10. Ganteng Kayak Siapa?

40 7 0
                                    

Setelah memakai rok celananya perempuan itu memakai bajunya yang kebesaran itu, ia lalu menekuk lengannya dua kali. Yapp, dia memakai rok celana. Dia telah menyalahi aturan sekolahnya, tapi mana mungkin seorang Leoni Venus Dirgantara yang terkenal tomboy itu mau menggunakan rok pendek setiap hari Senin sampai Jumat. Setelah selesai bersiap ia segera turun untuk menuju ke sekolah.

"Pagi epribadi!"teriak Leoni yang menuruni tangga.

"Cih! Katanya pinter tapi bahasa inggrisnya berantakan."ejek Leon.

"Yekan canda dong bang."

"Pagi sayang."jawab Fiza dan Imanuel bersamaan.

"Abang jangan gitu sama adeknya."peringat mamanya.

"Iya mamaa."jawab Leon malas.

"Bang, gue bonceng lo ye."pinta Leoni.
"Iye elah."

"Assalamualaikum!"teriak si kembar bersamaan.

"Waalaikumsalam."jawab orang tuanya juga bersamaan.

Setelah 10 menit perjalanan akhirnya si kembar sampai di sekolahnya. Banyak tatapan memuja saat mereka berjala di koridor sekolah.

"Eh Le, gue mau ke kelas 10 nih. Duluan yee."pamit Leon sambil meninggalkan Leoni tanpa menunggu jawaban Leoni.

"Ck! Dasar bucin."gumam Leoni.

Tiba-tiba saja tanpa ia sadari ia menginjak kulit pisang dan bokongnya hampir saja menyentuh lantai jika saja tidak ada yang menangkapnya. Mata mereka sempat bertemu selama 4 detik. Namun Leoni segera bangun dari pelukan lelaki itu.

"Lo nggak papa kan Le?"tanyanya pada Leoni.

"Gue nggak papa, thanks Ndro."ucap leoni datar. Yapp lelaki itu adalah Andro.

"Woy! Siapa sih yang buang kulit pisang di sini?!"teriak Leoni dan andro Bersamaan tanpa sengaja. Mata mereka kembali bertemu, namun Leoni cepat-cepat memutuskan kontak mata tersebut.

"Emm, itu tadi si Rio kak yang buang sembarangan. Baru mau aku buang ke tempat sampah aku malah udah di tarik ke toilet sama temen aku."jawab seorang adik kelas dengan takut-takut.

"Bilangin sama tu anak,laen kali jangan buang sampah sembarangan. Apalagi kulit pisang gini."peringat Leoni datar.

"Emm eh iya kak."jawab sang adkel gugup karena takut dengan tatapan Leoni.

***

Kring kring...

Bel pulang telah berbunyi, para siswa bersiap pulang. Leoni berjalan bersama Leon dan Zidan di koridor sekolah. Tiba-tiba saja Evan menghampiri mereka.

"Leoni, pulang bareng yuk! Sekalian anterin aku ke toko buku."ajak Evan pada Leoni yang menatapnya malas.

"Gak bisa, Leoni ada janji sama gue. Dia bakalan pulang sama gue. Iya kan Le?"sahut Andro tiba-tiba sehingga membuat mereka terkejut.

"Iya, gue ada janji sama Andro. Lo pulang aja sendiri."jawab Leoni datar.

"Yahh Leoni. Memangnya mau kemana?"rengek Evan.

"Nggak usah kepo deh lo!"bentak Andro.

"Cabut Ndro."ajak Leoni pada Andro. Evan hanya dapat mematung melihat kepergian Leoni.

"Gue mau anter Shella nih,duluan ya. Btw yang sabar ye bro."kata Leon sambil menepuk bahu Evan pelan.

"Gue juga duluan ya Van, cewek gue udah nungguin di parkiran nih."pamit Zidan yang juga pergi.

Di atas motor Andro, hanya terdengar suara motor. Tak ada perbincangan membuat keheningan diantara kedua makhluk itu, sampai akhinya suara Andro memecah keheningan di antara mereka.

"Mau kedai es krim mana Le?!"tanya Andro sedikit berteriak.

"Serah lo aja deh!"jawab Leoni yang juga berteriak. Akhirnya mereka sampai di kedai es krim di dekat taman kota. Mereka segera melepas helm dan segera masuk.

"Mbak, es krim vanila saus karamel ukuran largenya dua ya."pesan Leoni pada sang pelayan kedai es krim.

"Kalo saya es krim bubble gum mediumnya satu."pesan Andro.

"Oke, ditunggu sebentar ya kak."ucap sang pelayan lalu meninggalkan meja mereka. Tak lama kemudian pesanan mereka datang. Setelah 15 menit menunggu pesanan mereka telah tiba. Mereka memakan es krim masing-masing sambil sesekali bercanda.

"Ck! Maruk amat sih lo. Beli dua, ukuran large lagi."decak Andro pada Leoni.

"Serah gue kalik, mumpung lo yang bayarin elah. Yang kalah taruhan diem aja ye kagak usah banyak omong."balas Leoni yang fokus memakan es krimnya.

"Makan lo kayak anak kecil lagi. Dasar! Katanya bad girl tomboy, mana bad girlnya coba kalok begini?"ledek Andro.

"Biarin, lagipula gue juga nggak bilang kalo gue bad girl. Menurut gue sih, gue itu alim-alim aja tapi merekanya aja yang bilang gue bad."bela Leoni.

"Prettt!"sembur Andro sambil menyonyor kepala Leoni.

"Nih tisu, buat bersihin tu cemong." Andro menyerahkan selembar tisu kering untuk Leoni.

"Hmm." Leoni hanya bergumam lalu melanjutkan makan es krimnya.

"Balik yok Le, gue ada tanding basket nih setengah 4. Apa lu mau ikut gur nyet?"tanya Andro setelah Leoni selesai memakan es krimnya.

"Balik ae, btw thanks ye."jawaban Leoni hanya diangguki Andro.

***

Leoni pov.
Gilak gue gabut banget nih. Gue posisi homlon, bonyok gue lagi pada out, nah yang perlu dipertanyaakan itu abang gue kemana ini? Perasaan tadi pulangnya duluan dia deh. Apa jangan-jangan diculik tante girang ya? Ih amit-amit kalik Le.

"Assalamualaikum!"nah loh baru aja diomongin nongol dia.

"Waalikumsalam, dari mane lu bang? Baru pulang ae." anjirlah gue dah kek ngintrogasi maling jemuran ini mah.

"Abis jalan ama Shella gue."katanya menyombongkan diri.

"Demi jakun Lucinta Luna! Lu beneran jalan ama adeknye si Zidan?"

"Iyalah,kenapa emangnya kok kayak kaget gitu?"

"Ya gue heran aja, mau-maunya dia jalan ame lu."tawa gue pun pecah.

"Ah suka gitu lo Le. Lo tau sendirikan kalo gue ini tampan." Leon menaik turunkan kedua alisnya.

"Dih paan sih bang? Iya lo tampan kek kembaran lo tuh." gue udah pasang tampang males ni.

"Siapa Le? Manu Rios?" mata Leon dah ber binar tuh.

"Bukan elah."

"Cristiano Ronaldo Le?" tanyanya lagi.

"Bukan anjir."

"Lha terus sapa elah?" tanyanya penasaran.
"Itu tuh Andika Maesa kangen band, kembaran lo kan." jawab gue watados.

"Anjirrr! Ya nggak dia juga kalik Le, parah lo emang." kesel dah kesel lo bang bang. Kita yang sama-sama gabut cuma bisa ps-an sambil bercanda ria ala ala gue ama kembaran sableng gue tuh.

TBC

Cewek TomboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang