01. Cowok itu?

266 9 0
                                    

Tiinn tinnn...
"Woy pakek motor ati-ati donk!"

"Gue sumpahin nabrak tiang listrik lu!"

"Tu bocah kerasukan apa sih?!"
Ya,itulah sebagian sumpah serapah yang diberikan kepada pemuda yang melintasi jalan dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan.

"Eh le!Ati-ati napa lu?" pinta sang kakak.

"Emang lu mau kita telat? Kan tadi lu yang minta jangan telat,lo gimana sih?" Leoni tak mengabulkan permintaan kakaknya.

Sesampainya di sekolah, Leoni memarkirkan motor sportnya di parkiran. Saat si kembar berjalan menuju kelas,mereka melihat Andro sedang membully seorang murid.

"Eh Le, sape tu? Kayak baru liat gue." Tanya Leon.

"Lah kagak tau juga bang, murid baru kalik." Jawab Leoni acuh.

"Tapi kok kayak familiar ya Le?"

"Yaudah bang samperin yok, daripada lo mati penasaran."

"Ah elo mah gitu Le."

Mereka sampai di lapangan basket dan segera menghampiri Andro.
"Woy Ndro! Lepasin dia gak?!" teriak Leoni.

"Gak mau! Orang dia yang salah juga."

"A .. aku kan nggak sengaja. La .. lagipula aku juga udah minta maaf." Ucapnya sambil terisak.

"Lepasin gak Ndro?!" bentak Leoni.

"Yaampun iya iya Leoni sayang."

"Sayang sayang, sayang pala lo kentang."

"Udah sono nggak usah ganguin adek gue," usir Leon.

"Yaudah yuk Len,cabut!" ajak Andro.
Setelah Andro dan Galen pergi, Leon dan Leoni beranjak dari lapangan basket menuju kelas karena bel akan berbunyi. Tiba-tiba Leoni dipeluk dari belakang. Dia terkejut dan tak bisa berkata-kata.

"Makasih Venus," ucapnya pelan.

"Woy lepasin adek gue gak lo!" teriak Leon yang melihat adik kembarnya dipeluk.

"Eh ma .. af." ucapnya kikuk.

"Siapa sih lo? Main peluk-peluk gue aja, kenal ae enggak! Oh ya, panggilan gue itu Leoni bukan Venus!" tegas Leoni. Seingatnya hanya orang dekat saja yang memanggilnya Venus.

"Venus nggak inget Evan?" tanya laki-laki bernama Evan dengan nada kecewa.

"Cabut ae yuk bang!" ajak Leoni menyeret Leon yang masih bingung.

Sesampainya di kelas,ternyata sudah ada guru yang mengajar. Karena memang bel sudah berbunyi beberapa saat lalu. Tanpa permisi si kembar masuk kedalam kelas dengan santai.
"Leon dan Leoni kenapa kalian telat?" tanya guru saat melihat mereka masuk kelas.

"Semalem kita abis begadang Liverpool bu." jawab Leoni santai. Karena memang benar mereka berdua bangun kesiangan karena malamnya mereka begadang untuk menonton tim kesayangan mereka bertanding.

"Yasudah, kalian cepat ke tempat duduk kalian!" perintah Bu Ferry guru fisika.

Mereka menuju tempat duduk masing-masing. Leon duduk di deretan pojok nomer dua dari belakang bersama Zidan. Sedangkan Leoni duduk di kursi pojok deretan belakang sendiri tanpa teman sebangku. Tiba-tiba terdengar ketukan pintu.

"Silahkan masuk!" perintah Bu Ferry.

"Permisi bu saya murid baru, kata Pak Dendi-kepala sekokah- saya masuk di kelas ini."

"Oh ya, silahkan masuk."

"Anak-anak, ini ada teman baru di kelas kalian. Silahkan perkenalkan dirimu!"

"Hi guys! Nama aku Evan Raihan Galaxy. Kalian bisa panggil aku Evan. Evan pindahan dari Madrid." Lelaki itu memperkenalkan dirinya dan membuat si kembar tercengang.

"Baiklah Evan, kamu duduk di samping Leoni!"


***

"Kalian beneran kenal sama si Evan?" tanya Zidan sedikit penasaran.

"Iya temen kecil dulu," jawab Leoni cuek.

"Kenapa si kayaknya kepo banget sama si Evan?" tanya Leon pada Zidan.

"Ya nggak papa nanya aja. Eh disana ada ribut-ribut apa sih?"

"Mana gue tau, kan gue disini sama lo." Jawab Leoni sambil menyantap makanannya.

"Samperin yuk!" ajak Leon antusias. Kemudian mereka menerobos kerumunan itu. Ternyata disana ada Evan yang sedang menahan tangis karena dipukuli oleh Andro.

Ck! Nggak brubah-brubah tu anak. Masih aja cildish. Batin Leoni

"Brenti woy!" teriak Leoni pada Andro.

"Apa lagi sih Le? Tadi pagi kamu minta sama aku buat lepasin ni anak, sekarang kamu juga gitu?" tanya Andro dengan kening yang dikerutkan.

"Venus?" Evan terkejut dan berhenti terisak.

"Lepasin gak Ndro?!" teriak Leoni

"Nggak ah!" balas Andro dengan menampilkan senyumannya.

"Emang bener-bener lu ya!" teriak Leoni lalu melayangkan bogeman kerasnya ke tulang pipi Andro. Lalu Leoni menyeret Evan pergi dari kerumunan itu dengan diikuti Leon dan Zidan. Leoni mengobati luka Evan di UKS.

"Venus makasih lagi ya," ucap Evan dengan antusias dan senyum manisnya.

"Lo dari dulu nggak berubah Van," kata Leoni sambil meninggalkan Evan.


TBC

Cewek TomboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang