04. Kita Baikan Nih?

78 10 0
                                    

Author pov

Pagi itu keluarga Dirgantara sedang melakukan sarapan. Namun ada satu orang yang tidak menghadiri sarapan itu,Leoni. Ya,Leoni memang tidak bisa makan pagi,tetapi biasanya ia ikut sarapan walaupun hanya minum susu. Kebetulan pagi ini Leoni memang belum bangun.

"Bang,bangunin adek kamu sana!"perintah Fiza.

"Males ma,susah bangunin dia."tolak Leon yang lebih memilih menyantap makanannya.

"Tumben,lagi marahan bang?"tanya Imanuel yang baru saja pulang dari Liverpool karena mengurus bisnisnya.

"Biasalah pa,,nggak seru antara kakak-adek kalok nggak pake begituan."jawab Leon disertasi senyum kecutnya.

"Yaudah,biar papa aja yang bangunin dia."kata Imanuel sambil beranjak ke kamar putri tomboynya itu. Sampainya di kamar putrinya Imanuel berdecak kesal. Selau saja putrinya itu kalau tidur kasurnya berantakan.

"Sayang,bangun yuk! Udah setengah tujuh ini."Imanuel membangunkan Leoni dengan lembut. Namun tak ada pergerakan sedikitpun dari putrinya itu. Akhirnya ia menggunakan cara andalan untuk membangunkan Leoni. Dengan cara memercikkan air ke wajah Leoni. Tidur Leoni mulai terganggu akan hal itu.

"Ck! Apaan sih bang?"ucap Leoni yang masih memejamkan matanya.

"Kamu pikir saya abang kamu hah?!" Imanuel mulai kesal lalu melipat tangannya di dada bidangnya. Leonipun membuka matanya perlahan,menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya. Ia terkejut oleh sosok yang ada di hadapannya.

"Yaampunn,,papah!"Leoni langsung menghambur ke pelukan papanya. Ia sangat merindukan papanya yang selama dua pekan terakhir ini pergi ke Liverpool untuk urusan bisnis.

"Papa kapan sampeknya? Gimana kabarnya pah? Papa kangen aku ngak? Oh iya,papa nggak lupa bawain aku oleh-oleh kan?"tanya Leoni antusias.

"Satu-satu dong nanyanya,kan papa jadi bingung jawabnya."

"Hehe ya maaf pa,abis papa pulang nggak ngabarin."kata Leoni sambil menampilkan cengiran khasnya.

"Papa sampeknya tadi habis subuh,kabar papa baik-baik aja kok,papa kangen banget sama kamu,dan pastinya papa bawa oleh-oleh dong buat kamu,papa pulang nggak ngabarin itu sengaja biar jadi kejutan."jawab Imanuel panjang-lebar.

"Wahhh,,mana pah oleh-olehnya?"tanya Leoni penasaran sekaligus excited.

"Sekarang kamu mandi dulu terus siap-siap ke sekolah,15 menit lagi masuk lho. Abang kamu juga udah nunggu kamu. Terus oleh-olehnya nanti habis pulang sekolah!"perintah Imanuel.

"Yaudah deh pah."kata Leoni pasrah.

***


"Wah telat kita bang."gumam Leoni

"Ya iyalah,lo aja lama amat tadi."balas Leon dengan kesal.

"Panjat tembok belakang ae bang,motor kita titipin warung mbok Ijah ae."

"Yakin lo Ni?"tanya Leon sedikit ragu.

"Yakin lah bang,kenapa? Lo takut bang?"

"Ya kagaklah."

"Bisa kagak bang?"tanya Leoni saat Leon mulai memanjat.

"Ya bisalah." "Yaudah yok kelas!"ajak Leon. Si kembar berjalan melewati koridor sekolah. Tiba-tiba ada tangan yang menjewer telinga kanan Leon dan telinga kiri Leoni dari belakang.

"Bagus ya,kalian telat."kata bu Reta sang guru BP.

"Hehe,iya bu. Biasa kesiangan"jawab si kembar bersamaan dengan cengiran khas mereka masing-masing.

"Kalian saya jemur di lapangan basket sampai istirahat."perinrah bu Reta.

"Tapi bu masak kita dijemur,kita kan bukan pakaian."Leoni mencoba bernegosiasi.

"Nggak ada tapi tapian,cepat!"gertak bu Reta.

"Sial,panas juga ya bang."umpat Leoni.

"Ya lo sih,kalok bangun siang mulu."Leon mendengus kesal.

"Bang lo bawa kaca mata item kagak?"tanyanya pada Leon.

"Bawa,emang nape Ni?"tanya Leon kebingungan.

"Kitakan disuruh berjemur nih bang,gimana kalok kita pakek kacamata item,biar kagak silau."ajak Leoni cengengesan.

"Bagus juga ide lo,hayoklah!"ajakan Leoni disetujui oleh abangnya. Mereka menggambil kacamata hitam ditas masing-masing lalu mengenakkannya dan kembali melaksanakan hukumannya. Disela-sela mereka berjemur sesekali mereka bercanda ria dan tertawa bahagia.

"Bang,gue mau minta maaf sama lo soal yang kemaren. Gue tau bang gue salah,maafin gue."kata-kata itu lolos dari mulut Leoni dengan nada penuh penyesalan.

"Nggak salah ini? Seorang Leoni Venus Dirgantara yang gengsinya ngelebihi langit ke-7 minta maaf sama gue?"kata Leon terkejut.

"Iya bang,nggak usah ngajak ribut napa."ucap Leoni.

"Iya adekku sayang,gue udah maafin lo kok,gue juga minta maaf ya sama lo,kalok kemaren gue bikin lo kesel,gue nggak bermaksud bikin lo kesel kok."kata-kata Leon hanya dibalas anggukan oleh Leoni.

"Najis lo bang! Btw thanks ya"

"Yoi!"

***

"Mesti kalian tadi telatkan?"tebak Zidan saat pulang sekolah.

"Heem,gara-gara tuh bangunnya siang."jawab Leon.

"Elah bang kok salahin gue sih."gumam Leoni.

"Btw,jangan lupa besok dateng ke ultah gue,dan lo Le lo harus dandan sefeminim mungkin oke."pinta Zidan.

"Ah gue kagak mau dandan!"Leoni menolak mentah-mentah.

"Please Le,gue mohon. Disweet seventeen gue aja. Gue traktir lo di kantin selama seminggu deh."Zidan memohon pada Leoni.

"Sebulan gue mau."kata Leoni sambil melipat tangannya didada.

"Yah lama amat Le."

"Yaudah kalo nggak mau."

"Yaudah deh Le,iya iya sebulan."

"Bukannya lo mau post ya?"tanya Zidan pada Leoni,karena kemarin Leoni bikang dia akan post foto.

"Ntar aja,males kalok sekarang."

"Yaudah,mall kuy! Cari baju cewek buat lo. Baju lo cowok semua kan."ajak Zidan lalu mengejeknya.

"Kuylah!"jawab Leoni.

"Gue nggak ikut ya,ada janji sama Rico-teman sekelas mereka- mau main."-Leon

"Yaudah,gue sama Leoni aja."-Zidan


Tbc.

Cewek TomboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang