02. Flashback

141 8 0
                                        

Author pov

"Assalamualaikum!" teriak si kembar yang memasuki rumah megah milik keluarga Dirgantara.

"Waalaikumsalam nak," jawab Fiza -mama si kembar- lembut.

"Sini makan dulu nak!" perintah Fiza. Si kembar segera bergegas untuk makan.

"Gimana tadi sekolahnya? "tanya Fiza kepada dua anaknya.

"Biasa aja mah," jawab Leoni datar.

"Bohong mah," bantah Leon, "mama tau nggak sih? Anaknya tante Diana pindah sekolah ke sekolah kita lho."

"Oh ya? Wah gimana anak itu? Udah ada perubahan?" tanya Fiza.

"Iya mah,,perubahan? Belum atuh ma,,masih tetep cildish kayak dulu. Tadi aja dia di bully sama temen seangkatan aku yang naksir berat ama si planet terus dia dibelain sama planet."Leon bercerita dengan penuh semangat.

"Wahh clbk ini mah, btw abang mah kebiasaan manggil Venus itu planet." Fiza menanggapi cerita Leon.

"Planet kan panggilan sayang mah, jadi nggak papa dong." kata Leon sambil terkekeh.

"Ah mama mah, udah deh aku mau ps-an aja."

"Ck!Ngambek neng?" goda Leon.

Leoni pov

Setelah gue dibully habis-habisan di meja makan sama mama ama Leon gue akhirnya masuk ke kamar gue. Kamar dengan nuansa hitam-putih khas cowok mendominasi kamar gue. Ya, gue Leoni Venus Dirgantara. Anak bungsu dari keluarga Dirgantara yang bisa dibilang gue itu tomboy. Ya karna emang faktanya. Nama panggilan gue itu Leoni cuma kalok dirumah gue sering dipanggil Venus dan abang kembar gue yang cuma selisih 30 menit itu manggil gue dengan julukan planet. Katanya sih panggilan sayang.

Gue sedikit terkejut dan sedikit kesel waktu di sekolah. Dia kembali, ya Evan kembali. Evan adalah temen kecil gue, dia anak temen mama gue. Dia satu sekolah sama gue dari TK sampe SMP kelas 1 akhir.

Flashback on

"Venus, Evan suka sama Venus. Evan mau besok kita ketemu di taman komplek Venus ya." kata Evan laki-laki cildish itu.

"Hmm" gumam gue cuek.

"Iihh...kok Venus cuek sih?!" tanya Evan merengek.

"Lah, dari dulu emang gitu Van."

***

"Pagi-pagi mau kemana nak?" tanya mama saat Leoni kecil nuntun sepeda gunung.

"Main mah di taman komplek, assalamualaikum!" pamitku.

"Waalaikumsalam, jangan pulang larut."

"Siap mah!"

Gue udah sampek di taman komplek runah gue, tempat gue sama Evan janjian kemaren. Sebenernya gue itu suka sama si cowok cildish itu, tapi kalok ditanya kenapa gue kemaren cuek aja ya jawabannya karean gue orangnya emang gitu. Udah sejam gue nungguin si Evan tapi orangnya kagak nongol-nongol, mana udah mendung lagi.

Jeduaarrrr.....

"Anjir ujan!" umpatku.

"Mana sih tu bocah?" tanyaku pada diri sendiri. Gue emang tomboy tapi kalok sama gledek gue takut abis. Gue nangis sendirian di kursi taman ditengah ujan. Tiba-tiba aja yang tadinya deres jadi terang gitu, tapi pas gue buka mata masih hujan. Ternyata abang gue mayungin gue.

Cewek TomboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang