12.Samudra Day's

42 5 0
                                    

Siang ini matahari sangat terik saat Leoni dan anak -anak badung Samudra melesat menuju tempat bentrok. Akhirnya si kembar sepakat untuk mengikuti tauran itu dengan perjanjian nggak ada yang boleh keceplosan bilang ke mama mereka.

Flashback on
Saat Leoni merebahkan tubuhnya di kasurnya tiba-tiba Leon masuk tanpa permisi. Leonpun duduk di tepi ranjang Leoni.

"Besok gimana Le jadinya?" tanya Leon mengenai tauran antara SMA Samudra dengan rival mereka.

"Udahlah ikut aja bang. Kasihan anak-anak ntar kewalahan."

"Kan ada Zidan Le." Leon mulai mengajukan alasannya.

"Zidan nggak bisa diandelin bang. Biasanya kalo kita nggak maju dia belum tentu mau." Jawab Leoni.

"Iya juga sih." yak Leonpun semakin bimbang pemirsah.

"Udah deh bang, yang penting diantara kita nggak ada yang keceplosan bilang ke mama soal tauran ini."

"Yaudah deh. Tapi lo jangan keceplosan okey." Kata Leon sambil mengangkat kedua jempolnya.

"Bukannya situ yang mulutnya ember," ucap Leoni sambil menatap jengah kembarannya.

"Eh iya ya sori deh."

Flashback off

"Gimana semua, udah siap kan?" tanya Leoni pada anak-anak Samudra.

"Siap!" jawab mereka serempak.

"Ini motor di sini aman?" Leon yang bertanya saat ini.

"Aman Le, nggak mungkin kena sabotase dah. Ada yang jaga 2 orang kok." Jawab Andro.

"Oke sip."

"Alat-alat udah?" kali ini Dzaky yang bertanya. Dazky itu anak kelas XII yang dirumorkan pernah dekat dengan Leoni. Anak-anak Samudra menjawab dengan mengangkat alat mereka.

"Itu botol isi apa Ra?" tanya Zidan pada Gara yang mengangkat botol berisi air keruh.

"Ini aer comberan," jawaban Gara membuat tawa anak Samudra meledak.

"Kocak! Lu mau minumin ke mereka nyet?" pertanyaan Leoni dijawab oleh anggukan Gara.

"Tuh mereka dateng Le," kata Leon saat gerombolan anak Antariksa mendekat ke arah mereka.

"Eh Leoni, udah mulai aktif lagi ya." Kata Rafa sang leader Antariksa dibuat buat manis. Andro yang melihat hal itu sudah merasa jijik pada Rafa apalagi Leon.

"Nggak usah kebanyakan basa-basi lo!" teriak Leoni dengan smirk jahatnya.

"Jangan galak-galak donk Le. Cantik-cantik kok galak sih." Goda Rafa.

"Rese lo! Serangg!!"

Pertempuran hebat antara keduanya sudah terjadi. Banyak terjadi aksi baku hantam antara kedua kubu. Beberapa anak Samudra telah berhasil melumpuhkan sebagian anak Antariksa. Sang leader Samudra yaitu Leoni berhadapan dengan Rafa, leader dari Antariksa.

Terjadi baku hantam yang hebat antara keduanya. Rafa sudah mulai lemah hingga akhirnya Leoni dapat menaklukan Rafa. Namun naas, ia tak sadar dari belakang ada salah satu anak Antariksa mengacungkan clurit ke lengan Leoni namun luka yang dialami Leoni hanya sebagian. Erangan keras Andro terdengar saat clurit tajam itu menggores lengannya.

Saat mengetahui lengan Leoni tergores clurit anak Antariksa, Andro langsung berlari menyelamatkan Leoni dari luka yang lebih berisiko hingga akhirnya Andro lah yang mengalami luka lebar dan dalam.

Pertarungan masih tetap berjalan, namun beberapa anak Samudra langsung membawa Leoni dan Andro ke rumah sakit. Leon hendak menyusul Leoni namun pergerakannya tertahan saat Rafa menyerangnya. Leon menyerang Rafa membabi buta. Dia tak terima adik kembarnya menerima luka yang cukup dalam karena lelaki ini.

***

"Leoni, lo nggak apa-apa?" tanya Leon super panik saat Leoni mulai sadar dari pingsannya.

"Gue nggak papa bang." jawab Leoni dengan suara lemah.

"Abang minta maaf Le, abang emang nggak becus jagain lo." Kata Leon penuh penyesalan.

"Lebay lo bang. Btw kita menang kan bang?" tanya Leoni kembali.

"Apaan sih lo, dalam kondisi begini lo masih mikirin begituan." jawab Leon kesal karena Leoni malah memikirkan hasil tauran hari ini.

"Tapi menang kan?"

"Iya Le," kata Leon lalu mendekap kembarannya.

"Oh ya bang, Andro gimana?" tiba-tiba Leoni teringat akan Andro yang terluka karnanya.

"Dia masih belom sadar. Kondisinya lemah, darahnya kekuras banyak. Tapi lo tenang aja udah membaik kok." Senyuman Leonipun terbit mendengar kabar tersebut.

"Sakit ya Le?" tanya Leon.

"Enggak elah bang," elak Leoni.

"Nggak usuah nggelak Le, itu luka lo dalem. Lo juga harus inget kita itu kembar dan gue bisa ngerasain apa yang lo rasain. Lengen gue rasanya sakit Le, padahal yang luka itu Lo." jelas Leon panjang lebar.

"Maafin gue bang, gegara gue lo jadi ngerasain sakit yang gue rasain," wajah Leoni berubah sendu.

"Lo ngomong apaan sih Le." kesal Leon.



TBC

Cewek TomboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang