🍁🍁🍁
Daniel membantu Minha mengambil posisi duduk, ia berada di salah satu Rumah Sakit yang ada di London. Setelah Daniel berhasil menemukan Minha, pria itu langsung membawa Minha ke Rumah Sakit terdekat ketika melihat alerginya kambuh.
Awalnya Daniel sempat kebingungan melihat bibir Minha membengkak, rambutnya acak-acakan dan ada banyak kissmark di leher wanita tersebut. Pikiran negatif mulai muncul, ingin bertanya tetapi kondisi kurang tepat. Lebih baik menyembuhkan alergi Minha terlebih dahulu.
Daniel bertemu dengan Minha saat wanita itu tengah duduk di sebuah halte sendirian, ia menyuruh sopir taksi untuk berhenti. Keluar dari taksi dan Minha langsung memeluknya erat.
"Apa yang terjadi, Ha?" Daniel sudah tidak bisa menahan pertanyaan ini untuk tak keluar dari mulutnya.
Minha hanya menatap lurus ke depan, terdiam, melamun dan tidak bersuara. Kejadian yang menimpa dirinya, waktu ia diperkosa masih membekas dalam ingatannya. Orang itu memperkosanya di rumah kosong.
Daniel menghela napas pelan, "Kalau kau tidak mau bercerita. Baiklah, biar aku tebak. Melihat penampilanmu semalam, aku bisa menyimpulkan bahwa kau baru saja habis diperkosa. Kissmark di lehermu sebagai buktinya, tapi aku ingin mendengar suaramu dan tolong katakan tebakanku itu salah, jawab Ha. Jangan diam saja."
Mata Minha berkaca-kaca, merasa tak pantas menjadi istri Daniel lagi.
"Jangan menangis, Ha. Nanti alergimu kambuh lagi, kau ingin terus-terusan berada di rumah sakit ini? Hm? Tidak mau pulang ke Korea?"
"Ka—kau benar, se—semalam aku diperkosa," ucap Minha pelan namun masih bisa di dengar oleh Daniel.
Rahang Daniel mengeras, kedua tangannya terkepal di bawah sana.
"Siapa yang melakukannya? Katakan siapa?!" Nada bicara Daniel meninggi, mendadak Minha jadi takut.
"A—aku tidak tahu," jawab Minha dengan tangan yang gemetar.
Daniel memejamkan matanya sebentar, mengontrol emosinya. Ia tidak ingin membuat Minha ketakutan apalagi mengingat kejadian mengerikan semalam.
"Tolong jelaskan semuanya padaku, Ha. Bagaimana bisa sampai kau diperkosa, bukankah aku sudah menyuruhmu untuk menunggu tapi kenapa kau malah pergi dari big ben?"
"Ada seorang laki-laki yang menghampiriku dan mengatakan bahwa kau menyuruhku ke kedai ice cream, dia meminta agar aku mengikutinya——"
"Dan kau mau?" potong Daniel tak habis pikir.
Minha menahan air matanya supaya tidak keluar. "Maaf," lirihnya menyesal.
"Apa dia yang memperkosamu?"
"Aku tidak tahu. Setelah mengantarku di gang kecil, dia berlari meninggalkanku. Sebelum pergi, dia menunjuk gang itu seolah berkata kedai ice cream-nya ada di sana. Tapi bisa saja bukan dia yang memperkosaku."
"Kenapa kau sangat yakin?"
"Entahlah. Tapi dia menyebut namamu, dia pasti mengenalmu dan tahu aku adalah istrimu."
Terjadi hening sesaat hingga Daniel membuka suaranya. "Itu artinya dia adalah orang Korea. Yang membawamu ke gang kecil itu bukan orang asli di sini, cepatlah sembuh agar kita bisa pulang ke Korea dan menangkap orang itu. Lalu bertanya siapa yang menyuruhnya jika memang pria itu hanya orang suruhan, bukan yang memperkosamu. Apa kau masih ingat wajah pria yang membawamu ke gang kecil tersebut?"
Dengan cepat Minha mengangguk, tentu saja ia masih mengingat wajah orang yang sudah menipunya. Bilangnya mau diantar ke kedai ice cream tetapi justru di bawa ke gang kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Erstwhile
Fanfiction(SUDAH TAMAT) Hujan merupakan sebuah anugerah yang diturunkan oleh Tuhan sehingga banyak yang mengharapkan kedatangannya, akan tetapi ada juga yang membenci hujan dia adalah Ahn Minha. Tidak, wanita itu bukan membenci hujan, lebih tepatnya menghinda...