🍁🍁🍁
Cukup lama Minha menunggu orang itu di Seoul Forest, duduk di sebuah bangku yang tersedia. Sebenarnya Minha sedikit jengkel tapi ia berusaha sabar karena akan mendapatkan informasi tentang kakaknya, yang menghilang hampir satu bulan.
"Sudah lama menunggu?"
Minha menarik napas dalam. "Iya tapi tidak apa, cepat katakan di mana Eonni-ku?"
Orang itu duduk di sebelah Minha. "Aku yakin kau tidak akan percaya dengan kata-kataku."
Sontak Minha menoleh. "Maksudnya?"
"Coba kau lihat di atas sana, ada apa?"
"Langit," jawab Minha sembari mendongak ke atas.
"Benar tapi tak hanya langit, ada Appa dan juga Eonni-mu."
"Apa yang kau bicarakan?" Nada suara Minha meninggi, jelas sekali bahwa dirinya tengah marah.
"Mereka berdua sudah meninggal."
"Bohong! Appa memang sudah meninggal tapi tidak dengan Minhye Eonni. Jangan asal bicara!"
"Aku berkata yang sebenarnya, sebuah fakta. Eonni-mu sudah tiada," jelas orang di samping Minha, ia geram karena Minha tidak mempercayai dirinya yang berkata sejujur-jujurnya.
"Sebaiknya kau masuk agensi saja, menjadi aktor. Bakat aktingmu sangat bagus."
Pria itu mencengkeram pergelangan tangan Minha. "Aku tidak berbohong. Dengar wanita bodoh, seharusnya kau bersyukur karena aku memberitahumu yang sebenarnya. Aku masih punya banyak kebenaran yang tidak kau ketahui, ikut aku." Ia menarik tangan Minha secara paksa.
Menyuruh Minha masuk lalu segera pria tersebut menjalankan mobilnya.
"Kau mau bawa aku ke mana?" Minha panik.
"Kita mengobrol di mobil, lebih aman. Tak ada yang mendengar. Tenanglah, aku berniat membantumu."
"Membantuku? Memangnya aku kenapa?"
"Kau dalam bahaya, orang yang sekarang menjadi suamimu itu tidak sebaik yang kau kira. Suamimu sudah merebut seseorang yang paling istimewa bagiku, baiklah aku akan menjelaskan secara detail. Tolong dengarkan baik-baik dan jangan menyela, kumohon percayalah padaku." Kemudian Taehyung menginjak pedal gas mobil ketika lampu sudah berubah menjadi berwarna hijau.
"Bicaralah, aku akan mendengarkanmu." Minha mencoba memberi kesempatan, tidak ada salahnya mendengarkan ucapan pria itu.
"Aku Kim Taehyung, aku juga tahu namamu. Dan Daniel bukanlah pria yang baik, diam-diam dia itu berbahaya. Di dalam dirinya ada dendam terhadap Appa-mu, kau pikir Appa-mu meninggal murni karena kecelakaan? Tidak, Ha. Rem mobilnya di sabotase oleh orang suruhan Daniel, suami yang sangat kau cintai adalah orang yang membunuh Minhye. Eonni-mu mengetahui busuknya Daniel tapi sebelum bisa memberitahumu yang sebenarnya, dia terbunuh di rumahnya."
Minha menggenggam erat seat belt, sungguh ini sulit di percaya. Tapi melihat wajah serius Taehyung dan matanya memancarkan kejujuran, sebaiknya Minha jangan dulu mencap Daniel sebagai pria baik.
"Kau tahu? Apa yang dilakukan Daniel setelah menusuk Eonni-mu berkali-kali dengan pisau? Dia membakar jasadnya di hutan lalu membersihkan darah Eonni-mu di lantai seolah tak pernah terjadi pembunuhan di kamar tersebut."
Napas Minha terasa sesak, bagaimana bisa Daniel setega itu pada kakaknya?
"Sebenarnya Eonni-mu dan Daniel adalah sepasang kekasih tetapi dia malah memberikan Daniel padamu, dia pikir Daniel pria yang baik dan layak untuk adiknya yang polos. Nyatanya pria itu adalah iblis."
KAMU SEDANG MEMBACA
Erstwhile
Fanfiction(SUDAH TAMAT) Hujan merupakan sebuah anugerah yang diturunkan oleh Tuhan sehingga banyak yang mengharapkan kedatangannya, akan tetapi ada juga yang membenci hujan dia adalah Ahn Minha. Tidak, wanita itu bukan membenci hujan, lebih tepatnya menghinda...