungsu nya itu.
"Ahjussi tidak perlu khawatir, aku sudah berikan obat antihistamin lewat suntikan untuk meredakan gejala-gejala yang muncul di seluruh tubuh Minha karena ia terlalu banyak meminum air sungai han. Tubuhnya juga sudah dikeringkan dan setelah 30 menit ruam kemerahan di tubuhnya akan hilang." jelas Dokter ber-nametag Byun Baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Erstwhile
Fanfiction(SUDAH TAMAT) Hujan merupakan sebuah anugerah yang diturunkan oleh Tuhan sehingga banyak yang mengharapkan kedatangannya, akan tetapi ada juga yang membenci hujan dia adalah Ahn Minha. Tidak, wanita itu bukan membenci hujan, lebih tepatnya menghinda...